Not a Bad Thing

837 62 1
                                    

It's not a bad thing to fall in love with me


Hari demi hari, bulan demi bulan dilewatkan Dimas dengan penuh kefrustasian. Mungkin ini yang dirasakan semua mahasiswa ketika sedang skripsian. 

Setiap bab ada saja masalahnya, perihal rumusan masalah, teori, metode apa yang digunakan, sampai pada pengolahan data. 

Biarpun masalah terus berganti pada tiap bab skripsi yang Dimas kerjakan, Dimas merasa tidak sendirian. Hampir setiap hari Dimas dan Nissa selalu bersama entah untuk bimbingan atau mencari buku di Perpustakaan Nasional demi menyelesaikan skripsi mereka semester gasal ini.

Sama halnya dengan hari ini Dimas dan Nissa tidak ada jadwal bimbingan tapi dosen pembimbing mereka menyuruh mereka untuk lebih banyak membaca teori dari para ahli agar skripsi mereka lebih dapat dipercaya.

"Gini-gini terus ya idup jadi mahasiswa akhir aturan libur tapi malah harus ke perpus" Dimas membuka percakapan dengan Nissa sambil menyetir mobilnya menuju perpustakaan nasional yang terletak persis di depan Monas.

"Dim, kita engga usah lama-lama yuk ke perpusnya hari ini?"

"Yakin Niss? Kalo nyari teorinya rada susah bakal lama engga sih?

"Yaudah, kita cari yang ada aja. Please, emang kamu engga mau main? emang engga pusing skripsian terus?"

Jujur, Dimas sudah muak berjam-jam setiap harinya hanya dihabiskan di depan laptop dan jurnal penelitian terdahulu.

"Oke, deal ya?"

"Oke."

Mereka sampai di perpustakaan sekitar pukul 9 pagi. Mereka langsung menuju loker penitipan barang dan naik ke lantai 21 untuk mencari buku teori yang mereka cari. 

Sekitar pukul 12 mereka menyelesaikan aktivitas mereka mencari buku dan bergegas balik ke mobil untuk mencari makan.

"Niss, pernah makan soto madura deket stasiun Juanda engga?"

"Pernah!!! enak banget masuk ke dalam the best soto in this town sih"

"Iya kan... Makan disana yuk? lumayan deket kan dari sini"

"OK" jawab Nissa dengan penuh semangat.

Setelah mereka makan, mereka kembali ke mobil.

"Mau kemana lagi Niss kita?"

"Gimana kalo kita naik ke puncak Monas?" 

"Seru tuh rame engga ya tapi? anak-anak TK suka kesana kan"

"Coba dulu aja yuk kesana"

Akhirnya mereka memutuskan untuk ke Monas. Ternyata di weekday seperti ini Monas tetap ramai walau tidak seramai pas weekend.

Dimas dan Nissa masih bisa naik ke puncak Monas untuk menyegarkan pikiran mereka dari drama perskripsian.

Dari atas puncak Monas mereka dapat melihat kota Jakarta dan juga perpustakaan nasional tempat mereka biasa mencari inspirasi dalam skripsinya.

"Gokil, ide kamu emang paling top Niss. Biasa kita ngeliat laptop sama jurnal literasi sekarang bisa ngeliat pemandangan seluruh kota Jakarta gini"

Nissa menikmati pemandangan kota Jakarta siang itu dan hanya melempar senyum manisnya ke Dimas dengan surai yang tertiup angin sehingga memperjelas garis muka Nissa.

"Anjrit cantik banget cewe disamping gue sekarang" tentu itu hanya suara hati dari seorang Dimas Ardianto.

Kalau orang-orang berfikir Dimas dan Nissa sudah menjadi sepasang kekasih, orang-orang itu salah.

Mereka masih sama-sama menggunakan aku dan kamu ke satu sama lain tetapi belum menjadi sebuah kita.

Dimas dan Nissa sama-sama tahu perasaan masing-masing tapi menurut Dimas akan tidak tepat jika ia harus memperjelas hubungan mereka sekarang, dimana Dimas tahu ia dan Nissa lagi sama-sama kesulitan dan lelah dengan drama perskripsian ini.

Jujur, dilubuk hati Dimas masih takut kalau Nissa belum bisa yakin untuk menyukai orang lain setelah terakhir Nissa dikhianati oleh cinta pertamanya. 

Dimas masih tertegun melihat wajah cantik wanita disampingnya, Nissa.

Banyak yang ingin Dimas sampaikan sampai hatinya sangat bergejolak, namun Dimas hanya mampu menyimpannya di dalam hatinya sendiri. 





"Niss, I just want you to know it's not a bad thing to fall in love with me. I know people make promises all the time then they turn right around and break them. I can't promise I never make a mistake for you but I promise I will always fix you if you're broke. You are worth it Niss. Please, buka hati lo buat gue, please liat gue sebagai seorang laki-laki yang bisa bikin lo bahagia."





- To Be Continue -




Don't forget to vote and give me a positive comment!

Stay safe & Stay at home everyone.

BusinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang