COMPLETED | 15+
Sejak remaja, kamu dan sahabatmu menyukai KPOP. Terutama EXO. Suatu hari kalian yang dari lama udah nabung buat nonton konser+fanmeeting EXO berencana pergi ke Korea bersama-sama. Meskipun menurut teman-temanmu, kalian ngelakuin hal...
Vote and share if you like it! Thank you ♡ - Mungkin begini harusnya, kamu kembali ke kehidupanmu. Chanyeol kembali dengan kesibukannnya sebagai Idol.
Tapi setelah melalui waktu bersama2 selama beberapa saat. Rasanya berbeda sekarang, kamu merasa ada yang hilang. Gak ada lagi yang bawel, ngambekan, cerewet, & cemburuan.
Kamu memejamkan matamu lalu melihat foto kamu dan Matthew, kamu berusaha melupakan semua yang terjadi bersama Chanyeol. Apalagi setelah kamu memutuskan untuk menerima lamaran Matthew. Gakmungkin kan kamu masih mikirin cowok lain, meskipun statusnya hanya sebagai fans. Karena kenyataanya, kamu nganggep Chanyeol lebih dari idol.
Sesuai janji Matthew, kalian melangsungkan pertunangan di Korea.
Sejak kemarin kedatanganmu di Korea, kamu belum ketemu Matthew. Rencananya kalian bakal ketemu langsung di TKP, sebuah restoran yang terletak di lantai 8 sebuah hotel.
Tidak ada antisipasi maupun perasaan deg-degan sembari kamu dan keluargamu menunggu Matthew di meja dekat pintu masik. Kamu lebih merasa dilema ketimbang antusias. Daritadi matamu tertuju pada ponsel, menunggu Matthew yang tak kunjung datang. Tanpa sadar kamu membaca kembali pesan terakhirmu dengan Chanyeol.
Yoda♡ Are you really going to leave me like this?
Y/N Sorry, Yeol. I can't.
Pesan itu kamu kirim kurang lebih dua bulan yang lalu dan sampai detik ini Chanyeol tidak membalasnya baik melalui Kakao, sms maupun telepon.
Kamu mematikan layar ponsel lalu berbincang-bincang dengan keluargamu.
Setelah kurang lebih 20 menit, tiba-tiba lampu restoran mati. Ada konslet di lantai tersebut yang menyebabkan lampu mati. Bersamaan dengan itu, akhirnya Matthew mengangkat telponmu. Kamu menjauhkan diri dari orang tuamu lalu berbicara.
"Matthew, astaga! Akhirnya kamu angkat juga! Lagi dimana?"
"Cincin kita hilang, Y/N. Aku masih nyari sama orang tuaku."
Kamu menepuk jidatmu."Matthew! Tumben banget sih ceroboh! Biasanya juga aku yang kayak gitu! Buruan, papa mama mulai bete, nih."
"Maaf. Aku janji aku bakal nyari sampe ketemu. Nanti aku telpon lagi kalau udah ketemu."
Kamu jadi berpikir yang tidak-tidak. Misalnya, mungkin saja kalian memang tidak ditakdirkan untuk bersama. Buktinya ada dua keialan yang terjadi sekaligus.
Kamu langsung membuang pikiran itu jauh-jauh lalu menggunakan cahaya ponselmu mencari toilet. Tetapi saat kamu berada di dekat pintu masuk, lampu tiba-tiba menyala.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"You think I'll let you go that easy?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu terhenyak. Chanyeol menatapmu dengan serius sebelum ia pergi ke panggung kecil di sisi lain restoran lalu menyanyikan 'Hug Me' sambil memainkan keyboard. Kamu tidak berniat mendengarkannya sampai akhir meski kamu rindu dengan suara Chanyeol jadi kamu berbalik, hendak meneruskan perjalananmu kembali ke toilet. Namun langkahmu terhenti karena Matthew berdiri di belakangmu."Jangan kemana-mana."
"Kebelet."
"Tahan aja."
Kamu mencebik."Cincinnya?"
"Aman."
"Mulai sekarang aja."
Matthew menggeleng."Liat tuh, yang lain lagi dengerin Chanyeol nyanyi. Tunggu dia selesai."
Di belakang Chanyeol terpasang sebuah layar lebar, muncul foto-foto kalian bersama. Kamu melihat ke sekeliling lalu bernapas lega karena tidak ada orang yang merekam.
Setelah Chanyeol selesai bernyanti. Ia turun dari panggung lalu mehghampirimu.
"4 Bulan, selama 4 bulan aku coba untuk meyakinkan orang tua kamu. Dan setelah mereka percaya sama aku, kamu mau lepasin hubungan kita gitu aja?"
Kamu enggan menatapnya dan malah berbicara dengan Matthew,"Cincinnya?"
Matthew yang lebih tinggi darimu memberikan kotak cincin kepada Chanyeol melewati atas kepalamu.
"Y/N, kamu selalu bilang Chanyeol kayak anak kecil. Sekarang, jangan jadi anak kecil dan bersikap dewasalah. Pertunangan dan pernikahan bukan main-main,"ucap Matthew sambil memegang kedua bahumu lalu memutarnya supaya kamu menghadap Chanyeol.
Chanyeol memegang bahumu."Ingat pertama kali kita ketemu setahun yang lalu? Terus kamu balik ke Indo sebentar sebelum akhirnya balik ke Korea lagi? Dan tiba-tiba sebelum enam bulan, kamu pergi gitu aja di saat aku rapat sama sponsor? This isn't fair, Y/N. Ini namanya keputusan sepihak!"
Kamu diam aja, gak berani ngomong banyak berhubung ada orang tuamu di situ.
"Kenapa?"
"Kamu cemburuan,"jawabmu cepat.
"Kamu juga cemburu sama Saebyul, Mabel, SunBin dan sisanya yang aku gaktahu."
"Kamu artis."
"I will quit if you want me to."
"Kamu gak dewasa."
Chanyeol mendekatkan wajahnya."Bantu aku supaya bisa lebih dewasa."
Seorang perempuan seumuran kamu tiba-tiba masuk."Permisi."
Dia kemudian berlari-lari kecil lalu menggandeng lengan Matthew.
Matthew memperkenalkan calon istrinya, Bela."Aku gaktahu ini termasuk selingkuh atau enggak. Yang jelas aku udah ijin sama orang tuamu."
Kamu langsung melihat orang tua mu yang sedang tersenyum miring.
Tidak ada lagi yang bisa dilakukan selain bersikap jujur. Kamu menoleh ke arah Chanyeol lalu loncat untuk memeluknya sampai ia kehilangan keseimbangan dan nyaris terjatuh."Maaf, Yeol."
"Y/N! Cincinnya!"teriak semua orang saat suara benda logam yang terjatuh menggema di ruangan tempat kalian berada.
"Ya elah! Ini sih, ilang beneran!"seru Matthew sambil menutupi wajahnya dengan telapak tangan.
THE END.
- INI DAPET GAK SIH FEELNYA :(( Syusah bener buat yang serius-serius astoge.
Mari cek work author yang lain sambil nunggu author up epilog.