Ini sudah dua minggu setelah Hyunjae dan Radea melakukan kegiatan rutin suami istri.
Dan ini juga sudah ketiga harinya Radea merasakan mual yang tak tertahan. Badannya benar-benar tak bisa menahan. Tapi setiap di keluarkan, hanya air yang keluar.
"Kenapa lagi, Ra?" tanya Hyunjae seraya menghampiri Radea yang tengah berdiri di depan wastafel untuk memuntahkan semua.
Hyunjae memijat tengkuk leher belakang Radea.
"Aku mual dan aku lelah tapi aku juga lapar," ujar Radea sambil memeluk Hyunjae erat.
"Mau dibelikan sesuatu?" tanya Hyunjae dengan memeluk kembali sang istri dan membawanya ke sofa.
Radea tetap memeluk Hyunjae dengan sangat erat dan Hyunjae tak masalah. Malah dia senang dan ikut membalas pelukan istri mungilnya ini.
"Aku gak mau beli apa-apa. Aku mau istirahat aja," jawab Radea.
"Kamu gak kerja hari ini?" tanya Radea sambil memainkan kancing baju Hyunjae. Bahkan ia buka satu persatu. Gabut.
"Aku dapat shift malam," jawab Hyunjae.
Saat Hyunjae menghindar, tetapi Radea malah tambah deketin Hyunjae.
"Selamat siang Tuan Hyunjae, ini Den Sunwoo ngasih pesanan yang anda minta katanya." kegiatan Radea yang membuka kancing bahkan melepas baju Hyunjae jadi terhenti.
"Tadi Den Sunwoo ke sini tapi buru-buru katanya ada kelas, kalau begitu saya pamit," pamit Pak Johnny.
"Itu apa?" tanya Radea penasaran.
"Pake sana ke kamar mandi, itu testpack." Hyunjae ngasih benda itu ke Radea.
"Maksud kamu? Aku hamil? Paling cuma gak enak badan aja," sahut Radea dengan nada yang remeh.
"Heh! Jangan lupain kalo suami lo itu Dokter. Walaupun Dokter anak tapi gue tau gejala perempuan hamil!" seru Hyunjae galak.
"Iya ih serem banget sih tapi temenin ke kamar mandinya," pinta Radea.
"Manja lo! Sana cepetan ah lama," kesal Hyunjae sambil memasangkan kembali kancing bajunya yang di buka Radea.
Radea mendengus kesal lalu masuk ke kamar mandi yang gak jauh dari tempat mereka duduk.
Tapi pas Radea sudah di dalam kamar mandi, dia teriak. "GALAK!"
Radea Hyunjae aja tiap hari adu vocal gimana nanti ada anaknya? RAME BANGET.
Hyunjae gak sabar banget nunggu Radea keluar dari kamar mandi. Ini Radea pingsan atau gimana sih? pikir Hyunjae.
Habis itu bunyi pintu kamar mandi ke buka. Di sana ada Radea yang lagi sumringah dan lari mendekati Hyunjae lalu duduk di pangkuan Hyunjae dan memeluknya lagi.
"Aku hamil!" seru Radea.
Hyunjae ketawa terus nangis. Dia bahagia banget. Hyunjae gak pernah sebahagia ini kecuali sama orang tuanya.
"Haha gila benih gue cepet banget tumbuh nya," kata Hyunjae.
"Kamu nangis," ledek Radea sambil mengelus rambut Hyunjae.
"Nangis bahagia goblok!" sewot Hyunjae.
"Kamu mau jadi Ayah tapi ucapan nya gak bisa di filter banget sih?!" kesal Radea lalu memukul pelan perut Hyunjae.
"Ini beneran gak sih? Gue gak percaya."
Hening sebentar dan saling menatap satu sama lain. Lalu mereka berdua tertawa dan nangis barengan. GEMES BANGEEEETT.
"Makasih dengan seribu kebahagiaan yang udah lo kasih ke gue. Sumpah gue sayang banget sama lo dan anak yang ada di rahim lo," ujar Hyunjae lalu dia elus-elus perut datar Radea.
"Aku pun sayang kamu tapi aku mau sesuatu," kata Radea.
Hyunjae yang masih stay ngelihatin perut Radea langsung berhenti dan natap sang istri. "Apa? Gue kabulin asal jangan aneh-aneh misalnya manjat menara eiffel."
"Anak kamu mau di jenguk hehehehe." Radea terkekeh pelan.
"Kok jadi lo yang mesum si? Tapi boleh deh, gue kangen sama lo."
🎭
Notes :
Ayo kita party untuk kehamilan Radea dan keromantisan hubungan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stars, Sky, Sun - Lee Hyunjae
Teen Fiction"Hyunjae, i love you." "I'm sorry, i leave you."