"Silahkan berkumpul dengan kelompok masing-masing." Perintah Kak Iyad dari depan. Ann membelalakkan matanya, informasi apa yang ia lewatkan? Aaron sudah pergi, menuju ke sekumpulan orang yang tampaknya adalah kelompok Aaron. Ann masih diam saja, tidak tahu harus kemana. Apa benar satu barisan seperti yang Ann perkirakan, atau.. bagaimana?
"Ann." Panggil seseorang sambil menepuk pundak Ann, Daren.
"Eh, Kenapa kak?" tanya Ann.
"Kamu masuk kelompokku kan?" tanya Daren.
"hah?.. emang ya?" tanya balik Ann dengan wajah bingungnya.
"Loh? Kamu ngga dengerin kata Iyad ya?"
"Eh! Denger kok." Sangkal Ann.
"Kelompoknya per barisan Ann....dan kamu tadi baris di barisanku. Satu kelompok ada 7 orang." Jawab Daren.
"Ohh..iya aku juga mikirnya gitu kak, hehe." Jawab Ann dengan cengirannya. Daren hanya tersenyum.
"Btw sejak kapan kakak pake aku-kamuan gitu?" tanya Ann penasaran.
"Sejak tadi sore nanya kamu." Jawab Daren.
"Emang tadi sore ada ngomong sama aku?" tanya Ann heran, merasa tidak bicara dengan Daren.
"Adaa. Udah ayo ikut." Lalu, Ann mengikuti Daren yang berjalan ke sekelompok orang, kelompoknya.
Setelah berada diantara kelompoknya, Ann merasa bingung.. kemana Dira? Kan ia satu barisan dengan Dira. Tapi.. kenapa tidak ada Dira di kelompoknya.
"Ehm.. kak?" ucap Ann menepuk tangan Daren.
"Iya?"
"Dira kok ngga ada? Kan tadi satu barisan."
"Ohh.. Dira pindah ke kelompok Ayu, katanya sih Ayu mau Dira dikelompoknya." jawab Daren. Ann hanya mengangguk tanda mengerti.
Ann duduk bersama kelompoknya, masih belum melakukan apa-apa, karena kata Daren, Dira yang pindah akan digantikan dengan aggota lain dari kelompok Ayu. Dan orang itu belum datang.
"Ren." Sapa Aaron.
"Pake 'kakak' kenapa kalo lagi di sekolah, perasaan tadi sore lo udah manggil gue kak." Ujar Daren.
"Yaudah kakak... aku yang dituker sama Dira nih.." jawab Aaron dilembut-lembutkan.
Daren memasang ekspresi jijik, "Yaudah buruan, ditungguin daritadi."
Aaron hanya menunjukkan cengiran tanpa dosanya, lalu dengan ceria mendekati tempat Ann duduk.
"Gue disitu dong." Ucap Aaron pada perempuan yang duduk disebelah Ann. Raya namanya.
"Kan banyak tempat lain." Jawab Raya.
"Tapi gue gamau ditempat lain." Jawab Aaron sambil menyilangkan kedua tangannya di dada.
"Heh! Udah! Udah! Orang mau berangkat kok. Bangun semuanya. Baris di belakang kakak." Perintah Daren. Ann langsung berdiri, Raya juga berdiri dan langsung baris dibelakang Daren. Diikuti anggota lain. Ann kalah cepat dan terpaksa harus dibelakang.
"Oke.. kalian harus cari 10 bendera merah di hutan belakang sekolah dan kembali ke sekolah setelah kalian dengar alarm. Nah nanti pas udah kembali ke sekolah, kalian akan mengikuti game terakhir. Hutan belakang sekolah itu aman kok, tapi pastinya kalian bakal dapet gangguan. Kakak Cuma akan mendampingi sampe depan hutan, sisanya kalian harus saling jaga satu sama lain. Tapi tenang aja, kakak dan panitia lain juga akan masuk hutan setelah beberapa meter kalian jalan. paham?" jelas Daren.
"Paham kak.." jawab seluruh anggota kelompok.
"Eh.. Ann mana?" tanya Daren. Ann yang merasa terpanggil mengangkat tangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Once Upon An Us
Ficção AdolescenteAaron dan segala bagiannya adalah alasan mengapa Ann bertahan. Aan butuh Aaron dihidupnya. Tapi Ann tidak tahu apakah Aaron membutuhkannya?