HOTEL ++

11.9K 212 2
                                    

Sudah puas bermain di pantai, mereka berempat melanjutkan untuk pulang.

"Mau pulang sekarang?." tanya Adedo.

"Saran gue si mendingan kita cari hotel yang dekat pantai." saran alanzi.

"Gua si nurut aja al, lagian udah malam ni mau pulang juga masi capek." jelas Adedo.

"Kalian berdua mau gimana?." tanya alanzi.

"Em kami ee ikut kakak aja." jawab raihan.

"Iya hehe." tambah Arkan.

"Yaudah kita cari hotel yang deket." ajak Adedo.

Mereka berempat mencari hotel yang bagus dan masi bisa melihat indahnya pantai.

Setelah mencari mereka menemukan hotel yang lumayan dekat dengan pantai.

Harga dan tempatnya pun sangat menjamin dan bagus.

"Ngga mungkin kita satu kamar berempat, jadi Arkan sama Adedo , gua sama raihan." ucap alanzi.

"Kenapa ga Arkan sama raihan aja kak?" usul Arkan.

"Ntar kalian ga ada yang jagain." jawab alanzi.

Mereka berdua pun mengangguk saja.

-
-
Arkan dan Adedo mendapatkan kamar no 69.

Sedangkan Raihan dan Alanzi mendapatkan kamar no 71, kelang satu kamar di antara mereka.

Arkan dan Adedo langsung masuk ke kamar mereka.

"Kak ngga bilas badannya?" tanya Arkan.

"Bentar lagi dek, mau rebahan bentar." jawab Adedo sambil tiduran di ranjang.

Arkan hanya mengangguk saja, dan mengambil handuk untuk mandi.

"Kamu mandi duluan aja." ucap Adedo.

"Iya ini mau mandi kak." ucap Arkan.

Arkan masuk kedalam kamar mandi.

Sesaat Arkan sedang asik mandi di bathroom dia mendengar suara ketukan pintu kamar.

Tok tok..

Tok tok..

"Dek buka bentar, kakak kebelet mau pipis!!" teriak Adedo.

"Ehh iya kak sebentar." ucap Arkan sedikit kaget.

"Cepet dek ga tahan." ucap Adedo.

Arkan segera memakai handuk dan membuka handel pintu kamar mandi.

Arkan terkejut karena Adedo langsung masuk saja.

Mungkin karena sudah tidak tahan.

Arkan sedikit terkejut dan bengong, menatap tingkah Adedo yang mengeluarkan penis nya.

"Terimakasih tuhan, tidak akan gua sia sia in, lagi lemes aja udah segede ini." human arkan sambil melihat penis Adedo.

"Ahhh legaaa." ucap adedo di penghujung keluar urinnya.

"Dek."

"Dek,malah bengong lagi." ucap Adedo.

"Ii iya kak, gede banget." ucap Arkan tanpa sadarnya.

"Apanya yang gede ni?" ucap Adedo sengaja.

"Engga kak, maksud aku anu itu kak gede ototnya." ucap Arkan salah tingkah.

"Kontol kakak maksud kamu." ucap Adedo sambil ketawa dan mencubit pipi Arkan.

Arkan hanya bisa tersipu malu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sahabat PacarkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang