Prolog

109 4 0
                                    

        Bumi, 20xx

       Dasawarsa ke lima, abad 21. Tahun itu, ketika manusia menemukan solusi atas krisis energi yang melanda pada tahun-tahun sebelumnya. Manusia menemukan segunung energi yang tersembunyi di balik gelapnya palung mariana, tepat dibagian terdalam bumi, bongkahan batu yang memancarkan cahaya biru. 

      Bongkahan berpendar itu dinamakan "Magissium", karena cahaya birunya dan energi yang dihasilkannya sangat tak masuk akal, persis seperti batu sihir. Tak mudah mendapatkannya, batu itu adalah logam yang menguap jika terkena sinar matahari, juga letaknya yang berada di bagian terdalam bumi. Tapi semua tantangan itu tak akan menghalangi manusia untuk memenuhi kepuasan mereka. Akhir dasawarsa ke lima; energi baru ditemukan.

* * * *

       "ERA TEKNOLOGI DIMULAI."

       Iklan hologram itu tertampang pada layar gedung-gedung modern pencakar langit. Sebenarnya teknologi sudah berkembang pesat sebelum itu, tapi kali ini dengan ditemukannya Magissium, teknologi semakin menggila. Manusia melampaui keterbatasan yang sebelumnya tidak bisa dilampaui oleh mereka yang lalu. 

       Orang-orang bersuka ria, seakan mereka sedang melihat masa depan penuh dengan teknologi yang mereka damba-dambakan. Dengan energi tak terbatas, teknologi yang dulunya mustahil menjadi mungkin. manusia semakin berhasrat untuk memenuhi rasa puas mereka, mereka mengubah teknologi menjadi seperti sihir. Mereka tak tahu... Tak ada yang tahu bahwa kehancuran akan datang seiring dengan menggilanya teknologi. 

      Breaking News

     "Ya, kabar ditemukan magissium atau yang dikenal dengan sebutan batu sihir mulai menyebar. Wizard Company, perusahaan energi terbesar didunia, juga penemu Energi Abadi, telah menyeru-nyerukan datangnya era baru," acara Breaking News dimulai, seorang presenter membawa berita, "di sebelah saya telah hadir Prof. Harris yang menjadi narasumber kali ini," Lanjut pembawa berita itu sambil menunjukan seorang yang duduk di sebelahnya, "jadi bagaimana pendapat anda tentang ditemukannya energi abadi dan datangnya era baru ini Prof?" Tanya si pembawa acara kepada orang tua beruban di sebelahnya.

     "Tentunya ini kabar buruk." Jawab Prof. Harris, singkat. mata sipitnya memandang si pembawa acara.

    "Tapi bukankah ini batu loncatan bagi umat manusia?" Tanya pembawa acara itu, heran.

    Prof. Harris tertawa kecil, "kedatangan Era Teknologi memang benar adanya, bahkan sekarang kita sudah bisa melihat mobil-mobil berterbangan. Kabar buruknya adalah sifat manusia yang tak pernah puas dan haus akan kekuasaan akan mengubah energi ini menjadi mesin perang. singkatnya, Era Teknologi adalah Era Kehancuran." Jelas Prof. Harris. Wajahnya yang tua tampak serius.

   "Mungkin para penonton tak senang mendengarnya Prof." Ucap si pembawa acara

   "Ya, mungkin pendapat saya ini akan ditentang banyak orang," Prof. Harris tersenyum, "tapi ini benar-benar kabar buruk, apa yang akan terjadi jika energi itu jatuh ditangan umat manusia yang tak pernah puas dan penuh ego?" Pertanyaan itu dilontarkan oleh Prof. Harris. "Manusia adalah virus yang menggerogoti bumi, sifat-sifat buruk mereka sudah mendarah daging. Hanya segelintir dari mereka yang peduli soal planet mereka sendiri. Hanya soal waktu sebelum Era Kehancuran tiba," jelas Prof. Harris.

   Acara itu masih berlanjut, ditonton banyak orang. Beberapa acuh, beberapa terlihat tegang. Apa yang dikatakan Professor itu tak salah, Era Kehancuran benar-benar tiba. 

IMPRISONEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang