"aku suka dia sejak smp, dia seniorku. tidak ada hal spesial yang membuatku suka dengannya. aku hanya menyukainya, tapi mengungkapkannya aku tidak berani sama sekali. maka aku memilih jalan menjadi secret admirernya saja"-Erin.
sudah 3 tahun sejak kejadian itu, ya pertama kalinya gue bertemu senior yang kusukai sampai tidak berani menyatakan perasaanku. kurasa dia cinta pertamaku juga hehe.
saat masa mos sekolah berakhir, saat itu kakak kelas juga datang ke sekolah. kami disuruh mengambil tas di kelas mos kita dulu. saat gue masuk ke kelas tersebut, gue lihat seorang laki-laki sedang duduk bersandar di kursinya sambil kakinya dinaikkan dimeja dengan topi menutup wajahnya, tampaknya dia tidur. tapi inikan masih pagi, pikirku.
gue mencari-cari tasku disekitar situ karena ditempat laki-laki itu duduk itulah tempatku saat mos dulu. tapi tidak kutemukan tasku disana. pundak ku ditepuk, gue berbalik ternyata seorang senior perempuan memberitahuku bahwa tas kami ada dibelakang.
gue bergegas mengambilnya, tapi saat sampai di pintu gue menoleh sebentar ke laki-laki yang sedang tidur tadi.
saat tengah menatapnya yang sedang tidur kiraku, kepala sekolah langsung menyuruh apel. gue melangkah menuju aula sekolah, tempat dimana apel dimulai.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
saat ini gue sedang upacara, baru masuk juga sudah upacara. melelahkan sih, tapi harus kulakukan. karena ini kewajiban ku juga.
oh iya, gue mendapat teman baru saat mos kemarin. nama mereka Karin dan Mia, Karin mempunyai tinggi hampir sama denganku, cuman aku lebih tinggi sedikit darinya hehe dan dia tidak mau mengakui itu, dasar.
kalau Mia, dia pendek, suaranya juga cempreng, suka marah-marah. hahaha, tapi gue senang bertemu mereka.
mereka hari ini tidak datang, malas katanya. jadi gue sendirian. kurasa tubuhku mulai lemah, tapi gue bisa mengatasinya. soalnya hari ini mataharinya terik sekali, aku kepanasan meskipun sudah memakai topi.
syukur upacaranya sudah selesai, aku mau pulang tapi sepupuku bilang tunggu dia dulu. jadi aku menunggunya dibawah pohon. saat tengah mengibas-ibaskan tanganku karena kepanasan, aku melihat dua laki-laki bermain tarik-tarikan dengan topi mereka di depanku. satu yang tinggi menurutku dia kelas 8 karena kulihat lambang di pundaknya. sedangkan satu yang pendek, eh. ini kan kakak kemarin yang tidur, aku tau postur tubuhnya. dia kelas 9 sepertinya. kurang kerjaan sekali mereka. aku tidak terlalu memperdulikan.
tapi lama-kelamaan kurasa mereka semakin dekat denganku, mereka terus saja bermain tarik-tarikan topi itu.
sampai saat si tinggi itu menarik topinya, itu langsung terbang dan jatuh. tepat di hadapanku, aku langsung mengambilnya tanpa pikir panjang.
dua orang didepanku ini terus mendorong-dorong satu sama lain. "dek, sini topinya. itu topiku", ucap kakak yang pendek tadi. mulutnya langsung dibekap oleh yang tinggi,"tidak, tidak. itu punyaku. berikan padaku", ucap laki-laki tinggi itu.
aku semakin dibuat bingung oleh mereka. kakak yang pendek tadi melepaskan bekapan mulut yang tinggi dan berlari kearah ku. "sini topiku, dek."
aku langsung kasih topinya, "yah gak seru", ucap laki-laki tinggi tadi. aku tidak memperdulikannya, aku menoleh sebentar untuk mencari sepupuku. mana sih, monolog ku.
aku lalu berbalik kearah dua orang tadi, tapi mereka sudah menghilang dari penglihatan ku, rame juga sih. tapi menurutku mereka tadi lucu. kekanakan sekali sih. aku terkekeh sendiri sudah seperti orang gila ditengah keramaian begini.
sejak hari itu aku belum menyadari kalau aku sudah menyukai salah satu dari laki-laki itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
sejak hari itu, aku terus bertemu dengan kakak kelas pendek itu. meskipun pendek dia cukup imut sih. kuyakin dia pasti punya banyak pacar karena wajahnya itu.
dan karena seringnya ketemu kakak pendek itu, aku rasakan kayaknya diriku mulai aneh. aku terus memikirkan kakak itu tanpa henti, aku bahkan pernah bertanya kepada Karin apa yang terjadi pada diriku. dan Karin bilang katanya itu cinta.
jujur, aku tidak terlalu mengerti apa itu cinta. soalnya aku belum pernah pacaran.
jadi kuangguki saja perkataan Karin waktu itu, cinta ya.
sejak saat itu aku mulai terus mencari tau tentang senior itu, yang kutahu namanya adalah Kim Jungwoo.
dan sejak saat itu pula aku tidak berhenti memperhatikannya, aku tau aku aneh. tapi rasanya tidak ingin lepas penglihatanku ini dari wajahnya.
bahkan beruntungnya, kelas kami sama. dia datang pada pagi dan aku kelas siang. jadi setiap pergi sekolah aku selalu bersender didekat pintu, karena disitu aku bisa melihat dia.
pernah sekali dia memergokiku menatapnya, aku langsung salah tingkah. tapi kulihat ekspresinya biasa saja, syukurlah. sejak itu aku semakin hati-hati saat menatapnya.
aku bahkan menulis namanya dibuku ku. dan di dinding tempat aku duduk. dan bahkan aku pernah sengaja meninggalkan buku ku dilaci nya, berharap dia mengembalikannya padaku.
tapi malah dikembalikan orang lain, huft. aku nekat sekali waktu itu, dan saat aku mengetahui fakta bahwa dia mempunyai pacar. aku memutuskan untuk berhenti mengerjarnya. kukira sia-sia saja. toh dia tidak pernah melirikku. aku sudah berdandan kesekolah pun dia tidak pernah melirikku. pernah sekali aku berani memakai liptint ke sekolah, karena Karin bilang kalau kita memakai ini pasti kita akan cantik, setidaknya wajah kita tidak seperti orang sakit. tapi tetap saja dia tidak melirikku. aku bingung.
saking nekatnya aku waktu itu, aku pernah memanggilnya. "kak Jungwoo", teriakku sekeras mungkin, lalu aku bersembunyi di balik pagar sekolah. hahaha betapa pengecutnya aku waktu itu.
aku merasa takut jika mengungkapkan perasaanku, entah mengapa. lebih nekatnya lagi, aku pernah pergi kedepan rumahnya. tidak sampai masuk kok, hanya melihat dari luar dan dari tempat yang jauh. kadang aku sedih kenapa aku seperti ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
