NARUTO UZUMAKI

1.1K 159 19
                                    

Selamat malam! Saya hadir dengan chapter hampir penutup dari cerita ini. Mungkin sebelum membacanya kalian bisa mampir terlebih dahulu ke cerita lain saya yang berjudul The Day Before karena bagian ini menceritakan hari pernikahan mereka a.k.a apa yang terjadi pagi hari setelah Naruto menyelinap masuk ke kamar Hinata pada malam hari sebelum pernikahan.

Selamat membaca ❤️

💍💍💍

NARUTO © Disclaimer Masashi Kishimoto

Special for Naruhina Fluffy Days 11

A Thousand for Eleventh

Genre: Romance

Rate: T

💍💍💍

Naruto mulai terganggu dari tidurnya saat merasakan cahaya matahari masuk melalui jendela kamar. Dia mengeratkan pelukannya pada guling kesayangannya yang entah kenapa hari ini terasa lebih nyaman dan harum. Ah, kalau diingat-ingat, harumnya mirim Hinata. Dia jadi rindu sudah lama mereka tidak bertemu.

Naruto sudah hampir terdidur kembali sebelum merasakan tepukan halus pada bahunya, "Naruto, bangun! Kau tidak boleh kesiangan hari ini," seorang wanita menepuk-nepuk bahunya berkali-kali.

"Lima menit lagi, Mom, Please," balasnya.

"Ya Tuhan, hari ini kalian menikah tapi sampai pukul delapan pagi kalian masih belum bangun juga," perempuan itu menghela napas, "Kau juga, Hinata! Tumben sekali kau bangun kesiangan begini. Bunda bahkan sudah mempersiapkan sarapan."

Naruto langsung membuka matanya kaget. Jantungnya terasa berhenti saat itu juga ketika dia melihat Hinata tidur dipelukannya.

Dia ingat sekarang, semalam, dia menyelinap lewat balkon kamar Hinata karena terlalu rindu dan setengah mabuk. Hinata yang memang kelelahan karena seharian sudah banyak melakukan aktivitas tertidur dalam pelukannya dan dia terlalu asik memandangi wajah kekasihnya yang besok–atau hari ini?–akan resmi menjadi istrinya. Naruto terlarut dalam membayangkan kehidupan bahagianya dengan Hinata di masa depan hingga tanpa sadar dia ikut tertidur.

"Ayo cepat bangun! Ayahmu sudah menunggu di meja makan untuk sarapan," lagi-lagi, suara itu menyadarkannya.

Naruto langsung duduk bersimpuh di atas kasur dan menghadap calon ibu mertuanya, Hikari Hyuga, "Maafkan saya, Nyonya Hyuga, karena sudah bangun terlalu siang," tanpa sadar Naruto menggunakan panggilan formal.

Naruto melirik Hikari gugup. Bagaimana ini? Bagaimana kalau ternyata pernikahannya dibatalkan karena Naruto menyelinap masuk ke dalam kamar Hinata.

Satu hari sebelum pernikahan mereka!

Naruto mulai merutuki dirinya yang benar-benar tidak bisa sabar dalam menghadapi hal-hal seperti ini. Kemarin dia hanya berharap dapat mengintip sedikit ke dalam kamar Hinata, namun saat melihat tangga yang sudah terpasang dekat dengan balkon kamar kekasihnya, membuat Naruto gelap mata dan tanpa pikir panjang menyelinap.

Sekarang bagaimana tanggapan Hiashi? Bisa-bisa dia dicincang hidup-hidup kalau begini ceritanya.

"Jadi, Naruto, apa ada yang ingin kau jelaskan?" Hikari berucap dengan nada suara yang tak pernah Naruto dengar selama mengenal keluarga Hinata.

"A-Aku tidak tahu ap-apa yang terjadi," jawaban bodoh yang bisa Naruto berikan. 

Rasanya ingin sekali menghajar dirinya sendiri! Sekarang dia percaya pada seluruh teman-temannya yang berkata bahwa dia idiot.

BetrothalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang