Didalam bandara terdapat lelaki dengan kemeja hitam bergaris sedang duduk dengan kaki disilangkan. alis tebal, mata elang, serta rahang yg tegasnya hanya terfokus pada tablet ditangan kirinya yang menunjukan diagram serta angka disana. Tangan kanannya memegang segelas coffee yang masih panas sesekali ia menghirup uap coffee tersebut seakan beban didalam fikirannya berkurang seketika walau tak bisa menghilangkannya.Jeano, saat urusan dengan diagramnya beres, dia memainkan tabletnya mencari hal yang menarik. Dan seketika tangannya berhenti pada photo seorang gadis yang memakai baju seragam SMP dia tak bisa melihat wajahnya karna terhalang oleh rambut panjang yang menjuntai indah.
“siapa dia? ”
Rasa penasarannya hilang saat matanya menangkap mata wanita sedang memperhatikannya dengan pria berbaju putih disebelahnya yg sedang memainkan ponsel, dan wanita itu langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain. Sesekali wanita itu mencuri pandang lagi. Jeano sama sekali tak menghiraukannya.
Drrrtt.. Drrrtt..
“apa? ”
“Dua puluh menit. Nggak, gua bakal tiba 15 menit. ”
“lupakan soal kontrak. ”Jeano mengakhiri telepon secara sepihak.
Saat menyimpan ponsel Jeano melihat mata wanita itu lagi sedang menatapnya, wanita itu gelapan saat Jeano balik menatapnya secara intens. Tiba-tiba ponselnya kembali bergetar.
“ck, kalo gitu lima menit deh. ”
“gua kasih waktu 10 menit. ”
“Okey! . Apa? Kenapa? ”
“gua menemukan sesuatu yang menarik. ” matanya menatap terus pada wanita dengan pria disebelahnya, pria tersebut pergi ntah kemana meninggalkan wanita itu sendiri.
Jeano masih menatapnya dengan smirk andalannya dan langsung beranjak dari kursi berjalan mendekati wanita yang menarik perhatiannya.
“Permisi. Apa itu pacarmu Nona? ” ucap Jeano memastikan pria yang bersama wanita ini tadi.
“apa? Kenapa kamu.. ”
“ahh,.. maafkan aku. ”
“tidak. Dia hanya teman. ”
Jeano tersenyum mendengar pernyataannya itu, dan mengambil tissu yang ada dimeja memberikannya pada wanita tersebut.
“kalau begitu, bisa berikan nomormu? ” ucap Jeano sambil memandangnya.
Jeano keluar dari toilet dan membetulkan kemejanya didepan wastafel disana terdapat pria yang tadi duduk dengan wanita sedang mencuci tangan, Jeano memberikan tissu yang tadi dia pakai untuk meminta nomor wanita tersebut.
“Thanks, bro. ”
Jeano melangkah keluar tapi tiba-tiba pria itu berkata hingga langkahnya terhenti.
“bro? Kurasa kau menulis sesuatu. ”
“seorang wanita memberiku nomornya, tapi dia bukan tipeku. ” jawab Jeano tanpa melihat pada pria tersebut dan pergi meneruskan langkahnya lagi yang sempat tertahan.
Jeano keluar dari bandara dengan membawa koper ditangan kanan serta tangan kiri yang dimasukkan kedalam saku celananya. Dia memakai sunglasses yg bertengger sedari tadi pada kemajanya sambil menunggu mobil yg menjemputnya dibandara ini.
Mobil hitampun berhenti dihadapannya. “tepat 15 menit bung. ” ucap seorang pria yg berada dikemudi mobil dengan memakai jas berwarna biru navie senada dengan celananya.
Jeano melirik sebentar pria tersebut dan menyimpan kopernya itu pada bagasi. Pria yg sedang mengemudikan mobil ini adalah Fahri teman sejak smpnya hingga sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
√LEANA'S
Teen FictionLeana Adya Zamora, cewek yang benci garis keras dengan cowok berwajah tampan akibat cintanya selalu dicampakkan begitu saja oleh para fakboy. Apa jadinya saat dia menghadiri reuni SMP dia bertemu sesosok lelaki bak dewa Yunani hatinya berdegup kenca...