Chapter 5

9.4K 407 6
                                    

Indonesia

Setelah beberapa jam di pesawat akhirnya Risa juga sampai ke Indonesia. Risa dengan penuh percaya diri berjalan di keramaian bandara lalu Risa mencari taksi yang ada di bandara dan tak berapa ia sudah mendapatkan nya dan masuk ke dalam.

"Aku pulang." gumam Risa menatap keluar jendela mobil dengan pikiran berkecamuk.

Risa menghela nafas sejenak karena ia harus menguatkan diri bertemu orang-orang yang sudah menyakitinya dulu. Risa akan membuktikan kepada mereka kalau ia seorang Clarissa Angelica Purnomo yang tidak akan mudah di hancur kan oleh mereka lagi. Risa sekarang sudah berubah sekarang bukan Risa yang lemah lagi.

****

Di kediaman Helena dan Hermawan mereka duduk berdua menatap hamparan kolam sunyi dan sepi itulah yang mereka rasakan saat ini m mereka merindukan satu putri nya lagi yang entah bagaimana kabarnya. Hermawan sendiri sudah mencoba menelpon sang putri tetapi tak kunjung bisa membuat Helena dan diri nya semakin mencemaskan anak gadis yang sedang di negara orang lain.

"Pa.." Helena menyandarkan kepala nya di bahu sang suami.

"Mama terus mengingat putri kita Risa. Dia sedang apa di Paris sekarang?" sambungnya lagi. Hermawan hanya bisa menghembuskan nafasnya berkali kali.

"Papa juga Ma, Papa juga sangat merindukan Risa." sahut Hermawan mendekap sang istri dengan erat. Ksediyan tanpa jelas di raut wajah mereka berdua.

Meski mereka bermain dengan cucu nya dan melihat putri kedua nya yang sudah bahagia menikah tetapu tetapsaja Hermawan merasa kekuarangan, kebahagianya mereka yang terasa belum lengkap yaitu dengan ke pulangan Risa ke indonesia.

Tetapi mereka tahu Risa tidak akan mau datang ke sini lagi..

****

"Maaf bu, kita sudah sampai." ucap supir taksi membuyarkan lamuman Risa.

"Eh, ya Pak. " Risa terkesiap saking sibuk melamun nya lalu ia segera memberi uang kepada supir taksi.

Risa Keluar dengan menenteng dua koper yang masing-masing sangat besar-besar membuat nya semakin kesusahan saat membawa koper nya. Risa menatap rumah nya yang dulu ia tinggali. Bayangan sewaktu kecil membuat nya terharu. Kebersamaan nya bersama Nada yang selalu manja kepada nya dan terkadang mereka sering bertengkar tetapi berakhir dengan selalu berbaikan.

Mengingat itu semua membuat hati nya sakit kembali.

Risa membuka pagar membuat penjaga rumah menghadang Risa tetapi Saiful terhenti saat melihat siapa orang yang membuka pagar. Justru kedua mata nya terbelalak.

"Ya ampun, Nona Risa!" pekik Saiful tidak percaya melihat sang Nona yang beberapa tahun ini telah pergi dan sekarang kembali.

"Ya, inqi saya Pak Saiful." sahut Risa dan tak lupa memberikan senyum manis nya.

"Saya akan masuk ke dalam. Tolong, bawakan koper saya ini." lanjutnya Risa menyerahkan koper-koper besarnya kepada Saiful.

Entah kenapa Risa merasa kecemasan yang luar biasa saat kaki nya menuju pintu besar rumah nya. Risa pelan-pelan mengetuk pintu dan tak lama pintu itu terbuka lebar.

"Nona Risa?! Benarkah itu Nona?" teriak Ijah meneriaki nama nya dengan penuh haru. Risa terseyum saat melihat pembantu nya yang sudah lama bekerja di rumah nya.

"Iya Bi, ini saya, saya sudah kembali pulang." jawab Risa.

"Mama dan Papa kemana?" tanya Risa kepad ijah.

"Tuan dan Nyonya sedang di halaman belakang Non." ijah memberitahu.

Setelah mendengar itu Risa segera menemui kedua orang tua nya dan sedikit melihat-lihat ruangan yang sudah lama ia tak lihat. Semuanya masih persis seperti dulu meski beberapa ada yang berubah dari tatanan letaknya.

Just you (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang