Infinite || 1

80 9 0
                                    

"Kisah cinta kamu mungkin lebih berharga daripada persahabatan kita. Pulanglah. Lupakan aku." 

▪▪▪

Jesya meringkuk dibawah selimutnya yang hangat, berusaha tertidur namun rasanya hal itu takkan mungkin terjadi.

"Leon?" Jesya menatap wajah sahabatnya yang terlihat rapuh. Tak biasanya pemuda bermata sipit tersebut terlihat murung.

"Apa?" Leon menaikkan sebelah alisnya. Pemuda yang duduk dihadapannya itu tersenyum samar.

"Nggak bisa tidur," rengek Jesya kecil. Leon terkekeh pelan begitu melihat tingkah sahabatnya tersebut.

"Nggak lo harus tidur!" Leon menatap Jesya serius. "Lo lagi demam, Jes. Nanti lo nggak bakalan sembuh kalo nggak istirahat yang cukup." Leon mengingatkan.

Jesya memanyunkan bibirnya kesal, mencoba meyakinkan Leon lagi.

"Gue nggak bisa tidur," keluhnya yang sukses membuat mata Leon membulat sempurnah.

"Nurut dikit, kek."

"Nggak bisa, Leon!"

"Jesya tidur, ya. Gue udah rela hujan-hujanan lho buat kesini," pinta Leon lagi.

"Kan nggak basah-basah amat! Rumah kita 'kan berhadapan!" cibir Jesya dengan suara lemah miliknya.

"Jes, tidur, ya. Lo tadi 'kan udah makan. Udah gue suapin juga." Suara Leon terdengar putus asa.

Jesya nampak kehabisan cara. Gadis itu mengangguk pasrah begitu saja, mencoba mengiyakan permintaan Leon walau dengan hati yang tak ikhlas.

Baru saja Jesya hendak memejamkan kedua matanya namun dikejutkan oleh bunyi panggilan masuk dari ponsel milik Leon.

Jesya menyipitkan kedua matanya sinis, berusaha menunjukkan bahwa dirinya terganggu.

"Siapa?" Jesya bertanya sebelum Leon menjawab panggilan masuk dari ponselnya tersebut.

"Lyodra," jawab Leon singkat.

"Nggak usah diangkat," ujar Jesya ketus. Sorot matanya berubah menjadi tajam.

"Kok nggak boleh, sih? 'Kan Lyodra pacar gue?" Leon bertanya heran.

"Kalo gue bilang nggak boleh ya nggak boleh!" emosi Jesya. "Gimana sih, lo?" bentaknya dengan suara keras.

Leon menggeleng pelan sebelum akhirnya kembali bersuara. "Lyodra juga butuh waktu dari gue, Jes."

"Nggak boleh. Uhukkk." Tiba-tiba saja Jesya terbatuk. Dengan cepat, Leon menyodorkan gelas berisi air putih yang berada di atas nakas. Gadis itu mungkin terlalu membentak Leon dengan keras sehingga menyebabkan dirinya terbatuk. 

Begitu Leon menoleh, dilihatnya panggilan dari Lyodra telah berakhir dan menyisahkan satu chat darinya.

Lyodra Salsabilla❤ :

[Kamu lagi di rumahnya Jesya? Yaudah gapapa. Nggak usah diangkat. Salamin Jesya, yah. Gws💪]

Leon Gilson Mahendra☇ :

Infinite [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang