Disayat ingat
Tentang mu nu matak kasuat-suat
Semesta kata jangan terpikat
Oleh hitam pekat
Bila kala malam memikat
Sebab senandung pagi akan jemput
Selirih duka yang kan kalut
Engkou kan kalut
Oleh luka yang terbalut
Sabar lah jangan terhasut
Oleh hanya cacian mulut
Ada kalanya luka itu kan larut
Bersegeralah lanjut
Hentakan raut
dunia sedang semrawut
muka jangan tambah kusut
waktu kan ubah cemberut
jadi gembira bertaut
KAMU SEDANG MEMBACA
prasasti nalarku
Casualeapapun yang membekas dan terencana terutarakan dalam ekpresi alusi tanpa diskriminasi