"bu, ara berangkat dulu" pamitku pada Ibu.
"Iya, ati-ati ra" ujar Ibu.
Hari ini aku berangkat kerja pagi pagi. Berniat hendak mengembalikan payung pak Rizky. Sebagai rasa terimakasih karena sudah dipinjami payung, aku bahkan membuatkannya nasi goreng spesial pake telor. Semalam aku selalu teringat apa yang dilakukan oleh pak Rizky hari itu. Hal itu membuat pipiku memanas. Aku sampai salah menggosok gigi menggunakan shampoo karena perlakuan pak Rizky kemarin yang terus terngiang dikepalaku.
Setelah berjalan sekitar 5 menit akhirnya aku sampai di gedung tempatku bekerja. Suasananya masih sepi karena ini masih sangat pagi. Aku segera ke ruangan pak Rizky untuk mengembalikan payungnya dan mengantar nasi goreng spesial buatanku padanya. Seperti dugaanku ia sudah berada di kantor sekarang. Dia seperti laki-laki yang gila kerja.
Tok tok tok !
"Ya masuk" ujar pak Rizky yang sedang menatap keluar jendela sambil meminum kopi.
"Emmm pak Rizky" ujarku yang membuat pak Rizky membalikkan badannya.
"Yaaa ?" Ucapnya.
"Emmm a-aanu pak, ini payung bapak kemaren, makasih udah dipinjemin kemarin pak" ujarku.
"Oh kamu nggak perlu balikin itu" kata pak Rizky.
"Nggak, nggak, nggakpapa kok, ini sekalian saya bawain sarapan buat bapak, ini sebagai ucapan terimakasih karena kalo nggak ada bapak mungkin kemarin alergi saya udah kumat" ucapku.
"Alergi ?" Tanya pak Rizky.
"Emmm iya pak, saya alergi hujan" jawabku padanya.
"Kenapa bisa gitu ?" Tanyanya.
"Emmm ya bisa pokoknya pak" jawabku.
"Sudah berapa lama ?" Tanya pak Rizky kembali.
"Sekitar 4 tahunan" jawabku.
"Kok bisa ?" Tanyanya sambil memakan nasi goreng buatanku.
"Dulu saya pernah kecelakaan mobil, setelah operasi, tubuh saya jadi aneh, habis itu muncul deh alergi" jawabku.
Mendengar itu Pak Rizky tiba-tiba menghentikan kegiatannya. Dia tampak terkejut dengan ucapanku. Dia menatapku seolah olah mengkhawatirkanku.
"Why ?" Tanyaku.
"Ah jadi kamu pernah mengalami kecelakaan dulu" ucapnya kembali fokus dengan nasi gorengnya.
"Waktu itu aku mau ke pantai sama ayah sama ibu, mau rayain ulang tahun, tapi kita malah kecelakaan." Jawabku sedikit menahan air mata.
"Ah maaf pak, saya jadi curhat, kalo gitu saya balik dulu ya pak ke ruangan." Pamitku pada pak Rizky. Ketika baru menyentuh gagang pintu.
Greb!
Sebuah tangan memeluk perutku erat. Sebuah dagu bersandar di pundakku. Harum maskulin langsung beradu dengan hidungku. Aku yang kaget lantas mendorongnya kebelakang.
"Apa yang bapak lakukan!" Ujarku
"Baguslah, kamu selamat" ucapnya sambil mengacak acak rambutku. Kemudian ia kembali ke meja nya seperti tidak terjadi apa apa.
Aku yang masih kaget hanya mematung tak percaya mendapatkan back hug dari pak Rizky. Jantungku berdebar sangat cepat. Tidak bisa!. Aku harus segera keluar dari ruangan pak Rizky.
---------
Flashback on
"Ayah beneran mau ngajak Ara ke pantai ulang tahun Ara besok ?" Tanya Nara.

YOU ARE READING
BEAUTY INSIDE
Romansa98% laki-laki menilai seorang gadis pertama kali ya dari fisik Bahkan banyak yang bilang asal cantik itu udah jadi nilai plus Tapi tidak bagi Rizky Baginya kebaikan hati Nara lah yang membuat gadis satu itu memancarkan kecantikan yang tidak dimilik...