Happy reading guys semoga suka ya
Tinggalin jejak ya*Asya pov*
"Ayah kemana si kok lama banget jemputnya"asya kira kira sudah 20 menit menunggu ayahnya
Ketika menunggu ayahnya asya melihat vano yang lagi mengeluarkan motornya dari parkiran"Samperin ga ya samperin ga ya samperin aja" Asya masi kepikiran dengan ucap vano yang menyakiti hatinya tersebut tetapi itu tidak dapat mengubah rasa sukanya pada vano
"Vano"Asya merasa takut sebenarnya manggil vano"Ap"Vano hanya menjawab dengan berdehem
"Vano belum pulang?"batin asya berkata kok gue bodo banget si kyk ga ada pertanyaan lain
"Lo liat ?" Vano tidak ingin basa basi
"Asya pulang bareng vano ya soalnya ayah lama" ara berharap vano akan mau pulang dengan nya"Nggk" Vano menjawab singkat
"please vano mau ya tar kalo ayaj ga jemput gimana tar asya di sini sendirian asya takut mau ya vano tar ara ga bisa pulang "Asya memang takut jika benar kejadian dia akan di sekolah sendirian asya tidak takut hantu hanya takut jika ada cowo nakal yang mengganggunya"pulang aja lo naik bis"Vano masi menolak permintaan asya
"Asya takut ntar kalo bis nya nyulik asya gimana nanti bunda asya nangis" vano bingung bagaimana bisa masih ada orang yang polos seperti ini"Yaudah lo pulang bareng gue"Ini dia yang ingin asya dengar dari tadi
"Makasih vano"Asya seneng vano mau pulang bersamanya ia melupakan kejadian yang membuatnya menangis
"hm"Vano tidak ada pilihan lain jika vano terus menolak asya tidak akan memperboleh kan vano pulang ke rumahVano pun mengantar asya vano berharap tidak akan terjadi apa apa vano ingin cepat pulang vano tidak ingin terus terjebak bersama asya
Namun cuaca tidak berpihak padanya hari ini di tengah tengah perjalanan langit sudah mengeluarkan mutiaranya"Vano ujan kepinggir dulu ya vano mata asya sakit"Asya senang bisa berlama lama bersama vano
"Iy"Vano tidak bisa menolak kali ini vano juga tidak mau kehujanan"Turun"Asya hanya mengikuti kemauan vano asya turun dari motor vano
"Vano"asya memanggil vano ingin meminta sesuatu
"Apa" Vano tidak tau kenapa dia selalu bersikap dingin kepada asya
"Asya dingin boleh pinjam jaket vano?" Asya bukan modus asya memang kedinginan sekarang"Nih lain kali bawa jaket supaya ga nyusahin"Vano hanya memberikan jaketnya pada asya vano tidak mau asya banyak bicara
"Makasih vano, iya lain kali asya bawa jaket supaya asya ga nyusahin" asya merasa sakit ketika vano mengatakan kata yang kejam itu padanya tapi asya senang vano meminjamkanya asya juga suka bau parfum vano yang wangi dan tidak terlalu menyengat
Akhirnya cuaca sudah cerah lagi"Cepet naik"Vano ingin cepat pulang
"Iy"Asya naik ke motor vano yang tinggi"Turun udah sampe"Vano mengingatkan asya
"emmm iy makasih ya udah mau nganterin asya kalo bukan karena vano mungkin asya masi di sekolah"Akhirnya mimpi asya jadi kenyataan untuk pulang bersama vano"Iya"
"Jaketnya besok asya kasi ke vano di cuci dulu"Asya mengingat bahwa asya masi memakai jaket vano
"Hm" Setelah menjawab vano langsung pergi begitu saja
Setelah vano pergi asya masuk ke
rumah nya"BUNDA BUNDA"asya memanggil bundanya yang membuat bundanya tersebut risi
"Kalo masuk rumah itu salam dulu jangan teriak teriak" nisa sudah kesal dengan anak perempuanya itu yang selalu teriak teriak"Iya bunda maap"Sebenarnya ini bukan yang pertama kali asya di marahi bundanya karena teriak teriak
"Eh kamu pulang sama siapa ayah kan belum pulan"bundanya asya penasaran putrinya ini
"Sama vano" Asya menjawab jujur kepada bundanya
"Vano yang sering kamu ceritain itu dia udah suka sama kamu" memang benar asya sering menceritakan tentang vano kepada bundanya"Iy tapi vano belum suka sama asya" vano menjawab dengan rasa sedih
"Oh belum yodah kamu bersihin dulu sama" nisa tidak ingin membahas lebih jauh nisa tidak mau membuat putrunga tersebut sedih"Iyiy asya mandi"
Asya bersiap siap untuk mandi
Setelah selesai mandi ia kembali mengecek buku bukunya mungkin ada tugas atau tidak*Vano pov*
Setelah selesai mengantar asya vano langsung pulang Di rumah seperti biasanya tidak ada orang tuanya hanya ada pak ujang sama bi ika
"Assalamualaikum"Vano memang dingin tetapi vano anak yang sopan
"Waalaikum salam den"Bi ika melihat tuanya sudah pulang"Mau makan apa den biar bibi siapin"
"Ikan panggang aja bik"
"Iya den"Setelah berbincang dengan bik ika vano kembali ke kamarnya untuk membersihkan diri
Vano bukan tidak ingin memiliki keluarga seperti teman temanya yang selalu dekat orang tuanya vano sangat ingin bersama ke dua orang tuanya orang tua vano selalu sibuk dengan kerjanya bagi orang tua vano lebih mementingkan karir dari pada anaknya"Den den vano ayo makan bibik udah siapin makananya" bi mirna memanggil vano untuk menyuruh nya makan vano sudah sangat dekat dengan bi ika karena bi ika yang menjaganya dari dia berumur 5 tahun vano sudah menggaggap bi ika seperti ibunya
"Iya bi ini vano turun"
"Bi ayo makan sama vano
Sekalian ajakin mang ujang bi" Vano ingin merasakan makan bersama orang tuanya tetapi orang tuanya selalu sibuk jadi vano selalu mengajak bik ika dan pak ujang untuk makan bersamanya"Iya den tunggu bibik panggil mang ujang dulu"
"Mang mamang"
"kenapa si ika teriak teriak"
"Ayok makan"
"Iyiy"
"Den"
"Ayok makan mang"
"iya den maturnuhun
Kedua orang itu emang selalu seperti ituTq yang udah baca jangan lupa vote ya yang udah vote tq
Maap ceritanya gaje
KAMU SEDANG MEMBACA
Revano
Teen Fiction-Revano ghifari Cowo dingin dengan semua rahasia hidupnya -Anasya garsilya Cewe manja yang bermimpi mendapatkan hati revano Sorry rada ga nyambung sama gaje ceritanya ini yang pertama :) follow dulu ya sebelum baca follow itu ga bayar slow update