Seperti hari-hari biasanya aku pergi ke sekolah dengan diantar oleh kak jaehyun. Begitupun dengan hari ini.
Mumpung karena bel masuk belum berbunyi aku menyempatkan ke perpustakaan setelah menaruh tasku.
Dan parahnya Shuhua dan Sakura belum datang, mereka memang langganan selalu masuk telat.
Jadilah aku berjalan ke perpustakaan sendiri. Aku sedikit merasa risih saat banyak pasang mata yang melihat kearahku, ada beberapa yang kukenal dan ada yang tak kukenal.
Memilih untuk masa bodoh dengan tatapan orang-orang, aku hanya berjlan dengan mendongakkan kepala.
Dan tibalah di perpustakaan sekolah yang tak jauh dari kelasku aku masuk tanpa memperdulikan berapa banyak siswa yang menyadari kedatanganku.
Selalu saja begitu, setiap aku singgah atau hanya lewat selalu banyak pasang mata yang menatap ke arahku. Bukan tanpa sebab mereka memang sudah mengenalku dengan julukan 'Most wanted'
Aku melangkahkan kaki pada rak buku fisika, dan mengambil salah satu diantaranya, hari ini juga sedang ada ulangan fisika.
Tanpa sengaja aku menangkap seseorang yang sedang duduk di pojok ruangan, yang tak lain adalah
Lai Guanlin.Aku tersenyum tipis dan menghampiri laki-laki dengan netra gelap itu dan duduk di sebelahnya.
Ia ikut tersenyum "Baru datang?"
Aku mengangkat kedua alisku "Yes"
jawabku "Kamu udah lama?"Ia mengangguk "Cukup lama" lantas melirik buku yang ada di tanganku "Fisika? Kamu ada ulangan?"
Aku mengangguk sebagai jawaban lantas ikut melirik buku di tangan kanan guanlin "Oh. Fisika juga?"
Ia mengangguk seraya tersenyum "Iya. Mau belajar bareng?" tawarnya. Dan tanpa pikir panjang aku mengangguk.
Ia ikut mengangguk "Soal apa emang?" tanyanya.
"Bentuk persamaan umum gelombang" jawabku mulai mencari tentang pembahasan soal.
"Kamu udah tau?"
Aku menggeleng "Gak sih"
Guanlin tersenyum tipis "Sini aku ajarin" lantas mengambil buku yang ada pada tangan kananku.
Aku mulai memperhatikan penjelasan dari guanlin. Benar-benar aku rasa guanlin akan menjadi ranking satu paralel menggantikan kak Kun.
Mulai dari caranya menjelaskan, aku bisa tau kalau guanlin itu sangat jenius.
"Udah paham?" tanyanya kembali menaruh buku yang agak tebal itu di atas meja seraya menatapku.
Aku mengangguk "Iya. Makasih loh" jawabku, walaupun ada sedikit yang tidak ku mengerti.
Pria berdarah taiwan itu mengangguk "Iya. Lima menit lagi bel, mau ke kelas bareng aja?"
Dengan gerakan cepat aku mengangguk "Iya, boleh" lantas mengambil buku tebal yang tadi kuambil dan menaruh pada tempatnya.
"Sudah?"
"Iya"
Setelah itu aku dan guanlin berjalan berdampingan keluar perpustakaan, dan langsung banyaknya pasang mata menatap ke arah kami. Dengan berbagai tatapan, mereka juga terlihat berbisik.
"Jia, nanti sepulamg sekolah mau ke sungai han bareng gak?" suaranya yang membuatku menoleh.
"Eoh? Sungai han? Boleh boleh" ujarku seraya tersenyum.
"Yaudah" langkah kami terhenti saat aku sudah tiba di depan kelas dan guanlin tersenyum tipis "Belajar dengan baik"
Aku mengangguk seraya tersenyum "Kamu juga" setelah melempar senyum selama beberapa saat aku mulai masuk ke dalam kelas dan guanlin berjalan menuju kelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twilight In Every Season
Fanfiction"Hubungan yang bagaikan antara sang fajar dan sang senja serta cinta yang akan selalu ada walaupun musim telah berlalu" I love you in every season