SW PART 13

352 4 0
                                    

Gabriel POV

Aku sudah sampai di salah satu club langganan dan Aku langsung memesan minuman kesukaan ku.

" Aku pesan minuman yang biasa" ucapku Kepada petender itu. Dan akhirnya petender itu memberikan minuman yang aku pesan.

" Wah dude bukan nya malam ini adalah malam pertama Lo, terus Lo ngapain datang ke sini " ucap David Kepada ku.

Yah aku yang meminta nya datang ke club ini untuk menemani ku, selain sebagai sekertaris ku David juga sudah ku anggap seperti adikku sendiri karena dia lah yang selalu menemani ku di saat aku sedang terpuruk atas kematian kedua orang tua ku dan juga kekasihku, dia juga sudah tau alasan mengapa aku menikahi gadis sialan itu.

" Cihh gue ga sudi melakukan nya dengan gadis sialan itu, jangan kan menyentuhnya untuk melihat wajah nya saja Gue udah muak, lagipula Lo sendiri kan udah tau alasan Gue menikahi nya"
Jelasku pada David.

" Jangan terlalu membenci nya dude, kata orang benci dan cinta itu beda nya sangat tipis" ucap nya lagi.
Apa dia bilang cinta? Sampai mati pun aku tidak akan pernah mencintai nya.

" Itu tidak akan terjadi " kata ku dengan tegas.

" Kita lihat saja" ucap nya dengan senyum konyol nya.

" Udah lah gue minta Lo datang ke sini bukan untuk membahas gadis silan itu, tapi untuk bersenang senang " ucapku sambil terus meminum Vodka yang aku pesan. Aku sudah menghabiskan 3 botol Vodka dan sekarang kepala ku sangat pusing efek kebanyakan minum.

" Ya ampun udah jangan terus minum, ayo biar gue antar Lo pulang " ajak David samar samar sambil membantu ku untuk berdiri. Setelah aku dan David sampai di apartemen, David Langsung menekan tombol bel apartemen ku dan tidak berapa lama gadis silan itu membukakan pintu untukku dan juga David.
Setelah pintu nya terbuka David Langsung berpamitan untuk pulang.

" Ayo biar aku bantu " kata gadis sialan itu sambil mencoba untuk membantu ku.

" Lepasin.. gue ga Sudi di sentuh sama cewek sialan kaya Lo " bentak ku sambil menepis tangan nya dengan kasar sebelum gadis sialan itu menyentuh ku dengan tangan kotor nya. Aku lihat badan nya mematung Karna ucapanku tadi.
Lalu aku pun masuk kedalam kamar dan membanting pintu kamar ku dengan keras.

POV Ara.

Setelah aku melihat kondisi adikku akhirnya aku memutuskan untuk pulang ke apartemen milik Gabriel Karna Sekarang jam sudah menunjukkan pukul setengah sebelas malam. Setelah aku samapai di apartemen ternyata Gabriel suami ku belum juga pulang. Aku tidak tau Gabriel pergi ke mana Karna dia sendiri tidak memberitahu ku akan pergi ke mana. Satu jam aku menunggu nya tapi dia masih belum juga pulang aku sangat khawatir bagaimana pun sekarang dia adalah suami ku. Saat aku sedang memikirkan nya tiba tiba aku mendengar suara bel berbunyi, aku yakin yang menekan bel itu adalah Gabriel dan akhirnya aku membuka pintu apartemen. Ternyata bener Gabriel sudah pulang tetapi dia sedang di bopong oleh seorang pria yang aku tau sebagai sekertaris nya itu. Pria itu pun berpamitan untuk pulang.

" Ayo biar aku bantu " kata ku sambil mencoba untuk membantu Gabriel berjalan menuju kamar nya.

" Lepasin.. gue ga Sudi di sentuh sama cewek sialan kaya Lo " bentak nya dan menepis tangan ku dengan kasar sebelum aku sempat untuk membantu nya. Aku sangat terkejut dengan perlakuan nya mengapa sikap nya berubah menjadi kasar seperti itu setelah kami menikah.dan apa tadi bilang dia menyebutku gadis sialan sebenarnya ada apa,dan apa salahku. Karna Hari Sudah larut malam akhirnya aku pun memutuskan untuk tidur di kamar tamu.

Jam sudah menunjukkan pukul setengah 4 akhirnya aku memutuskan untuk beres beres apartemen, jujur saja dari semalam aku tidak bisa tidur karena terus memikirkan tentang perubahan sikap nya Gabriel Kepada ku. Dari semalam aku bertanya kepada diriku sendiri apa dia sedang ada masalah dan apakah aku berbuat salah pada nya jujur saja memikirkan hal itu membuat Kepala ku sangat pusing. Setelah aku membereskan apartemen aku berniat untuk membuat sarapan.
Saat aku mengecek ternyata hanya ada nasi putih. Aku pun membuka kulkas untuk mencari bahan bahan yang bisa aku masak. Aku melihat hanya ada 2 butir telur, satu bungkus sosis dan satu Ikat daun sawi. Aku heran Orang kaya seperti dia isi kulkas nya hanya beginian. Akhirnya aku berniat untuk memasak nasi goreng saja. Setelah 20 menit akhirnya nasi goreng buatan ku sudah jadi, dan aku langsung menata nya di atas meja makan, setelah selesai masak lantas aku membereskan alat masak ku dan langsung mencuci nya. Aku lihat Gabriel keluar dari kamar, dengan menggunakan baju kerja nya, "apakah dia akan berangkat bekerja, padahal kan kami baru saja menikah" pikirku dalam hati.
Lantas dia berjalan menuju meja makan dan langsung duduk di salah satu kursi. Aku lihat di mengambil selembar roti tawar yang di olesi dengan coklat.
" Aku sudah memasak nasi goreng untuk sarapan mu, lebih baik kau memakan nya, selembar roti tidak akan membuat perut mu kenyang " ucapku sambil menyajikan nasi goreng itu si piring Gabriel.
Pranggg... Aku sangat terkejut karena Gabriel membuang semua makan itu kelantai sehingga kaca dan nasinya berceceran di mana mana.

" Elo... Jangan pernah mengatur kehidupan Gue,, mau Gue makan roti kek makan nasi kek itu bukan urusan Lo " bentak nya marah sambil menjambak rambut ku.

" Akh.. sakit.. tolong lepaskan,, aku begitu Karna aku perduli padamu dan karna kau adalah suami ku " ucapku dengan air mata yang sudah membanjiri kedua pipiku Karna menahan sakit di kepala ku. Rasa nya saat ini rambut ku akan copot.

" Cihh Gue tidak sudi di perhatikan oleh gadis sialan kaya Lo " ucapnya lagi semakin keras menjambak rambut ku.

" Tolong lepaskan hiks sakit,,, mengapa kau tega melakukan ini kepada istrimu Sendiri, apah salahku Kepada mu " tanya ku Kepada nya.

" Istri Lo bilang hah? Bahkan gue ga Sudi menganggap Lo sebagai istri gue, gue nikahin Lo itu cuman mau balas dendam " ucap nya sambil mendorong ku kelantai dengan kasar sehingga tangan ku terkena pecahan kaca.

" Balas dendam apa maksud mu, aku tidak mengerti memang nya apa salah ku " tanya ku dengan Bingung.
Dia pun berjongkok di hadapan ku dan menjambak rambut ku lagi sambil memaksa ku untuk berdiri.

"Akhhhh" aku meringis menahan sakit.

" Ga usah pura pura bego deh,, Karna orang tua Lo, kedua Orang tua dan kekasih gue Meninggal, jadi Lo yang harus bertanggung jawab atas kematian orang orang yang gue sayang " bentak nya dan mendorong ku lagi ke lantai dia pun pergi begitu saja meninggalkan aku yang sedang tersungkur di lantai.

" Hiks hiks ya tuhan sebenarnya cobaan apa lagi ini, balas dendam? Kematian atas orang tua dan kekasih nya? Aku sama sekali tidak mengerti dengan semua ini hiks hiks" aku pun bangun berniat untuk mengobati luka ku dan membereskan semua kekacauan ini.

SAD WEDDINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang