#29 Hesitant

1K 99 19
                                    

Yuk bantu vote dan comment work ini dan The Winner supaya author segera upload ending & epilog. Makasih♡
-
Memasuki pertengahan bulan kedua kamu di Indonesia, pekerjaanmu sudah stabil. Kemungkinan besar bulan depan jabatanmu akan kembali dan itu juga berkat bantuan dari Matthew sebagau atasanmu. Sejak kamu pulang dari Korea, kamu semakin dekat dengan Matthew. Namun tetap saja Matthew tidak seperti Chanyeol yang meski suka cemburu tanpa alasan tetapi sangat menggemaskan dan bikin kangen. Matthew memang lebih dewasa dan tidak banyak menuntut, tetapi sikap riang Chanyeol lebih membuatmu nyaman daripada bersama dengan Matthew yang saking dewasanya sangat menjaga sikap alias jaim. Entah kenapa perlakuanmu ke Matthew juga berubah sejak kamu kembali dari Korea. Kalau dulu kamu berani menendang, menjambak, dan memukul dia, sekarang kamu lebih membatasi diri terlebih mengingat jabatannya yang berada di atasmu.

Selain itu, kamu juga menyadari bahwa staff lain menyimpan iri terhadapmu karena Matthew memperlakukanmu berbeda dan tidak marah meski kamu bersikap kurang sopan kepadanya. Kamu jadi tidak enak dengan staff lain apalagi karena sejak kamu turun jabatan, mereka jadi seenaknya terhadapmu.

Sesekali kamu mengirim peran singkat ke Chanyeol yang biasanya dijawab stiker olehnya. Sepertinya ia sedang sibuk-sibuknya dengan konser dan tour EXO sehingga tidak sempat membalas pesanmu lebih panjang. Kamu jadi ingat awal-awal kamu pulang ke Indonesia Chanyeol terus saja mengirimu pesan dan meneleponmu meski kamu tidak menggubrisnya. Kini pesan dan telepon dari Chanyeol sudah berkurang. Kamu tidak menyalahkannya karena kamu pernah berada di fase sibuk seperti dirinya. Kadang ia mengirimkan foto sedang di ruang make up atau bertanya "Gimana kerjaannya?" dan ketika kamu balas ia baru akan membacanya sehari dua hari kemudian.

Semakin jarang kalian berkomunikasi, kamu semakin kangen dengannya. Dan tanpa sadar kamu melampiaskannya ke Matthew. Kamu memang sudah tidak bersikap kurang ajar kepada Matthew tetapi kamu malah memperlakukannya tidak lagi seperti teman. Setidaknya begitulah pendapat teman sekantormu yang dulu satu jabatan. Pergi pulang bareng, makan siang bersama, nonton di akhir pekan dan bahkan berecana untuk pergi wisata bersama keluarga akhir minggu ini. Kadang kamu merasa semua itu berlebihan tetapi ibumu meyakinkanmu bahwa kalau kamu menganggap itu biasa saja maka semua itu biasa saja. Berpegang pada kata-kata itu, kamu selalu berusaha menganggap semua sikap Matthew itu normal.

"Y/N nanti jangan lupa mulai packing barang. Ingett, kita seminggu di sana."

Kamu menaruh telunjuk di bibirmu."Nanti kalau ada yg dgr gimana?!"

"Ya gapapa kan dari dulu kita emang deket walau sempat jauh, sih."

Kamu berdeham lalu pamit dari ruangan Matthew.

Seandainya Chanyeol tahu keluargamu dan keluarga Matthew akan berlibur bersama di puncak kira-kira apa tanggapannya?
-
"Y/N sini gabung!"ajak kakak laki-laki Matthew yang sedang berenang dengan Matthew dan adik perempuannya.

"Entar aja, Kak."

Matthew menyuruh kamu mengambilkan handuk untuknya dan ketika kamu berjongkok untuk memberikan handuk tersebut, Matthew menarikmu hingga kamu tercebur ke dalam kolam. Mula-mula ia dan kedua saudaranya tertawa, tetapi Matthew kemudian menyadari raut wajahmu yang kesal dan meminta maaf. Kamu yang sedang datang bulan segera berenang ke tepi lalu pergi ke kamar mandi.

Keesokan harinya kalian pergi ke kebun teh. Kamu hanya mengenakan jaket karena mengira cahaya matahari akan cukup menghangatkanmu, tetapi ketika sampai di kebun teh ternyata langit berwarna keabuan. Udara dingin meggelitik tengkukmu. Kamu memakai tudung jaket lalu menaikkan resleting jaketmu.

Saat kamu sedang menyentuh pucuk-pucuk daun teh, Matthew membawakan segelas teh manis hangat untukmu.

"Nih, kupluk,"ucal Matthew sambil memakaikan kupluk hitam kebesaran yang menutupi sebagian wajahmu.

UNEXPECTED [Chanyeol as Your Boyfriend]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang