Oh iyaaa, kemaren ada readers yang PM aku nanya akun twitter aku ya?
Nah aku jawabnya disini aja ya, biar nggak perlu ngulang-ngulang.
Twitterku : @luthfia_AF
Kalau mau difollback, tinggal mention aja kok:) Aku nggak pilih-pilih, pasti langsung aku follback kalau dimention:D Btw, silahkan part 14-nya~
!@#$%^&*()
Matahari bersinar terik diatas ratusan siswa yang sedang mengikuti Upacara hari senin dengan khidmat. Beberapa barisan terlihat sudah melenceng, karna siswa-nya memilih ke tempat yang teduh. Tapi suasana berbeda terlihat di barisan kelas 11 IPA 4, 5 orang cewek berbaris dengan rapi. Dan perempuan dibarisan pertama, malah sempat-sempatnya tersenyum-senyum pada petugas upacara.
“Heh,” Aya menoleh dengan kesal, karena kepalanya disabet dengan topi cewek dibelakangnya.
“Apaan sih, Ra” Sahut Aya kesal, namun detik berikutnya dia kembali tersenyum.
“Jangan senyum-senyum sama petugasnya woy!” Cewek yang berada disebelah Sarah, langsung mengingatkan dengan nada sebal. Shila.
“Iya nih, Ay. Lo kenapa sih senyum-senyum terus?” Miha yang berada disamping Aya, ikutan menegur.
“Gue kan lagi seneng, boleh dong tebar senyum kemana-mana” Sahut Aya tanpa menoleh, tumben banget nih cewek betah-betah aja berdiri dibarisan paling depan.
“Oh gue tau, pasti karna bentar lagi bakalan diumumin siapa juara parallel kan?” Miha bertanya curiga. “Iya deh Ay, percaya deh sama peraih juara 1 paralel hampir 4 kali berturut-turut!”
Aya tertawa, “Ya dan tidak.” Jawabnya singkat, masih sambil tersenyum. Kemudian, “Aduh!! Sarah, apaan sih?” Aya sempat melotot sebentar ke belakang, ke arah Sarah.
“Elo jangan senyum-senyum sama petugasnya!” Shila langsung memotong Sarah, sebelum cewek itu menjawab. Aya melirik ke arah 2 temannya itu dengan sebal.
“Kenapa sih? Gue kan lagi seneng!” Sahut Aya cuek.
“Iya elo sih seneng, kita nih senep!” Jawab mereka serempak. Aya menoleh ke arah Miha dan Ufi.
“Emangnya mereka kenapa?” tanya Aya heran, tapi Miha dan Ufi hanya mengangkat bahu. “Emangnya kenapa sih? Kok jadi kalian yang senep?” Tanya Aya sambil melirik sebentar.
“Ya gimana nggak senep kalau daritadi kami ditendangin batu!” Sarah menjawab dengan manyun, membuat kening Aya berkerut heran.
“Lho? Kok gue yang disalahin?” Tanya Aya heran.
“Ya kami ditendangin batu gini karna elo senyam-senyum sama petugas upacara!” Shila menjawab kesal.
Aya kembali mengerutkan keningnya bingung, “Emang siapa sih yang nendang batu?”
“Tuh cowok dibarisan IPA 3, cowok di barisan terakhir.” Aya mengikuti petunjuk Shila dengan heran. Dan mendapati wajah kesal cowok ganteng yang udah nggak asing lagi buatnya. Tian. Aya tersenyum geli menatap Tian, yang balas menatapnya dengan kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love 1 : You can't live without love?
Novela JuvenilCopyright © 2013 by luthfia_AF WARNING : CERITA BELUM DIREVISI SAMA SEKALI. SEGALA KESALAHAN PENULISAN, INFORMASI, ATAU LAIN SEBAGAINYA DIBIARKAN APA ADANYA DI SINI. TERIMAKASIH Sebastien Andrew. Cowok blasteran, kece, cakep, keren, tajir, dan ... c...