1

3.7K 237 3
                                    

Bilik toilet menjadi saksi bisu pembullian di sekolah elit seoul. Perbuatan wanita cantik itu membuat ia mendapat perlakuan seperti ini.

"Sudah tau salahmu apa?" tanya pria cantik  yang menjadi dalang dari pembullian tersebut.

"Haechan-ah.. a- a..ku ti-dak.." Haehan mensejajarkan wajahnya dengan perempuan itu dan meraih dagu runcing tersebut dengan kasar. 

"Koeun sayang, berkacalah sebelum melakukan sesuatu" kalimat haechan benar benar menusuk begitupun mata cantik pria itu yang mengintimidasi koeun.

"Kau tau Mark itu milikku, dan lancang sekali rendahan sepertimu mendekatinya?" haechan menghempaskan dagu yang tak begitu indah itu. 

"A..ku .." Koeun berpikir keras untuk menjawab pernyataan sih cantik. 

"Mark yang menggodaku!! L-la..gipula mungkin itu salahmu sendiri sehingga Mark berpaling darimu!!!" Jerit Koeun disertai tangis ketakutan, ia tidak tau kenapa mulutnya itu berani melawan empat laki laki cantik didepannya ini.

"Kau tau? selain penggoda ternyata mulutmu itu lancang juga ya" Renjun yang dari tadi hanya memperhatikan angkat bicara.

"Seperti tidak tau saja, orang miskin tidak tahu apa itu attitude" ujar Jaemin yang sedang berkaca sambil menambahkan liptint di bibir ranumnya.

Haechan yang berdiri seperti menghardik perempuan itu  yang duduk di samping kloset duduk di bilik toilet . Sudah habis kesabarannya dengan omong kosong perempuan jalang satu ini. 'Setidaknya jika tidak cantik dia harusnya waras untuk melawanku' haechan hanya bisa menatap jijik wanita itu. 

"Katakan padaku, Daging Hanwoo terbaik sepertiku saja ditinggalkan, apalagi daging babi busuk sepertimu?" menyunggingkan smirk yang benar benar sangat menyeramkan. 

"Pergilah, maka aku tidak akan mempersulitmu"

"Woahh.. haechaniie kenapa baik sekali dirimu?" ujar chenle yang menundukan tubuhnya sehingga wajahnya sejajar dengan koeun dan membelai wajahnya.

"Jika kau pergi meninggalkan bekas, ke nerakapun akan ku kejar kau" ujar chenle sebagai penutup aksi pembullian ini. 

Haechan yang sudah puas dengan mainannya berlalu untuk keluar dari pintu yang diikuti tiga sahabatnya yang lain. 

"Ada apa denganmu?" tanya jaemin yang berjalan disamping haechan, sungguh heran dengan temannya ini.

"Aku hanya..." haechan berhenti dan duduk dikursi taman belakang sekolahnya, "Ada yang mengganggumu?" renjun duduk disebelah teman cantiknya itu. 

"Haruskah aku berhenti?" haechan menatap intens tiga pasang mata temannya.

"Berhenti apa?" chenle hanya ingin memastikan sesuatu. 

"Aku lelah.." ujar haechan yang mengiringi tangis menyakitkan dri pria cantik itu.

"Apapun itu, aku mendukungmu haechan ah" jaemin mengusap punggung sempit milik temannya

"Kenapa sakit sekali mencintainya?" tangisan yang mengalun mengantarkan pesan tersirat yang menyedihkan dan menyayat hati. 

Tanpa sadar ada yang memperhatikan mereka dengan seksama dan membisu bersama angin yang berhembus.

Pagi mengusir malam suntuk yang haechan rasakan kemarin, dan disinilah ia. Duduk dikursi ketiga paling ujung didekat jendela dan menatap ponselnya yang menampilkan video ig tutorial membuat carbonara. 'Lapar' bergumam lebih baik daripada memendamnya bukan? 

Kejadian kemarin sudah sampai di pihak sekolah, Koeun keluar dari sekolah ini tanpa jejak dan sekolah membersihkan sisanya.

"Berangkat pagi sekali?" ujar laki laki tampan yang datang dan menaruh tasnya di kursi barisan kedua setelah jendela.

P.S.Y.C.H.OTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang