SW PART 12

324 6 0
                                    

POV Ara

Aku bingung Entah apa yang harus aku lakukan suasana di sini benar benar sangat canggung.
Aku lihat pria itu, maksud ku suami ku gabriel, masuk kedalam kamarnya begitu saja sedangkan kan aku, aku masih berdiri di dekat pintu aku bingung kamarku yang mana, Karna Gabriel tidak memberitahu aku harus masuk ke kamar yang mana.
Tidak lama kemudian Gabriel keluar dari kamarnya, penampilan pria itu sangat rapih seperti nya dia akan keluar.

" Apakah kau akan pergi " tanya ku padanya.

" Bukan urusan mu " jawab nya ketus. Hey ada apa dengan pria ini mengapa sikapnya Berubah, tadi apa dia bilang bukan urusan ku? Yang benar saja , tentu saja itu urusan ku Karna mulai sekarang dia adalah suami ku dan aku adalah istrinya.

" Kau ambil kartu ini, bayar biaya rumah sakit adikmu, sekarang hutang ku Kepada mu sudah lunas " ucapnya lagi sambil menyodorkan kartu Atm berwarna gold.

Lalu pria itu pergi keluar dari apartemen, bahkan aku belum sempat mengucapkan terima kasih kepada Nya.
Aku benar benar heran dengan sikap pria ini, mengapa sikapnya berubah .
beda dengan pria yang aku kenal kemarin Apa dia sedang ada masalah.
Apa Mungkin dia kelelahan makanya sikap nya jadi berubah seperti itu.
Setelah aku berganti pakaian aku pun memutuskan untuk pergi ke rumah sakit untuk melihat keadaan adikku sekaligus untuk membayar biaya operasi nya. Aku sangat senang akhirnya aku mendapatkan uang nya.

POV Gabriel

Setelah aku samapai apartemen aku langsung masuk kedalam kamarku begitu saja.
Aku meninggalkan gadis sialan itu sendiri di depan pintu, aku pun tidak memberi tahu kamarnya nya di mana.
Aku sudah putuskan bahawa hari ini aku akan pergi ke Club untuk bersenang senang sebagai perayaan atas kemenangan ku. setelah aku berganti pakaian aku langsung keluar dari kamar, aku lihat gadis sialan itu masih berdiri di tempat yang sama.

" Apakah kau akan pergi " tanya gadis sialan itu kepada ku.
Cihh apa hak nya untuk bertanya seperti itu kepada ku.

" Bukan urusan mu " ucapku dengan ketus, aku lihat gadis itu terkejut dengan perubahan sikapku persetan dengan itu aku benar benar tidak perduli.
Dia tidak berhak mengetahui segala urusan ku, jangan mentang-mentang Sekarang dia jadi istriku maka dia bebas mengetahui segala urusan ku, cihh bahkan aku tidak sudi menganggap nya sebagai istri pernikahan ini adalah pernikahan palsu bagiku.
Aku baru ingat jika aku masih punya hutang kepada gadis sialan ini.
Akhirnya aku pun menyodorkan kartu ATM milik ku Kepada gadis sialan ini.

" Kau ambil kartu ini, bayar biaya rumah sakit adikmu, sekarang hutang ku Kepada mu sudah lunas".
ucapku sambil menyodorkan kartu ATM milik ku.
Setelah itu aku pun pergi keluar apartemen meninggalkan gadis sialan itu.

POV Ara

Setelah aku sudah sampai di rumah sakit aku langsung membayar biaya operasi adikku, setelah lunas di bayar aku langsung menemui dokter yang menangani adikku untuk menanyakan kapan akan di laksanakan tindakan operasi nya
Setelah sampai di depan ruangan dokter itu aku langsung mengetuk pintu dan akhirnya dokter itu pun menyuruh ku untuk masuk.

" Ada apa nona " tanya dokter itu kepada ku.

" Saya kesini untuk membicarakan tentang pelaksanaan operasi adik saya, semua biaya operasi nya sudah saya bayar" jelasku Kepada dokter itu.

" Baiklah nona operasi akan di lakukan 30 menit lagi Karna kami harus menyiapkan ruangan dan alat alat yang akan di gunakan untuk operasi nanti"
Jelas dokter itu kepada ku.

" Baiklah dok terimakasih, kalo begitu saya permisi dulu" pamit ku, lalu aku pun berdiri meninggalkan ruangan dokter.

" Kamu sabar ya sayang sebentar lagi kamu bisa segera di operasi" ucapku kepada Sarah setelah aku sudah sampai di ruangan tempat andikku di rawat.

" Ka ala aku ga mau di oplasi,aku takut " rengek adikku dengan mata yang berkaca-kaca.

" Ga apa apa sayang kamu ga usah takut kan ada ka Ara di sini yang akan selalu jagain kamu, lagi pula adik ka Ara kan hebat. kalo kamu ga di Operasi nanti kamu ga akan sembuh, terus kita ga bisa main bareng lagi dong, emang nya Sarah mau terus tinggal di rumah sakit ini? kemarin kata nya sarah mau pulang biar bisa main sama ka Ara lagi " ucapku panjang lebar.

" yaudah deh ka aku mau di oplasi bial aku bisa main lagi sama ka ala " jawabnya dengan antusias.

" Nah gitu dong itu baru nama nya adik ka Ara " ucapku sambil mengacak rambutnya dengan gemas.

Tidak lama akhirnya seorang dokter pun datang untuk membawa adikku ke ruangan operasi.

" Pokoknya di dalam nanti Sarah ga boleh takut ya, Kaka yakin Sarah pasti bisa melewati operasi ini dengan lancar" ucapku sebelum akhir nya dokter membawa sarah kedalam ruangan operasi, pintu operasi pun di tutup akhirnya aku menunggu di depan pintu ruang operasi itu.

" Ya Tuhan semoga saja operasi adikku berjalan dengan lancar dan tidak ada hambatan " doa ku dalam hati.
Aku sangat gelisah sudah hampir 1 jam tetapi operasi nya belum juga selesai. Samapai akhirnya lampu yang ada di atas pintu luar ruangan itu berwarna hijau yang artinya operasi telah selesai di laksanakan tidak berapa lama dokter pun datang dengan pakaian operasi nya.

" Ba,, bagaimana dok apakah operasi nya berhasil " tanya ku dengan cemas.

" Operasi nya berjalan dengan lancar, dan setelah ini adik anda akan di pindahkan ke ruangan rawat inap untuk pemulihan"
Jelas nya panjang lebar.
Aku yang mendengar itu sangat senang sampai akhir aku menangis saking terlalu senang nya.

" Terimakasih banyak dokter.. terimakasih, apakah sekarang saya boleh melihat keadaan nya" tanya ku Kepada dokter itu.

" Anda boleh melihat nya setelah di pindahkan ke ruangan rawat inap, kalo begitu saya permisi,, mari " ucap dokter itu sambil pergi, akhirnya Sarah pun di pindahkan ke ruangan rawat inap untuk masa pemulihan aku lihat adikku Sarah masih belum sadar mungkin efek obat bius yang belum habis.

SAD WEDDINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang