Love Lock

224 10 0
                                    

Baekhyun masih bergelut dengan tumpukan kertas yang berisi data data perusahaan. Jam sudah menunjuk pukul 10 malam namun, kertas² itu rasanya masih sama banyaknya dengan yang ia terima tadi pagi. Sudah lebih sepuluh berkas yang ia periksa namun belum menunjukkan tanda tanda pekerjaannya akan selesai.

Ia memijit pelipisnya perlahan. Rasanya ia ingin segera berbaring di ranjang empuknya sekarang.

"ya baekhyuniee. Kau masih disini?"

Baekhyun menatap sehun yang masuk ruangannya tanpa mengetuk dengan raut kesal.

"ketuk pintu kalau masuk" ketus baekhyun

Sehun nyengir tak peduli.
"hyung, ayo main. Yang lain sudah menunggu" ajak sehun yang sudah duduk di meja kerja baekhyun

"aku sibuk. Next time" tolak baekhyun tetap fokus pada kertas kertasnya

"ayolah hyung. Para hyung sudah disana" ajak sehun

"kau tidak lihat, masih banyak yang harus kekerjakan" jawab baekhyun tak perduli siapa yang sudah menunggunya

Sehun bangkit dari duduknya dan memaksa baekhyun. Ia menarik tangan baekhyun

"ayolah hyung, kalau tidak mau main dengan mereka setidaknya mainlah denganku"rengek sehun

Baekhyun menghela nafas pasrah. Sehun paling tau cara meluluhkannya. Dengan sedikit rengekan baekhyun langsung luluh

"mau kemana?" tanya baekhyun

"Sudahlah hyung ikut saja" jawab sehun senang

.
Selang waktu stengah jam mereka sudah sampai di sebuah bar. Mereka melangkah masuk. Disana sudah ada chanyeol, suho, kai dan gadis?.

"wah lihat. Tumben sekali CEO kita ini datang. Tidak sibuk kah?" tanya chanyeol begitu melihat baekhyun dan sehun duduk didepannya

"terpaksa" jawab baekhyun seadanya

"aigoo. Makanya jadilah pemilik bar sepertiku tak perlu sibuk bergelut dengan tumpukan kertas" bangga chanyeol lalu menegak habis wine di gelasnya

Baekhyun memutar mata malas
"siapa?" bisik baekhyun pada chanyeol sambil melirik gadis yang duduk disamping kai

"biasa. Kekasih baru" jawab chanyeol dengan senyumnya
Baekhyun menangguk paham.

"oppa?"
Baekhyun menoleh. Raut wajahnya berubah datar melihat gadis yang berjalan ke arah mereka

"kupikir kau tidak datang" ujarnya senang melihat ternyata baekhyun ada disini

"duduklah noona" sehun menawarkan bangku disamping baekhyun

Jelas baekhyun tak suka sehun mengizinkan gadis itu duduk disana. Ia lebih memilih duduk dengan sehun dibanding dengannya walaupun gadis itu sudah menjabat sebagai tunangannya.

Bomi merangkul lengan baekhyun dan menyandarkan kepalanya
"aku rindu oppa" ujarnya lembut

Chanyeol dkk yang disana saling lirik sambil melempar senyum. Mereka menikmati pemandangan di depannya. Dimana baekhyun memasang wajah datar dan ingin cepat pergi dari sana.

"hyung tolong jangan pamer kemesraan di depan kami" ujar sehun sambil menahan senyum

Baekhyun menatapnya kesal beda hal dengan bomi yang menunduk malu menyembunyikan wajah bahagianya .

"Kapan kalian akan menikah?" tanya suho. Jelas sekali ia memancing-

"kurasa sudah waktunya" timpal chanyeol sambil menahan tawanya

Memancing keributan.

"harus secepatnya, aku sudah ingin punya ponakan" timpal sehun yang membuat mereka tertawa

Baekhyun langsung ingin menghajar sehun namun ia berhenti karena ada telpon masuk.

"awas kau" ancam baekhyun

Namun yang diancam malah tertawa girang diikuti chanyeol suho dan kai

Baekhyun pergi meninggalkan mereka untuk mengangkat panggilan masuk.

"ya?" baekhyun mulai terlarut dalam obrolannya. Tanpa sengaja maniknya terfokus pada kedua gadis yang berdiri di dekat pintu kaca. Ia kenal salah satu gadis itu, rosé. Kekasih sahabatnya chanyeol. Namun, gadis lain yang membelakanginya, ia tak tau siapa itu namun rasanya gadis itu familiar.
Baekhyun mencoba mengingat siapa, namun ia tak berhasil mengingat.

"ah maaf. Aku tidak dengar. Anda bilang apa tadi? " tanya baekhyun lagi menyahut seseorang di telpon. Ia lupa masih dalam obrolan dengan pengusaha lain.

***

Derap langkah kakinya semakin cepat memasuki ruang dengan pencayahayaan yang remang remang itu. Tanpa ragu ia masuk ke dalam, dentuman musik yang memekakkan telinga menyambut kehadirannya. Sepertinya sengaja dipasang untuk mengalihkan situasi. Tanpa peduli dengan mereka yang berjoget ria dengan pakaian minim, ia menghampiri seorang gadis bertubuh langsing. Sangat langsing tepatnya. dengan kacamata yang bertengger di hidung mancungnya. Gadis berambut pirang itu tampak gelisah, mulutnya tiada henti mengeluarkan makian dan sumpahan. Raut mukanya menandakan ia sedang menahan amarah pada seorang yang sedari tadi ditunggu tak kunjung datang.

"nona.. " panggil gadis itu
Yang dipanggil menoleh. Ia Mendengus kesal , tangannya sudah berada di pinggang mulutnya siap mengeluarkan sumpah serapah yang sedari tadi ditahan.

"hah baru datang! Kemana saja kau. Sengaja ya " kesalnya

" maaf. Aku benar-benar tidak bermaksud datang terlambat " jawab si gadis mencoba memberi pengertian

"alasan! " belum selesai yang dipanggil nona tadi berbicara seseorang memotong kalimatnya

"taeyeon? Kau Sudah datang, cepat ganti bajumu" ucapnya cemas lalu mengapit lengan taeyeon

"maaf nona rose, kami pergi dulu" tanpa menunggu aba aba dari rosé mereka langsung menjauh.
Rosé hanya melihat mereka kesal

**
Baekhyun kembali ke tempat dimana temannya berada

"kenapa lama sekali hyung. Kasian bomi noona menunggu lama" celutuk sehun sambil nyengir

Baekhyun tak tahan lagi. Ia ingin memiting kepala sehun saat itu juga. Namun, langkahnya tertahan. Tubuhnya seketika membeku ditempat.

Suara ini?

Baekhyun menggeleng. Tak mungkin batinnya. Namun akal sehatnya memaksa agar ia menoleh dan memastikan suara itu adalah orang yang ia pikirkan .

Deg.

" benar-benar kau " batin baekhyun

Baekhyun berdiri mematung. Matanya tetap pada gadis yang tengah asik bernanyi di atas panggung.

One Shoot CompilationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang