Love 18 - Loving you (NEW)

2.8K 156 7
                                    

Halloooooo semuanyaaaa :D

Aku bawa kabar gembira nih buat kalian yang pada bertanya-tanya tentang ending cerita ini, setelah sekian lama aku hapus endingnya. Dan seperti yang kalian tahu aku nggak post endingnya karena laptopku rusak dan semua data di dalamnya hilang sehilang-hilangnya T_T

Tapi tadi setelah mengubek-ubek flashdisk dan komputer, akhirnya aku bisa menemukan kembali 3 part terakhir cerita ini!! KYAAAAAA seneng bangettttt :'))) Jadi setelah ini aku nggak akan ngerasa nggak enak sama kalian yang udah selalu minta lanjutan cerita inii.. Entah di kolom komentar ataupun di PM, Inbox FB, BBM, dll.

Dan yap, berita gembiranya adalah 3 part terakhir cerita ini akan aku post!!! Tapi karena aku nggak mungkin post itu dalam satu hari (Soalnya masih kuedit sana-sini juga), jadi kalian sabar ya nungguinnya :)

Oh iya, biar aku semangat juga, aku kasih target vote aja kapan part selanjutnya bakal aku post. Targetnya berapa thor? Ada deh :)

Jangan lupa koment dan vote yaaa semuaaaahhh *pelukin atu atu*

*******

Enjoyed~

*1 Tahun kemudian*

Drrrtttt…

“Hallo?”

“Hai Nay, ini gue Ahmad.”

“Oh hai.”

“Gue sepupunya Andrew.”

“Gue tau.” Sangat tau.

“Em, sebenernya gue telpon lo cuma mau nanya sesuatu.”

“Apa?”

“Elo putus sama Andrew?”

“Kami nggak pernah pacaran.”

“Oke, apa kalian berpisah?”

“Ya.”

“Seharusnya udah gue duga. Andrew kelihatan lebih murung belakangan ini,”

Hening sejenak, “Bagaimana… kabarnya?”

“Dia baik, kalau yang lo maksud fisiknya.”

!@#$%^&*()

“Hallo? Siapa ini?”

“Ini gue, Sar.”

Hening sejenak, “Tian?”

“Mm-hmm.”

“Elo-- ada apa?”

“Dia apa kabar?”

“Maksud lo kabar Aya?” tidak terdengar sahutan, “Dia baik-baik saja.”

!@#$%^&*()@#$%^&*()

Aya mendengarkan penjelasan dosen dengan mata menerawang. Sejujurnya, ini tidak terlalu baik untuknya. Dia tidak boleh terus mencintai Tian seperti ini, dia harus melupakan cowok itu.

Aya menghapus setetes air mata yang mengalir. Dia merasa bodoh sekarang. Dia berkata bahwa dia harus segera melupakan Tian, ketika hatinya terus saja berkonfrontasi dengannya. Dia masih belum mengikhlaskan Tian, lalu bagaimana dia bisa melupakannya?

Love 1 : You can't live without love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang