🌹 ilmu yang menjadikan aqidah

3 0 0
                                    

Kedua Pengertian Akidah

Akidah berasal dari bahasa Arab yakni Aqada. Akar katanyanya adalah aqada-ya’qidu ‘aqdan wa aqidah yang mengandung arti: mengikat (as-syadd), berjanji (al-ahd), membenarkan (al-tashdiq), kemestian (al-luzum), dan kepastian (al-ta’kid).

Sehingga, dalam Islam, akidah dimaknai sebagai keimanan atau keyakinan yang pasti (tidak ada keraguan sedikitpun) kepada masalah-masalah gaib dan dasar-dasar ajaran Islam (ushuluddin) yang diberitakan oleh ayat-ayat al-Qur’an dan hadits-hadits shahih.

Akidah Islam tercermin dalam rukun Iman. Seperti yang diketahui rukun iman ada 6 yakni iman kepada Allah, Malaikat, Rasul, Kitab, hari akhir, qadha’ dan Qadar.

Esensi akidah Islam adalah tauhid, diformulasikan dalam dua kalimat syahadat: asyhadu an la ila illa Allah; wa asyhadu anna Muhammadar Rasulullah. Akidah yang tidak sesuai dengan la ilaha illa Allah berarti menyimpang dari akidah Islam.

Karena itu, Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW, antara lain, untuk meluruskan akidah umat terdahulu yang sudah mengalami penyimpangan, seperti: anggapan kalangan Yahudi, Uzair anak Allah; dan keyakinan kaum Nashrani, Nabi Isa AS anak Allah, padahal Isa putra Maryam.

Akidah tauhid harus dimaknai secara komprehensif dan menjadi komitmen teologis Muslim sebagaimana tercermin dalam Iyyaka na’budu wa iyyaka nas’ta’in (Hanya kepada Engkau kami beribadah, dan hanya kepada Engkau pula kami memohon pertolongan).

Komitmen berimplikasi mendasar bahwa Muslim tidak boleh melakukan perselingkuhan teologis (syirik). Misalnya saja kita rajin shalat, tetapi dalam waktu bersamaan kita masih percaya kepada selain-Nya seperti: tempat-tempat yang diyakini kramat, klenik, benda-benda tertentu yang diyakini bias membawa peruntungan, dan sebagainya.

Tujuan Mempelajari Aqidah

Akidah akan menunjukkan manusia kepada perbuatan baik yang haris dilakukan dan mengjindari perbuatan buruk. Sebab dengan mengimani suatu aqidah, manusia harus bisa melakukan perintah Allah dan menjauhi larangannya.

Selain itu mempelajari aqudah juga mendatangkan banyak manfaat kepada iman manusia itu sendiri. Adapun manfaat dari mempelajari aqidah ialah:

1. Meningkatkan Ibadah Kepada Allah SWT

Mempelajari aqidah akan membuat Anda semakin paham konsep-konsep beriman dalam Islam. Orang yang paham Aqidah akan bisa dengan mudah mengikhlaskan ibadahnya semata-mata hanya untuk Allah SWT. Dari sini, mereka akan terus berusaha meningkatkan ibadahnya tanpa ada keraguan lainnya.

2. Bisa Menenangkan Jiwa

Aqidah bertujuan untuk membuat hati menjadi lebih tenang karena bisa menerima semuanya dengan ikhlas, baik takdir baik maupun buruk.

Hal ini karena mereka meyakini bahwa semuanya ini sudah diatur oleh Allah. Mereka juga akan percaya bahwa rencana Allah jauh lebih indah sehingga tidak perlu khawatir apa yang akan terjadi esok hari.

2. Memperbanyak Amalan Baik

Tujuan Aqidah sebenarnya untuk menghindarkan diri dari perbuatan sesat. Oleh karena itu, mereka yang memahami dengan baik Aqidah akan senantiasa melakukan amalan baik dan menjauhi perbuatan buruk yang dilarang Allah.

Mereka akan selalu ingat bahwasannya setiap perbuatan dosa yang dilakukan akan mendapat balasan dan siksaan.

3. Menegakkan Agama

Semakin banyak Anda tahu tentang aqidah makan orang akan sulit menggoyahkan iman Anda.

Dengan mengetahui aqidah secara mendalam, orang tidak akan pernah ragu membela agamanya di mata siapapun.

Selain itu, mereka juga akan selalu berusaha untuk memperkuat tiang penyangga agamanya, termasuk berjihad. Pada dasarnya, Aqidah akan membuat orang tahu bahwasannya yang perlu dikejar tidak semata-mata kebahagiaan di dunia tetapi juga di akhirat.

Kedudukan Aqidah Dalam Islam

1. Sumber Pengambilan Murni

Aqidah islam memiliki landasan yang jelas dan murni yaitu Al Qur’an, As Sunnah serta ijma’ Salafush shalih. Jadi, Aqidah ini tidak ada campur tangan dengan hawa nafsu, akal ataupun sekedarasumsi manusia.

2. Aqidah Tentang Perkara Ghaib

Perkara ghaib merupakan segala sesuatu yang tidak dapat dijangkau oleh indra manusia. Aqidah islam sendiri bertumpu pada penyerahan diri dan kepasrahan terhadap segala hal yang tidak dapat dilogika.

3. Jelas, Mudah dan Terang

Aqidah islam memuat segala hal dengan jelas tanpa ada penyimpangan apapun di dalamnya. Selain itu, semua dalil dan maknanya juga sangat mudah dipahami oleh semua orang.

4. Bebas dari Paradoks, Kekaburan dan Kerancuan

Seperti yang dijelaskan di awal, sumber utama Aqidah islam sangatlah murni. Bahkan dalil-dalilnya juga sangat jelas. Oleh karena itu, di dalamnya terbebas dari unsur kekaburan atau paradoks. Bahkan, Aqidah Islam tidak mudah untuk dimasuki kebatilan dari berbagai arah.

Ruang Lingkup

Aqidah memiliki ruang lingkup dalam pembahasannya. Menurut ulama ada 4 ruang lingkup aqidah dalam Islam, yakni:

-Ilahiyat, yaitu pembahasan hal yang berkenaan dengan masalah ketuhanan, khususnya membahas mengenai Allah SWT seperti kekuasaan Allah, perintah Allah dan larangannya.

– Nubuwwat, yaitu pembahasan hal yang berkenaan dengan para utusan Allah (nabi dan rasul Allah). Dalam Alquran, disebutkan beberapa nabi dan dibahas sebagai suri tauladan bagi umat manusia di antaranya Nabi Muhammad SAW, Musa As, Harun As, Ismail As, Ishaq As, Daud As, Zulkifli As, Sulaiman As, Yahya As, Isa As dan lainnya.

– Ruhaniyat, yaitu pembahasan hal yang berkenaan dengan mahluk gaib. Misalnya malaikat, iblis, dan jin.

– Sam’iyyat, yaitu pembahasan hal yang berkenaan dengan alam gaib. Misalnya surga, neraka, alam kubur, dan lainnya.

Demikian ulasan mengenai akidah, tujuan, ruang lingkup dan kedudukannya dalam Islam. Semoga artikel ini bermanfaat. (Nur Fatimah)

ilmu islamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang