Pertemuan itu selesai. Seokjin, Namjoon dan Taehyung berpamitan pada kepala sekolah dan meninggalkan ruangan.
“Yak! Kau! Ingat kau itu sabuk hitam Dan tiga di Taekwondo, seharusnya kau jangan berkelahi di sekolah. Beladiri bukan untuk berkelahi!” Cecar Namjoon pada adiknya.
“Aku tak tahan Hyung melihat Jungkook sering dirisak, apalagi kejadian kemarin” Taehyung cemberut.
“Kalau kau kelepasan dan dia mati bagaimana?” Tantang Namjoon.
“Maaf Hyung. Tidak akan terulangi lagi” Taehyung menunduk.
Namjoon mengusak-ngusak poni Taehyung. “Jalhaesseo! Kerja bagus, kau memang adiku. Aku bangga!”
Taehyung tersenyum. “Tapi aku kena Skorsing”
“Tidak apa-apa, itu bayaranmu karena membuat keributan di sekolah” Namjoon menepuk-nepuk bahu Taehyung.
“Tapi kau bisa-bisanya membiarkan dia meninjumu terlebih dahulu lalu kau membalasnya dengan alasan pembelaan. Belajar dari mana?” Namjoon merangkul Taehyung.
“Dari kau lah Hyung! Aku baca buku-bukumu” Taehyung nyengir.
“Aigoo adiku ini”
Kedua kakak adik itu hampir melupakan Seokjin yang bersama mereka.
“Ah, Seokjin-ssi tolong maafkan adiku ini. Walaupun sikapnya terkadang bar-bar dan meledak-ledak dia anak yang baik. Rasa keadilannya tinggi. Kami sudah ditinggal orangtua kami dan dia hidup dengan Hyungnya yang tidak becus mendidiknya ini. Mohon dimaklumi kalau dia juga tidak sopan”
Ujar Namjoon panjang.“Ah,, tidak-tidak. Justru saya berterimakasih sekali pada Taehyung. Dia yang memulai untuk mengungkap semuanya. Sehingga kami jadi mengetahui semuanya. Terimakasih Taehyung sudah berani dan mau membantu Jungkook.” Seokjin mengusap-ngusap kepala Taehyung. Taehyung tersipu.
“ Hyung aku ingin menjenguk Jungkook, bolehkan aku ikut Seokjin Hyung ke rumahnya?” Pinta Taehyung.
“Boleh, kalau tidak merepotkan” Namjoon melirik Seokjin, meminta persetujuannya dulu.
“Tentu saja boleh Tae, Jungkook akan senang kau datang” Ujar Seokjin
”Ah tunggu” Namjoon mengeluarkan sesuatu dari saku belakang celana bahannya. Dompet.
“Beli obat dan obati luka di tanganmu itu, dan belikan Jungkook makanan kesukaannya” Namjoon memberikan kartu debitnya.
Taehyung berseri-seri melihat kartu itu dihadapannya.
“Hyung, ponsel juga ya? Ponselku kan dilempar si bangsat itu”
Namjoon menghela nafas, pintar sekali adiknya mencari kesempatan.
“Oke oke, tapi jangan ponsel keluaran terbaru, yang sama seperti yang kau punya saja” tegas Namjoon.
Taehyung agak cemberut. Lalu ia tersenyum lagi.
Nggak apa-apa deh. Batinnya.
“Oke Hyung.”
Namjoon segera berpamitan. Ia harus segera kembali ke kantornya.
Kini Seokjin dan Taehyung berjalan ke parkiran.
“Hyung, Jungkook suka apa?”
“Pizza, dia suka Pizza”
Taehyung mengulum senyumnya.
***
Nada terbukanya kunci apartemen bersuara. Seketika Seokjin membuka pintu, Taehyung langsung menerobos masuk. Ia memanggil-manggil Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's Be Friends
Fanfiction"Aku tidak punya teman hyung" -Jungkook Fiksi Penggemar Friendship, Brothership All Rights Reserved © 2020 Kalajulii