"Harry Potter aja deh..." pinta Ann.Dira memutar bola matanya. Semua film Harry Potter sudah berkali-kali mereka tonton. Dira bosan sekali, pun Gatan yang sudah menunjukkan ekspresi bahwa ia tidak mau menonton film itu.
"Yang lain Aaaann." pinta Dira.
"Yaudah deh terseraaaah." Jawab Ann mengalah.
Gatan yang tadinya duduk dengan santai langsung menegakkan badannya. Kaget karena jarang sekali Ann mau mengalah, apalagi ini film Harry Potter kesukaannya, Gatan bahkan sudah membayangkan akan jadi se-bete apa ia saat film Harry Potter dimulai oleh Ann. Disertai gerutuan Ann bahwa film Harry Potter itu ngga membosankan. Ya Gatan akui memang tidak membosankan, Gatan juga suka Harry Potter, tapi hari ini, jika benar sekarang akan menonton Harry Potter, tayangan ini artinya sudah ditonton puluhan kali dalam sehari. Bayangkan!
"Tumben ngalah lu bocil!" kata Gatan sambil melemparkan 1 keripik kentang yang sedang ia makan.
"Ish! Mubazir Tan!" jawab Ann mengambil keripik yang Gatan lempar, lalu membuangnya. Sementara Dira sibuk mencari-cari film yang akan mereka tonton.
"Lah? Yang buang siapa? Lu kan? Ya berarti lu yang lebih mubazir." Balas Gatan tak mau kalah.
"Dih? Emang kamu mau makan makanan yang udah jatoh?"
"Mau mau aja sih. Asal blom lima menit." Jawab Gatan dengan watados.
"Kalo jatohnya ke selokan berarti Gatan makaan, kan selama blom lima menit." Ejek Ann.
"Ngaco lu!" balas Gatan melempar keripiknya, lagi.
"Heh?! Bala iiiihhh!!" ujar Ann dengan nada marahnya.
"Brisik banget sih ih! Udah ah gajadi nonton!" Dira akhirnya angkat suara.
"Ih baper banget sih kamuuu... lagi pms yhaa?" goda Ann. Dira hanya menggelengkan kepalanya kesal. Kemudian Ann mengambil alih remote tv yang sedari tadi Dira genggam ditangannya.
"Yaudah... 13 Reasons Why aja mau?" tanya Ann kepada Gatan dan Dira. Dira menganggukkan kepalanya tanda setuju.
"Mbung ah." Jawab Gatan memalingkan wajahnya, pura-pura ngambek.
"Kamu mah lebay ih." Cibir Ann sambil mendorong pipi kanan Gatan.
"Geuleuh ih Ann! Yaudah atuh sok 13 Reasons Why juga bagus." Jawab Gatan.
"Ai tadi kata kamu 'mbung ah' kumaha sih?" kata Ann sambil menirukan bagaimana cara Gatan bicara.
"Kenapa sih jadi sunda-sundaan? Aku orang Aceh ngga ngertiii." Gerutu Dira. Ann tertawa diikuti Gatan.
Serial dimulai. Mereka menonton sambil ditemani beberapa camilan yang sudah Dira buat. Diselingi tawa dan candaan. Sederhana memang, tapi Ann bersyukur karena mereka ada. Ann masih punya mereka untuk tempatnya berkeluh kesah tentang pandangan Ann terhadap hidup yang ia jalani. Se menyenangkan apapun, mereka ada. Se buruk apapun, mereka juga ada. Bagi Ann.. memiliki Gatan dan Dira sudah cukup, Ann bisa melewati masa SMA nya sekalipun hanya bersama mereka.
-----
Ujian akhir semester 1 sudah Ann lewati dengan sebaik-baiknya, Ann hanya tinggal menunggu hasil. Rasanya... Ann berhasil menjadi sosok yang tidak terlalu dikenal disekolahnya. Ann berhasil mewujudkan keinginannya untuk menjadi biasa-biasa saja. Dan Ann sangat menyukai keadaannya sekarang. Dimana saat ia lewat di koridor tidak akan ada yang memperhatikan caranya berjalan atau sepatu apa yang ia pakai. Ann menyukai dirinya yang seolah tak ada.
"Ann!" panggil Dira dari arah belakang Ann. Ann memberhentikan langkahnya. Membalikkan badan.
"Kenapa Dir?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Once Upon An Us
Teen FictionAaron dan segala bagiannya adalah alasan mengapa Ann bertahan. Aan butuh Aaron dihidupnya. Tapi Ann tidak tahu apakah Aaron membutuhkannya?