KELAS

10 0 0
                                    

Kring....Kring...Kringgg

Bel Berbunyi tanda kegiatan belajar mengajar akan segera dimulai. Murid murid sekelasku masuk kedalam kelas sedangkan aku sudah duduk nyaman dibangku rotan tua yang dibelakangnya bertuliskan Weird. Aku tidak mempermasalahkan hal itu karena itu memang benar. Dikelas ini aku tidak termasuk anak anak pintar,paket lengkap sekali untuk menjadi orang aneh.

Tak lama guru matematika pun masuk untuk mulai mengajar.

Kegiatan belajar mengajar berjalan lancar hingga bel istirahat berbunyi yang menandakan seluruh siswa boleh pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka setelah pusing berjam jam belajar. Seluruh siswa senang mendengar suara bel itu, Kecuali aku.

Bagiku,Bel itu adalah Suara dari neraka. Bagaimana tidak,ketika bel itu berbunyi para pembully dikelasku mulai melancarkan aksinya.

"Eh Orang aneh,ni ya lu beliin gua baksonya mba sasmi dikantin" Ucap seorang lelaki tinggi tegap dengan nada besar sambil menyodorkan uang 2000 miliknya.

"Tapi kan ton,bakso kan harganya 5000" Ucap ku dengan nada memelas.

Ya,lelaki tinggi tegap itu bernama toni,manusia br*ngsek yang ditakuti satu kelas.

"Ya lu tambahin make duit lu b*go,gitu aja gabisa mikir. Punya otak kaga?!" Teriak toni sambil menoyorkan kepalaku dengan tangan kotornya itu.

"T-tapi ton,duit gua cuma 5000,kalo buat nambahin lu duit gua sisa 2000,dan 2000 cuma buat naik angkot nanti" Ucapku sembari menundukan kepala.

"Ya itu urusan lu t*lol,gua kaga perduli. Yang penting sekarang lu ke kantin dan beliin gua bakso,atau lu mau ngerasain pukulan gua?!" Teriak toni sambil menggebrak mejaku dengan kencang hingga seisi kelas melihat kearahku.

"I-iya ton" Ucapku yang bergegas berjalan cepat menuju kantin.

Saat aku sudah keluar kelas,murid murid dikelasku tertawa terbahak bahak kencang,dan meledekku dengan kata kata umpatan. Langkah ku terhenti,Aku menahan amarah yang sudah tidak bisa aku tahan.

Setelah emosiku mereda,aku melanjutkan langkahku.

"Bangs*t! Toni sialan itu terus terusan nginjek harga diri gua. Gabisa dibiarin! t-tapi gua harus gimana,dia punya badan kayak preman dan punya temen banyak,sedangkan gua... Kebalikannya" Ucapku dalam hati yang resah bagaimana cara membalas perbuatan toni.

*****

Sesampainya di kantin,aku bergegas membeli bakso pesanan toni. Beberapa menit kemudian bakso yang dipesan pun jadi dan aku langsung bergegas ke kelas sembari membawa mangkok yang penuh dengan bakso yang nikmat.

"i-ini ton baksonya" Ucapku sembari menaruh mangkok ke meja toni.

"Lama amat,lu pasti makan dlu kan dikantin. Terus lu kelar makan baru bawain gua bakso kan?" Ucap toni dengan wajah sok jagoan miliknya.

"e-engga ton,t-tadi emang kantinnya lagi rame" Ucapku.

"Halah,tukang boong lu. Lu makin hari makin kurang ajar lu sama gua.Dit,kasih manusia b*go ini pelajaran" Ucap Toni yang berbicara kepada anjing setianya yang bernama Ardit.

"Oke kapten,laksakan." Ucap ardit sambil menyetujui ucap bos nya tersebut.

"eh,lu kan tadi udah makan duluan. Cepet keluarin,atau gua keluarin" Ucap Ardit dengan gaya songong khasnya.

"k-kan gua udh bilang gua engga makan" Ucapku memelas.

"Oh Minta dikeluarin..." ucap ardit santai.

DRUAKKK

Aku terlempar kebelakang setelah sekali dipukul oleh ardit yang tepat mengenai perutku,yang membuat aku kehilangan kesadaran.

Hack.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang