Chapter 3 : Meowww....

912 64 1
                                    

Jalannan sekitar apartemen tempat tinggal Kun sangat sepi dan dia memanfaatkanya dengan melakukan olahraga rutinnya yaitu lari keliling apartemen. Cuaca yabg sangat mendukung membuat cowok itu semangat, dengan jaket dan trening hitam serta masker mulut dan tak lupa dengan aerphone yang menyengkut di telinganya. Cowok itu berlari sambil menikmati pemandangan di area sekitar tempat tinggalnya. Sesaat Kun beristirahat sambil membaringkan tubuhnya di rumput.

"Meow..."

"Meoww..."

"Meowww..."

Cowok itu mendengar suara kucing kecil yang sedang butuh pertolongan. Cowok itu mengikuti kemana suara anak kucing tersebut. Saat dia melihat ke semak semak Kun melihat ada seekor anak kucing berbulu abu abu putih tersangkut di salah satu jebakan benang yang di pasang anak anak apartemen untuk menangkap burung sebagai mainan mereka.

"OMG!!! Kasihan sekali kamu sayang!" Cowok itu berusaha melepas jeratan yang berada di tubuh kucing tersebut dengan sangat hati hati.

"Kenapa kamu sendirian aja disini? Dimana mama mu? Mau aku rawat!" Cowok itu menggendong kucing kecil itu dengan rasa penuh sayang.

Kun berinisiatif untuk membawa kucing kecil itu pulang. Saat di perjalanan cowok itu bertemua dengan Lisa yang sedang terlihat khawatir.

"Sedang mencari apa?!" Tanya cowok itu sembari bermain dengan anak kucing yang dia gendong

"Luna!" Lisa langsung mengambil anak kucing itu dari gendongan Kun yang membuat cowok itu bingung

"Luna?! Dia kucing mu?" Kun mengerutkan dahinya dan menatap mata Lisa lekat lekat.

"Kamsahamnida!!!" Lisa menundukan tubuhnya 45°  dihadapan Kun.

Cowok itu kebingungan dengan sikap Lisa yang berterima kasih kepadanya. Setelah mengucapkan terima kasih Lisa langsung meninggalkan cowok. Kun yang merasa aneh dia langsung menghadang jalan Lisa dan mengambil kembali anak kucing baru dia temukan itu.

"Hallo!!! Kenapa lo ngambil kucing gue!" Pekik Lisa menatap dalam mata Kun.

"Enak saja! Ini kucing gue?!" Balas Kun gak mau kalah dengan menatap mata Lisa dengan tajam.

"Ehh... ini kucing gue, Luna! Tadi dia kabur dari kandang" ucap Lisa dengan nada menantang.

Cowok itu masih menggendong erat kucing tersebut agar Cewek yang ada dihadapannya itu tidak mengambil kembali anak kucing tersebut. Lisa gak tau kalau yang sedang berdebat perihal kucing tersebut adalah Kun teman barunya di kelas. Mereka mengeluarkan berbagai macam kata yang membuat meledak ledak di sekitar mereka. Bahkan Ayah Lisa dan meneger Kun harus memisahkan mereka berdua.

"Sapa suruh membuat anak kucing ini terluka!" Pekik Kun sambil mengacak pinggang siap menyerang.

"Sudah ku bilang ini kucingku! Lo gak ngerti ngerti ya?!" Lisa berusaha mengambil kembali anak kucingnya tersebut selalu ditepis oleh Kun.

Perdebatan mereka berhenti saat meneger Kun dan ayah Lisa menjauhkan mereka dari TKP. Mereka menghentikan perdebatan tapi anak kucing itu masih dalam pelukan Kun. Dong Chi sangat bingung melakukan apa karena anak itu berkelahi seperti anak kecil dengan seorang gadis.

"Apa yang kau lakukan?! Jangan merusak reputasi mu!" Bisik Dong Chi memohon.

"Kasih aja anak kucing itu, ke gadis itu! Nanti aku akan adopsi anak kucing untuk mu" mohon menegernya sambil mencoba mengambil anak kucing yang ada dipelukan Kun.

Lisa dan ayahnya yang mendengar itu menatap Kun dengan penuh harapan. Tapi Kun tetap menolak karena anak kucing itu terluka dan Kun ingin mengobatinya serta mengadopsi anak kucing itu. Dengan tatapan yang sangat mematikan Lisa berjalan perlahan ke hadapan Kun dan mengomelinya karena dia tidak terima anak kucingnya di ambil.

L.O.V.E STORY [Lalisa & Cai Xukun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang