Just You

Chapter 33

5 Tahun Yang Lalu.

Pernikahan Rangga dan Nada sudah berlangsung dan para tamu undangan berbisik-bisik membicarakan mereka dan itu memenuhi pendengaran Rangga dan Nada. Semua orang tak habis pikir bagaimana bisa calon suami Risa menikah dengan Nada adik Risa padahal seharusnya hari ini Rangga dan Risa yang melangsungkan pernikahan mereka, menjadi hari paling bahagia.

"Kasian sekali Risa harus menerima kenyataan seperti ini. Calon suaminya di rebut oleh adiknya sendiri."

"Benar sekali. Aku juga bingung Bu, kenapa tiba-tiba saja yang menikah bukan Risa dan Rangga padahal mereka sudah lama berpacaran dan selalu bersama-sama."

"Mungkin Nada hamil oleh Rangga jadi mau tidak mau Rangga harus menikah dengan Nada, Bu." kata mereka dan masih banyak lagi gunjingan orang lain terhadap Rangga, Risa dan Nada.

Hermawan hanya menghela nafas panjang mendengar perkataan menyakitkan mereka. Hermawan tidak ada niatan menegurnya karena sekarang hati dan pikiran nya lelah jadi dirinya tidak ada tenaga untuk berdebat. Sedangkan Helena menyeka air matanya bersama Vania Mama Rangga mereka tak tahu harus melakukan apa lagi selain berdiri menemai kedua anak mereka. Hari Papa nya Rangga hanya bisa menatap nanar saat kedua mempelai menandatangani surat nikah mereka.

"Maafkan putra ku yang sudah menghancurkan pernikahan ini." Hari berkata kepada Hermawan karena anaknya sudah menghamili putri mereka.

Hermawan hanya diam saja masih menahan amarah karena belum menerima bahwa Nada hamil di luar nikah dan pria yang menghamili putrinya itu adalah calon suami dari putri pertamanya. Sungguh miris sekali nasib keluarganya ini karena menanggung malu seumur hidup mereka. Hatinya semakin hancur karena salah satu dari putrinya akan pergi meninggalkan mereka ke negara lain untuk menyembuhkan luka hatinya.

Risa.

Entah rasa sakit apa yang anaknya tanggung saat ini karena melihat Nada bersanding dengan Rangga bukan dengan nya. Hermawan begitu tahu bahwa Risa begitu mencintai Rangga dan pasti ini melukai hati putrinya.

"Semua nya sudah terjadi di sesali tidak akan merubah semua ini." sindir Hermawan kepada Hari yang menghela nafas lelah.

Rangga dan Nada menemui kedua orang tua mereka setelah acara ijab kobul berlangsung. Hermawan masih belum menerima Rangga menjadi menantunya tetapi ia mencoba untuk tidak memperlihatkan kepada semua orang. Vania langsung membelai wajah putranya satu-satunya dengan sayang bercampur sedih. Vania sangat tahu bahwa Rangga begitu mencintai Risa entah kenapa anaknya bisa menghamili Nada. Vania ingin mencari tahu kenapa anaknya bisa menghamili Nada.

"Mama pesan jadi suami yang bertanggung jawab dan jaga anakmu di dalam kandungan Nada. Meski kau tidak mencintai Nada tapi kau harus belajar mencintainya nak." nasihat Vania kepada Rangga yang masih memasang raut wajah dingin nya.

"Ya, Ma." jawab Rangga singkat lalu mencium kedua pipi Mama nya lalu beranjak kepada sang papa Hari.

Vania menatap putrinya dengan sedih karena ia merasakan ikatan batin seorang ibu bahwa Rangga tidak ingin menikah dengan Nada. Rangga mendekati papanya dan mencium kedua lengannya. Hari mendengus melihat putranya itu.

"Selamat atas pernikahan mu bersama Nada. Papa harap kamu bisa bahagia dengan pilihanmu." Hari berkata dengan sindiran tetapi Rangga masih mempertahankan raut wajah datar dan dinginnya itu.

"Terima kasih." ujar Rangga dingin berlalu pergi meninggalkan Hari yang kesal terhadap tingkah putra satu-satunya.

Papa harap kau tidak menyesal telah menyakiti wanita sebaik Risa, Ga.

*****

Malam hari nya Nada memasuki kamar pengantin nya. Nada melihat kamarnya yang sudah dihiasi dengan kelopak bunga dan tak ketinggalan lilin-lilin kecil di sekitar lantai dan meja semakin membuat suasana kamar ini menjadi intim dan romantis.

"Maafkan aku kak. Aku berjanji setelah melahirkan anak ini aku akan mengembalikan kak Rangga kepada mu kak." janji Nada lalu masuk untuk berganti baju.

Di kamar mandi Nada menatap kaget karena entah siapa yang menyiapkan baju karena semua kopernya di iai dengan baju yang sangat seksi. Nada pun menganti bajunya mau tidak mau karena tak mungkin ia memakai baju pengantin nya. Nada memakai baju yang tidak bisa menutupi tubuhnya lalu berjalan kearah ranjang dan menutup tubuhnya karena tidak ingin Rangga menganggapnya sedang menggoda dia lalu Nada jatuh tertidur.

Dini hari Nada terbangun karena ingin minum Nada melirik kamarnya karena tidak melihat Rangga. Nada memang tidak mengharapkan apa-apa dengan pernikahan ini dan ia tahu tidak akan ada malam pertama bagi ia dan Rangga. Nada pun meminum minumannya dan merebahkan tubuhnya di ranjang kembali.

Entah kenapa kedua mata Nada tidak bisa terpejam karena di pikiran nya saat ini adalah Rangga kemana? Ingin mencari tetapi ia memakai pakaian minim jadi tidak memungkinkan untuk mencari Rangga.

Waktu sudah menujukan pukul 4 dini hari Nada pun masih belum tidur karena menunggu Rangga datang tetapi pria itu tidak ada tanda tanda untuk ke kamar pengantin mereka sampai Nada nekat melilitkan selimut ke tubuhnya dan keluar dari kamar untuk mencari Rangga. Nada sudah lelah menelusuri rumah Rangga yang sudah sepi sampai ia melihat sebuah pintu yang terbuka di pojok dekat kolam berenang. Nada berjalan ke sana dan berpikir Rangga ada di ruangan itu tetapi matanya terpaku melihat pemandangan yang ada di depan nya.

Rangga sedang menangis menciumi pigura photo kakaknya Risa dengan bahu yang bergetar bahkan suara tangisan Rangga yang menyedihkan sampai ke telinga nya.

"Maafkan aku sayang. Maafkan aku. Maaf, maaf dan maaf, sayang..." Rangga terus berkata entah berapa ratus kalinya sembari mencium dan memeluk pigura Risa yang sudah berjam jam dirinya tangisi.

****

Halo halo..

Author datang kembali

Ini masa lalu mereka ya setelah kepergian Risa.

Ternyata Rangga ga bisa lupakan Risa tapi kenapa bisa Nada hamil anaknya?

Tebak kenapa hayo.. 😂😂

Next part masih masa lalu mereka ya. Beberapa part kaya nya biar kalian tahu gimana rumah tangga Nada sama Rangga setelah nikah.

Bagaimana kelanjutan cerita ini? Jangan sampai kelewatan pokoknya 😘🔥🔥

Vote komen dan follow .

18.07.2020.
18.53 wib