5

47 6 3
                                    

Vano prof

Setelah gue selese rapat tadi,gue dan para sahabat gue memutuskan untuk kumpul dirumahnya Rio.setelah sampai di rumahnya si Rio,kita langsung main ps diruang tamu dan gak lama gue denger ada orang teriak- teriak "Assalamualaikum....... Fayra yang cantik pulang dengan saya lamat tanpa lecet . Woy rad karpetnya mana nih."

"Gak usah teriak-teriak Fayra pengang nih kuping mamah." jawab nyokapnya si Rio.

"Hehehe sorry mah." jawabnya sambil cengengesan.

"Eh yo itu sape," tanyanya si Daniel.

"Ooh itu adek gue," jawab si Rio.

"Etdah sejak kapan lo punya adek gitu cantik,elah boleh gak gue gebet," cerocos si Derrel yang langsung di timpuk pake kulit kacang oleh Rio.

"Yeeee itu adek gue jangan lo pada berani deketin die, awas aja lo pada berani deketin adek gue. Kalo nggak gue penggal otak lo pada," ucap si Rio ngegas.

Cantik batin gue

Vano prof

Skip

"Fay kantin kuy," ajak keira.

"Hmm."

Saat ini adalah jam istirahat, Fayra dkk tengah berada di kantin seperti biasa mereka duduk di pojok tengah memakan pesanan mereka.

"Eh fay kapan lo buka penyamaran," tanya Eliza.

"Emm gue gak tau,liat nanti aja," jawab Fayra.

"Hai boleh kita duduk sini gak," tanya seseorang dibalik tempat duduk keira.

"Hmm boleh kok " jawab Eliza saat melihat abang dan para sahabat abangnya yang bicara.

Saat ini meja yang diduduki Fayra tengah diselimuti keheningan karena tidak ada topik pembicaraan.

"Eh kei temen lo emang kek gitu ya dingin banget melebihi si Vano," tanya Daniel sedikit berbisik namun dapat di denger semua.

"Ooh si Fayra emang kek gitu," jawab keira seadanya.

Saat tengah asik berbincang tiba tiba dateng viona and the geng.

Brakk

"Eh cupu ngapain lo deket-deket ama mereka hah, orang miskin kek lo gak pantes tau gak," ujar Viona sarkas namun di hiraukan oleh Fayra yang lebih memilih sibuk dengan membalas email dari sekertarisnya.

"Heh cupu lo budek ya?" bentak viona.

"Cupu jawab,"ujar winda sambil menarik rambut Fayra dengan keras, tapi langsung ditepis oleh Keira.

"Eh lo ngapain bantuin si cupu ini, dia itu gak pentes,"ucap Glarisa pada Keira.

"Emangnya kenapa, terus yang pantes temenan ama gue itu siapa? Elo ih ogah banget gue temenan ama tante-tante," jawab Keira yang langsung mengundang gelak tawa seisi kantin.

"Awas ya lo," ujar viona lalu pergi meninggalkan kantin.

Saat ini adalah pelajaran terakhir dan saat ini tengah berlangsung mata pelajaran matematika di kelasnya Fayra.

# itu pelajaran yang di sukai ama author, sekaligus paling dibenci kenapa ya karna jam terakhir bukannya semangat belajar malah ngantuk yang ada😣#

Dan saat ini Faira tengah membaca novel dan mengabaikan guru yang tengah mengajar di depan.
"Fayra sedang apa kamu?" bentak bu Zya guru matematikanya.

"Lagi baca novel buk," jawab Fayra enteng.

"Hah, kamu bener-bener ya sekarang juga kamu maju kedepan kerjakan soal 1-10," ujar buk Zya. Tak butuh waktu lama, Fayra telah selese mengerjakan soalnya.

"Kamu jawabnya ngasal ya?" tuduh buk Zya.

"Kalo saya ngasal sekolahan ini saya kasih buat anda," ujar Fayra berbisik yang langsung membuat guru itu menegang.

"Jadi dia nona Fayra" batinnya.

Skip ajalah

Hari ini hari sabtu berhubung sekolah libur, jadii Fayra dkk sedang kumpul dirumahnya Fayra. Tak lama setelah sahabat Fayra dateng, lalu dateng lagi sahabat abangnya.

"Eh guys jalan-jalan kuy bosen nih," ajak Eliza yang langsung dapat anggukan dari letiganya.

"Yaudah langsung cabut kuy bosen banget nih pengen refreshing," aahutnya lagi.

Saat mereka menuruni tangga  mereka mendengar kegaduhan dari ruang tengah, siapa lagi pelakunya kalo bukan sahabat abangnya.

"Eh dek mau kemana?" tanya Rio saat mengalihkan pandangannya dari sahabatnya.

"Jalan-jalan," jawab Fayra singkat dan jangan lupakan wajahnya yang datar+dingin.

"Ooh, boleh ikut gak?" tanyanya lagi yang di gawab anggukan oleh Fayra.

Saat ini mereka tengah berada di mall dan menjadi pusat perhatian, berbagai bisikan yang mereka dengar akan tetapi mereka hanya menampilkan wajah datar.

"Ya allah mimpi apa gue semalem bisa ketemu mereka."

"Anak milioner guys."

"Ya allah cantik banget Fayra."

"Aaa bebeb Vano."

"Kak Daniel."

Kira-kira begitulah pujian-pijian yang di dengar oleh mereka.

"Kita kemana dulu nih, nonton dulu ato makan dulu?" tanya Daniel.

"Kita nonton dulu aja," jawab Keira.

"Yaudah."

Dan saat ini mereka tentah berada di cafe, setelah selesai nonton tadi meleka langsung ke cafe.

"Mau pesen apa non... eh mbak?" tanya pelayan itu gugup.

"Panggilkan saya Nesa," jawab Fayra yang di jawab anggukan oleh pelayan tersebut, sedangkan yang lain menatapnya bingung kecuali Keira. "Ada hubungan apa Fayra dengan Nesa." kira-kira begitulah yang ada di fikiran sahabat-sahabatnya.

Tak lama setelah itu datanglah Nesa sang manager cafe tersebut.

"Saya tunggu di ruangan," ujar Fayra pada Nesa, "Kalian pesen aja dulu," lanjutnya lagi, setelah itu meninggalkan abangnya dan sahabat-sahabatnya.

Diruangan Fayra

"Laporan keuangan bulan ini," ucapnya to the point.

"Ini nona."

"Gak usah pake bahasa formal gitu, biasa aja," ucap Fayra sambil tersenyum kecil.

"Yaudah gue duluan banyak kerjaan nih," pamit Nesa.

"Sok sibuk lo," cibir Fayra.

"Heh lo fikir ni cafe segede rumah kontrakan apa," jawabnya yang langsung pergi dari ruangan itu.

Setelah 10 menit berkutat dengan berkas-berkas tersebut Fayra pun keluar dari ruangannya, menghampiri abangnya dan sahabat-sahabatnya.

"Sorry lama," ucap Fayra yang baru datang dan langsung duduk di samping Eliza.

"Ah iii-itu





Horeeeeeee akhirnya up juga, maaf ya gak pernah up soalnya sibuk sama tugas gak ada waktu juga😭😭 maaf ya😭😭🙏🙏

Tanda Tanya (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang