Chapter 3

652 54 4
                                    


Tok.. tok..tok..

"Jungkook-ah.. " Seokjin mengetuk pintu kamar Jungkook.

Jungkook yg tengah melamun tersentak. "Ya Hyung?"

Sudah dua hari Jungkook beristirahat dirumah. Ia tak pernah keluar kamar dan hanya murung.

"Makan dulu ya"

Jungkook terheran-heran menatap Hyungnya yang masuk sembari membawa nampan yg terdapat satu mangkuk bubur, sup ayam dan segelas susu.

"Hyung, kenapa makanannya kau bawa kesini lagi?"

"Kan kata dokter kau tidak boleh dulu banyak bergerak, luka-lukamu masih belum sembuh" Ujar Seokjin

"Dan lagi biar kau makan dengan benar, apalagi" Tambahnya. Seokjin lalu duduk disamping Jungkook yang berusaha mengubah posisinya dari berbaring menjadi duduk.

"Aaa buka mulutmu" Seokjin menyendokan bubur dan hendak menyuapi Jungkook.

"Hyung aku bisa sendiri" Jungkook merasa aneh melihat Seokjin yang memperlakukannya seperti bayi. Jungkook berusaha mengambil sendok ditangan Seokjin.

"Eits, kau diam saja. Ayo aaaa.."

Jungkook tetap bungkam

"Jungkook-ah.. pesawat tempur ini mau parkir wuuing wuuing" Seokjin menggerak-gerakan sendoknya sambil mengeluarkan suara-suara aneh.

"Yaa pesawat tempurnya mau mendarat, tapi garasinya masih tertutuup. wuing wuiing wuiing.. pesawatnya harus berputar-putar lagi wuuing"

"Hyung!" Pekik Jungkook

"Kalau kau tak menerima suapanku ini, Hyung akan terus bertingkah seperti tadi" Ancam Seokjin.

"Oke, oke suapi aku Hyung" Jungkook menyerah.

Seokjin tersenyum senang. Ia tahu kalau dia tidak menyuapi Jungkook, Jungkook tidak akan menghabiskan lagi makanannya. Paling hanya satu sampai dua suap. Nafsu makannya sangat buruk. Malah semalam ia menolak untuk makan.

"Kau istirahat saja dulu ya 2 hari lagi. Setelah itu kau bisa bersekolah lagi." Ujar Seokjin membereskan mangkuk yang sudah bersih.

Jungkook seketika gelisah mendengar kata-kata sekolah. Ia melirik ke arah Seokjin yang hendak pergi ke dapur untuk menyimpan mangkuk.

"Hyung.." Panggil Jungkook lirih.

"Mm?" Seokjin menoleh.

Jungkook terlihat sedang menggigiti bibir bawahnya seperti hendak mengatakan sesuatu.

"Iya Jungkook?" Seokjin kembali duduk di ranjang Jungkook.

"Hmm.." Mata Jungkook bergerak-gerak gelisah. Tangannya memilin-milin selimut yang menutupi setengah badannya. Seokjin menunggu dengan sabar.

"A-apa boleh ka-kalau aku berhenti sekolah saja?" Ucap Jungkook terbata.

Seokjin terkejut namun berusaha menyembunyikan keterkejutannya.

"Berhenti sekolah?" Seokjin mengulang.

Jungkook masih gelagapan. Ia berpikir lagi bagaimana cara mengatakannya.

"A-atau Home Schooling? A-apa boleh? " Mata Jungkook terlihat sekali memelas namun ragu-ragu ketika menyampaikannya.

"Apapun boleh, Kookie-ah" Seokjin mengusap lembut pipi Jungkook.

"Be-benarkah?" Jungkook kaget.
Kakaknya menyetujuinya begitu saja.

"Apa sih yang tidak boleh untuk adiku yang baik ini? Tapi Hyung ingin tahu alasanmu kenapa kamu ingin berhenti sekolah?"

Let's Be FriendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang