BAB 5

250 32 2
                                    

Aku ragu, sedikit aneh ...
Siapa dirimu?
Matamu, senyummu
Seakan aku mengenalmu lama
Rasanya, lama sekali
Tapi, dalam ingatanku tak dapat menemukanmu

Aku ragu, sedikit aneh ...
Benarkah?
Berada dihadapanmu seakanku bercermin
Bahkan tatapan itu adalah tatapanku
Dan senyum itu, aku tau itu milikku

Aku ragu, sedikit aneh ...
Apakah mungkin?
Kamu adalah aku yang lain
Jiwa yang kutunggu, untuk menyatukan hati
Seperti, cinta sejati!

#KeylaKalila

❤❤❤

Keyla sangat sibuk sekali, El hanya memberikan sebuah flashdisk berisi file-file yang entah apa saja isinya, kebanyakan file dengan program Microsoft Excel, beberapa file berbentuk sebuah diagram yang tampak begitu sulit untuk dibacanya.

Dan, dari pulangnya dia dari cafe, dia hanya menghabiskan waktunya berjam-jam di depan laptop, hanya beranjak jika lapar, ingin ke kamar mandi, dan sholat.

Dan, sekarang jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam, dan Keyla masih tertarik dengan isi dari flashdisk ini.

Dia banyak terkejut melihat isinya, ternyata El tidak main-main, dia seorang miliarder dengan banyak butik yang tersebar di seluruh negara ini. Bahkan, tanpa butik itu pun dia tetap miliarder. Memiliki pabrik dengan banyak mesin bordir sudah cukup membuat dirinya bertransaksi tunai miliaran rupiah.

Entah, mengetahui El dengan kekayaan sebesar itu, membuatnya takut untuk bekerja padanya, apalagi menjadi assistennya. Bagaimana caranya dia bisa mempelajari ini semua dalam sehari, terlalu banyak file yang masih belum dibuka, dan rasanya dia belum siap untuk ini.

Tapi, kemudian dia teringat tentang obrolannya tadi pagi, bahwa Keyla tidak boleh malas dan harus tekun belajar. Mungkin, El akan bersabar dan mengajarinya, bukankah lelaki itu juga memulai karirnya sejak masih muda, sangat muda sekali malah. Dan, sekarang di usianya yang masih belum kepala tiga dia sudah menjadi bos yang kaya raya.

Tapi, sebenarnya dia termasuk orang yang cukup aneh, emosinya tidak stabil, terkadang moodnya baik dan gampang di dekati, tapi di lain sisi, dia begitu dingin, pemarah dan begitu menakutkan, apalagi disaat membahas buku cinta siang tadi, marahnya sangat menyeramkan, tangannya bergemetar dan tubuhnya berkeringat seperti orang yang menahan amarahnya begitu kuat, membuatku sangat takut, gumam hati Keyla.

Dan, lamunan itu buyar ketika Keyla mendengar ponselnya berdering, dia menatap layar itu dan terkejut melihat nama pemanggilnya adalah El. Ada apa dia menelpon hampir tengah malam begini?

Dengan ragu Keyla mengangkatnya, "Haloo ..."

"Keyla," katanya, suaranya terdengar ragu.

"Iya?"

"Kamu belum tidur?"

"Sebentar lagi, aku masih ingin membaca beberapa file lagi," jawabnya bersemangat, agar tak terdengar mengantuk.

"Oh, oke, besok ke kantor lebih awal ya, ruanganku berantakan, aku harus membeli beberapa barang yang hancur, kamu bisa menemaniku kan?" sebenarnya dia bertanya atau memberikan tugas?

"Iya, aku usahakan," jawab Keyla, bahkan dia tidak tau bagaimana wujud ruangannya di kantor itu, lagipula apa yang hancur, "semua baik-baik saja, kan?" tiba-tiba dia bertanya karena khawatir.

EL (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang