"Jadi, kamu mau gak?" ajak Aldo sekali lagi.
"Tuh, Mey lo di tembak kak Aldo." ejek Bintang.
"Berisik aja lo!" melirik Bintang tajam.
"Ya udah, ayok kak.""Sebenernya, kakak kurang suka sama Irfan." Aldo memulai pembicaraan sambil melihat-lihat sekitaran hutan.
"Kenapa?" tanya Meyka.
"Irfan orang nya kurang tegas, tapi karena Luluk cinta, kakak bisa apa?" jelas Aldo.
"Emangnya yang kakak suka kayak apa?" tanya Meyka lagi.
"Kayak kamu." langkahnya terhenti dan balik menatap Meyka.
"Hah?" Meyka tertegun.
"Hahaha, udah gak usah dipikirin."
Keduanya larut dalam suasana candaan. Dan melanjutkan lagi langkahnya.
"Kak Aldo!" teriak seseorang dari kejauhan, berlari menuju ke arah mereka.
"Kak, Luluk hilang." ucap Irfan terengah-engah.
"Apa?! Lo bilang apa?" menarik kerah baju Irfan.
"Maaf kak, tapi dia tiba-tiba ngilang pas gue mau-"
"Alah memang dasarnya lo itu lemah! Jagain cewek aja lo gak bisa!" potong Aldo.
"Udah kak, udah." melerai keduanya.
"Gue tau lo kakaknya, tapi bisa gak kalo lo gak usah ngehina gue ha?!" melepas tangan Aldo dari kerahnya.
"Banyak omong lo!" satu kepalan tangan tepat mengenai ujung bibir Irfan.
Kini Aldo dan Irfan saling memukul tanpa henti. Sementara Meyka memutuskan pergi mencari Luluk.
"Luk!" teriak Meyka.
"Luluk!" teriaknya berkali-kali berharap Luluk mendengarnya."Lul-"
Dari belakang ada yang membekap mulutnya.
Siapa?
****
Saat ini keduanya tampak lemas dengan rasa kepuasan di hati. Muka mereka pun tampak dipenuhi darah.
"Luluk.." lirih Aldo.
Melihat ke sekeliling tak di lihatnya Meyka.
"Mey? Meyka!" panggilnya, bangkit dan pergi mencari Meyka. Di depannya terlihat Irfan terbaring lemah.
"Banci lo!"
****
Hari semakin gelap tapi mereka tak kunjung kembali ke vila.
"Tam, kok lo balik cuma sama Tya sih? Irfan, Luluk mana?" tanya Rahmadila.
"Loh, gue kira mereka udah balik ke sini." Tama bingung.
"Mereka belum balik dari tadi." ucap Bintang.
"Kok gue ngerasa gak enak ya?" Friska cemas.
Tiba-tiba seseorang datang, dengan jalan sempoyongan.
Irfan?
"Lo kenapa, fan?" Tama menghampiri Irfan.
"Gue di hajar sama Aldo." ucapnya.
"Hah? Kok bisa?" tanya Tama lagi.
"Terus Aldo nya mana? Luluk? Meyka?" timpal Bintang.
"Hilang." jawab Irfan datar.
"Maksud lo apa Fan?!" Rahmadila tak mengerti.
"Gue bilang mereka hilang!" bentaknya.
"Selo dong bro. Kita gak ngerti kejadianya kayak gimana. Jadi, harusnya lo kasih info ke kita." sahut Wahyu.
"Gue pusing! Muka gue bonyok."
Semuanya cemas, apa yang sebenarnya terjadi?
*****
Aldo terus berjalan, entah dimana dia sekarang. Hari yang gelap membuatnya semakin bertekat untuk terus menelusuri hutan ini.
"Luk! Meyka!" teriak Aldo, namun tak ada jawaban.
"Apa Meyka udah balik ke vila?" gumamnya. Aldo pun menelepon Bintang.
Namun, ternyata mereka tak ada di sana.
Dia terus berjalan, berjalan, sampai menemukan jejak mereka.Aldo menemukan barang, yang sepertinya ia kenal.
"Ini.." melihat barang yang ia pegang.
"Gelang Luluk."Aldo pun melihat jejak kaki yang menuju ke arah barat. Ia pun mengikuti jejak kaki itu.
*****
"Gue dimana?" membuka matanya.
"Mey.. Mey." panggil seseorang dari balik punggungnya. Meyka pun melihatnya.
"Luluk!" Meyka tercengang.
"Hsstt.. Diem." ucapnya pelan.
"Kita dimana Luk?" ucap Meyka berbisik.
"Gue juga gak tau Mey, tiba-tiba gue udah ada di gubuk ini." jelas Luluk.
"Terus siapa yang bawa kita ke sini?" tanya Meyka.
"Gue gak tau, tapi yang jelas dia cowok dan masih muda."
Tangan keduanya terikat, dan duduk saling memunggungi.
*****
Aldo melihat sebuah gubuk, dengan seorang laki-laki yang tengah menjaga gubuk itu. Aldo melihat dari balik semak.
"Apa Luluk ada di sana?" tanyanya pada diri sendiri.
"Gue ngerasa mereka memang ada di sana."
Tak sengaja, keberadaannya di sana terlihat oleh penjaga gubuk itu.
"Woy! Siapa di sana?" teriak laki-laki itu.
Dengan berani Aldo keluar dan balik menantang lelaki itu.
"Bebasin mereka dari sana!" menunjuk gubuk itu.
"Siapa lo berani-beraninya dateng kesini ha?!"
"Berisik lo!" berlari dan memukul lelaki itu.
"Kurang ajar lo!" balik memukul Aldo. Kini pukulan itu mengenai kepalanya hingga terbentur ke sebuah batu.
Di dalam gubuk.
"Luk, itu kayak suara kak Aldo."
"Iyah Mey, kak Aldo datang." mereka tampak gambira. Akhirnya seseorang menolong mereka.
"Kalian jangan seneng dulu." ucap pria dengan nada meremehkan.
Sontak Luluk dan Meyka melihat ke arahnya.
"Fian?" ucap Meyka.
"Dia siapa Mey? Siapa?" tanya Luluk.
Dan Meyka hanya memandanginya, sangat tak menyangka.
"Gue gak nyangka sama lo!"
KAMU SEDANG MEMBACA
VIRGI
RomanceJudul sebelumnya: PROMISE Sinopsis Gadis yang selalu menganggap Cinta hanya sebelah mata. Dia Meyka Virgiabella. Meski para sahabatnya selalu menjulukinya si "Jomblo Ngenes", Meyka tak menghiraukan itu. Selagi hidupnya tak menyusahkan orang lain, di...