38. Princess of my life

9.4K 382 35
                                    

Have fun ya!

Sekalinya pergi, belum tentu kembali.

***

Kenzie menatap lurus ke arah gurunya yang tengah menjelaskan struktur Virus, ia menoleh kearah Rayyan yang tengah menyembunyikan ponselnya di kolong meja, sambil sesekali tersenyum.

Layarnya menampilkan roomchat nya dengan Renata, lalu ia kembali menatap ibu Asmita yang tengah menjelaskan, dibelakangnya Adit pun memainkan cacing ditutupi oleh buku Biologi.

Sementara pria disamping Adit, Fikri ia ikut memperhatikan pelajaran meskipun tak ada sedikitpun yang ia pahami, namun tanoa diketahui ia melakukan vidio call diam-diam.

"Jelas?" Tanya Bu Asmita, membuat Reza yang tengah memotong penghampus milik Bagas menjadi kecil terkejut.

Setelah itu ibu guru itu kembali melanjutkan penjelsan, "ABCDFAKYU! CACING GUE MATI KAN!" Teriak Adit membuat seisi kelas menatapnya.

Termasuk Bagas yang tadi menelusupkan wajah di kedua lengannya, tapi ia tidak tidur, tetap mendengarkan apa yang dijelasnya.

Adit menyengir lebar saat semua menatapnya, "Adit! Kamu main cacing?" Teriak ibu Asmita kesal.

"Aduh ibu, Sayang cacingnya udah geude!" ucap Adit dengan tersenyum canggung.

Kenzie mendengkus udah tau kan bu Asmita itu, killer masih aja main-main, "SEKARANG KELUAR KAMU!" Teriaknya lagi.

Milo menatap Adit, lalu ia mengulurkan lidahnya mengejek Adit, "Kamu juga Milo!" Ucap ibu membuat Adit tertawa keras.

"Yaudah kalo gitu mau tidur ah!" Ucap Milo senang berlari keluar kelas tanoa memperdulikan tatapan bu Asmita.

Saat hendak melanjutkan penjelasannya, Reza mengacungkan lengannya, "Saya potongin penghapus ga dengerin ibu!" Ucap Reza.

Baru hendak menjawab Rayyan pun ikut mengangkat tangannya, "Saya main hp" ucapnya.

"Saya vidio call mantan!" Teriak Fikri menunjukan layar ponselnya pada Bu Asmita, yang memang masih tersambung.

"Kalian beber-bener bikin kepala saya mau pecah!" Ucap bu Asmita.

"Ibu bikin kepala kita pecah, udah tau kagak ngarti Biologi eh dipaksain ae!" Teriak Adit dari jendela kelas membuat semuanya teratwa.

"Yasudah keluar!" Ucap bu Asmita, ketiga pria itu bangkit berdiri.

Kenzie pun sama, "Kamu apa Ken?" Tanya ibu lagi.

Pria itu tersenyum, "Saya aduh sakit perut, lapar bu" ucapnya memegangi perut, lalu ia menatap Bagas yang masih memasang wajah datarnya.

"Hoam ngantuk" ucap Bagas datar.

Adit menyembul dari balik pintu, "Buuu! Tinggal 10 menitan doang!" Rajuknya.

Bu Asmita memejamkan matanya, "Saya pusing lama-lama" ucapnya berjalan ke arah pintu hal itu membuat seisi kelas memekik senang, "Oh kerjakan 1 bab Virus, SEMUANYA!" lanjutnya membuat semuanya terdiam.

Kenzie mengedikkan bahunya acuh lalu berjalan keluar kelas, menurutnya jika sudah kacau untuk apa dilanjutkan lagi?

Dan saat ini mereka berenam berada di kantin, "Sumpeh ya itu ibu ngomongin apaan sih tadi di depan?" Tanya Adit sebelum memakan siomay miliknya.

Explosion (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang