[13] : SM Hospital.

3K 457 55
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Selang beberapa menit mendapatkan pesan dari Taeyong, Lisa langsung bergegas menuju rumah sakit. Taeyong bilang, keadaan Jaemin sangat kritis dengan banyak luka parah.

Lisa pergi bersama anak-anak dream, Lucas dan anak-anak Neo lainnya. Awalnya Lisa menolak Jisung untuk ikut, tapi Jisung memaksa dan menangis histeris. Akhirnya, mau tak mau Lisa izinkan.

Seulgi sendiri, memilih untuk pulang, karena suaminya sudah pulang. Wanita itu akan mengjenguk setelah Jaemin siuman saja.

“JAEM!” Teriak Lisa histeris.

Didalam ruangan yang penuh dengan alat medis itu, Jaemin menitikkan air matanya saat menyadari panggilan Lisa. Sudah dibilangkan, kalau mereka mulai terikat batin.

“Lis...” Jaehyun memopong tubuh Lisa, membawanya duduk di kursi tunggu. Lisa nampak tak bedaya, membayangkan bagaimana kondisi Jaemin saat ini.

Jaehyun memeluk Lisa, sekedar menyamankan perempuan itu agar tak menangis lagi. Tak tau saja, perasaan Taeyong yang hancur saat melihat keduanya.

Taeyong memilih untuk pergi tiba-tiba, berbelok ke sebelah kanan setelah ruang UGD. Mark ingin mengejar, namun Renjun menahannya. “Biar gue aja.”

Laki-laki bergingsul itu melangkah mengejar Taeyong, dia mau sekalian membelikan mereka beberapa camilan dan minuman.

Sudah lebih dari sepuluh langkah, tapi Renjun tak berhasil mengejar Taeyong. Mungkin, Taeyong lagi kesal dan tak mau diganggu. Lagi cemburu, maklum.

Renjun memilih untuk berbalik, meninggalkan taman dirumah sakit itu. Padahal, Taeyong ada dibawah pohon.

“Permisi, kantin ada dimana ya?”

Renjun bertanya pada seorang suster, nampaknya masih sangat muda. “Ohh, anda bisa belok kiri dari sini, setelah itu belok kanan. Sebelum itu, anda harus melewati ruang inap Anggrek.” ujarnya menujuk ke belakang Renjun.

“Terima kasih.” suster itu mengangguk.

Renjun berbelok ke sebelah kiri, memasuki Ruang Inap 'Anggrek' seperti yang dibilang suster tadi. Untung bukan ruang mayat.

Ditengah jalan, langkahnya terhenti saat menangkap objek seseorang yang tak asing. Orang yang ia temui dipasar, Ya benar sekali!

Orang yang Jaemin bantu waktu dipasar beberapa tempo yang lalu. Orang itu duduk di sebuah kursi roda yang di giring oleh--seorang wanita paruh baya.












“Dengan keluarga, Jaemin Purnomo?”

Lisa bangkit. Menghapus jejak air matanya, dan menatap penuh harapan Dokter dihadapannya. “Saya dok.” itu suara Yuta. Karena ia memanglah keluarga Yuta.

“Kondisi Jaemin sudah membaik, saya jamin dia hanya kelelahan. Anda tidak perlu cemas. Pasien harus dirawat selama beberapa hari. Mari ikut saya, menebus administrasi.”

[A] Baby Sister √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang