1

13.7K 235 0
                                    

   Author Pov
Suasana Pagi di SMK WINABANGSA Bengkulu masi lumayan sepi. Itu dikarenakan masi banyak murid-murid yang belum datang keselekolahan.

Ntah karena aku datang terlalu cepat atau bagaimana. Karena disekolah nampak sepi sekali.

"Arhh sialan pasti aku telat!" gumam Arkan.

Arkan hari ini ada jadwal piket kelas dan piket osis. Maka dari itu dia harus datang pagi sekali.

"Arr."
"Woy ar." teriak Raihan dari dekat pintu kelas.

Raihan adalah teman dan sekaligus sahabat saya di sekolah maupun di luar sekolah.

Arkan mengenalnya waktu pertama masuk.

Pada saat itu Raihan dan Arkan datang terlalu pagi untuk mengikuti Masa perkenalan lingkungan sekolah (MPLS) karena takut telat, jadi mereka datang sangat pagi.

"Iya han kenapa?" tanya Arkan.

"Jangan terlalu panik, kelas masi sangat sepi." jawab raihan.

"Lihat cuma ada kita berdua dikelas." lanjutnya.

"Iya juga han." ucap Arkan dengan sedikit tertawa.

"Udah ayok kita piket barengan, biar gua bantu."

"Duh ni anak baiknya." goda Raihan.

Arkan dan raihan sekrang sedang melakukan piket bersama.

Mereka berdua sering membantu satu sama lain.
Itulah yang membuat mereka terasa semakin dekat saja.

"Han sudah selesai." ucap arkan.

Tidak terasa mereka sudah beres piket kelas.
Mereka tidak membersihkan semua kelas karena masi ada teman yang lain nya yang belum piket.

"Iya, ayok ke sekre osis, biar aku anterin kamu kesana." ucap raihan.

"Yaudah ayok, gua juga palingan mau absen baelah, disana gak ada kerjaan juga." timpal Arkan.

Arkan mengikuti osis sejak kelas 10 kemarin, sedangkan Raihan tidak ikut osis. Karena dia tidak mau terlalu capek.

"Han capek juga gua ikut osis udah satu tahun." ucap arkan.

"Gua kan udah bilang masi aja ngeyel." ucap raihan.

"Mangkanya gua gak mau masuk osis haha." lanjut raihan sambil ketawa.

"Udah terlanjur." ucap raihan terkekeh.

Arkan dan raihan sudah sampai di sekre osis.
Arkan hanya absen dan mereka berdua lanjut jalan ke kelasnya.

Tetapi raihan mengajak arkan untuk sedikit berkeliling saat menuju ke kelasnya.

"Han lu mau ngapain pake muter lewat kelas 12 teknik motor gini?" tanya arkan.

"Udah lu ikut aja, gua mau lihat cogan gua." jawab raihan.

Ya Mereka berdua adalah seorang Gay. Dan hanya mereka berdua yang tau masalah kepribadiannya.

"Kebiasaan lu han." ucap arkan.

"Gilaa han liat itu kak alanzi, tinggi ganteng, anak basket juga." sahut raihan.

"Biasa aja dah, kalo gua malahan suka sama kak adedo, badan nya mukanya buat gua meleleh." ucap arkan dengan menggoda raihan.

"Ntar gua dapetin dua-dua nya." timpal raihan.

"Gila lu, serakah amat." ujar arkan.

Dan raihan hanya menanggapinya dengan tertawa.

"Hai kak, boleh ikut duduk ?." tanya raihan tanpa malu.

"Iya hai, boleh kok dek." ucap Alanzi.

"Ar udah sini ikut duduk." ucap raihan dengan menarik lengan arkan.

"Iya iya." ucap arkan sambil tersenyum manis ke arah alanzi.

"Adedoo!!." teriak alanzi.

"Sini woy." lanjut alanzi.

Dari arah kelas 12 teknik motor, terlihat adedo yang baru keluar kelas.

Adedo menemui alanzi karena dia memanggilnya tadi.

"Iya kenapa?" ucap adedo.

"Ikut gabung sini." jawab alanzi.

Ntah mengapa jantung arkan terasa berdetak dengan kencang.
Rasa gugup dan canggung terpaut diwajah arkan.

Raihan yang menyadari wajah arkan yang seperti itu hanya senyum sambil menggeleng kan kepala.

"Oo iya gua ikutan gabung." ucap adedo.

Adedo mengambil tempat duduk di sebelah Arkan.

Hal itu membuat arkan menjadi nambah salah tingkah.

"Kalian tadi dari mana?" tanya alanzi kepada raihan dan arkan.

"Kita tadi abis dari sekre osis." jawab raihan.

"Terus kesini mau ngapain?." tanya lagi alanzi.

"Ki .. Kita cuma keliling aja." jawab arkan dengan gugup.

"Ooh gitu." ucap alanzi dengan menganggukkan kepala.

Arkan sekarang sedikit terlihat tidak terlalu gugup lagi.

"Ar, lu gimana di osis? Nyaman?" tanya adedo.

"Ii iya kak nyaman, tapi sedikit cape ikut osis." ucap arkan sedikit terkekeh.

"Ya gitulah ar, pasti cape." ucap adedo.

"Arkan antar kakak ke kantin bentar mau?" ajak alanzi kepada arkan.

"Ke kantin?, iya boleh kak." ucap arkan dengan sedikit terpaksa.

Arkan dan alanzi pergi ke kantin, sedangkan raihan dan adedo hanya duduk diam di bangku depan kelas 12.

Raihan Pov

"Duh kok gua malag deg deg kan ya." batin raihan.

"Kak enak gak jurusan teknik motor?" tanya raihan sedikit menunduk.

"Enak dek, kita bisa benerin motor sendiri juga." jawab adedo.

"Ooh gitu ya kak." ucap raihan.

"Iya dek, dek jangan nunduk gitu, kakak kayak gak ngomong sama kamu jadinya." ucap adedo.

"Ii iya kak maaf." ucap raihan.

"Udah jangan canggung gitu." ucap adedo dengan tersenyum.

Buset senyum nya bikin gua pengen cium tu muka.

Raihan sedikit tersadar tidak mungkin dia menikung sahabat nya sendiri.
Yang aku inginkan hanya kak alanziku.

Author Pov

Dari arah kantin terlihat alanzi dan arkan yang sudah keluar kantin, dan membawa dua buah botol minum.

"Ni ambil." ucap alanzi sambil menyodorkan minum kepada raihan.

"Makasih kak." ucap raihan dengan tersenyum.

"Iya sama-sama." ucap alanzi.

"Kak ini minumnya." ucap arkan.

"Makasih ya dek, baik banget." ucap adedo dengan senyum.

Mata arkan terbelalak melihat adedo senyum dengan manisnya.

"Iya kak sama-sama." ucap arkan balik senyum.

"Arkan lu manis bener." batin adedo.

                              >ooOoo<

Chapter 1 sampai dulu ya riders.

Semoga kalian senang membaca cerita ini.

Jangan lupa buat VOTE & COMMENT  dan berikan tanggapan kalian.

Sahabat PacarkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang