Disetiap hela kenangan yang terngiang hanya kecewa yang membekas didada.
Dilema yang tak pernah kou mengerti seperti hanya singgah namun tak sungguh.
Dimana lagi kalau bukan disini dalam relung perasa yang terkontaminasi rasa kecewa.
Seperti ikatan batin yang kuat ku rasakan kita seolah saling memisahkan seperti antara langit dan bumi.
Dihela habituasi datang karena terbiasa dan pergi karena terbiasa
KAMU SEDANG MEMBACA
prasasti nalarku
Rastgeleapapun yang membekas dan terencana terutarakan dalam ekpresi alusi tanpa diskriminasi