THE WEDDING DAY

1.4K 193 15
                                    

Naruto berdiri gugup di depan altar. Tangannya sudah mulai basah dengan keringat, ciri khas orang gugup. Sasuke yang berdiri di sebelahnya sebagai best man tidak membantu sama sekali dan malah membuatnya semakin takut.

Dia belum melihat Hinata dengan gaun pengantinnya dan hal itu lah yang membuatnya gugup. Percakapan dengan orang tuanya sebelum ini menambah perasaan tidak karuan yang ada dalam hatinya.

Hari ini, mereka akan menikah.

Hari ini, mereka akan memulai hidup baru.

Hari ini, Hinata akan menjadi tanggung jawabnya.

Dan Naruto sudah tidak savar untuk segala hal itu.

Naruto napas panjang lalu membuangnya. Dia sangat gugup sekarang. Perasaannya bercampur aduk.

"Kau terlihat sangat bodoh sekarang," suara yang benar-benar membuatnya kesal lagi-lagi terdengar. Suara Uchiha Sasuke yang senang berkomentar.

"Diam Sasuke, senang sekali kau mengejekku sekarang? Lupa dengan masa lalunu?"

Sasuke lagi-lagi tertawa, "Sekarang kau tahu apa yang kurasakan dan aku membalas dendam atas ledekanmu tahun lalu."

"Bodoh, kau tidak akan tahu apa yang kurasakan saat ini."

"Ya, Naruto benar. Dia menikahi putri Paman Hiashi, adik Hyuga Neji, sepupu Uchina Sasuke. Dia sudah melalui neraka untuk mencapai hari ini." Shikamaru yang berada di samping Sasuke ikut mengobrol.

Sasuke mengangguk-anggukan kepalanya, "Kau benar, untung saja Ayah Sakura sangat baik. Aku bahkan tidak pernah membayangkan memiliki mertua seperti Pamanku yang satu itu."

Naruto tidak akan membantah kedua temannya karena memang perjuangannya untuk bisa meyakinkan ketiga ksatria yang berada di sekitar Hinata pantas diberi apresiasi.

"Diamlah kalian, jangan membuatku semakin gugup."

Suara denting piano mulai terdengar. Jantung Naruto melompat-lompat karena sebentar lagi dia akan melihat Hinata.

Si cantik yang akan menjadi istrinya.

"There she is," Sasuke berucap dan menepuk bahunya, mengisyaratkan untuk membalik badan dan melihat pengantinnya.

"Jaga sepupuku baik-baik, Naruto," bisiknya sebelum badan Naruto berbalik.

Hal pertama yang dilihatnya adalah Hinata Hyuga yang sedang menggandeng ayahnya berjalan dengan sangat cantik dan tersenyum ke arahnya.

Naruto sudah tidak bisa peduli dengan hal lain selain malaikat yang berada di depannya. Air matanya mengalir tanpa sadar saat melihat Hinata dengan gaun pengantinnya.

Ini bukan mimpi.

Ini adalah segala awal mula dari realisasi mimpi-mimpi indahnya.

Dan Hinata benar, dia akan sulit tidur mulai hari ini karena memikirkan Hinata yang cantiknya tidak terkira.

Perempuan super cantik dan baik hati itu akan jadi istrinya. Naruto merasa tidak pantas dan bersyukur sekaligus.

Hinata mencintainya dan dia akan mencintai Hinata sama besarnya.

Tepat saat Hinata berada di hadapannya, dia bisa melihat wajah calon istrinya dengan jelas dan air matanya mengalir lagi.

"Ah, menantuku ternyata cengeng," Hiashi berucap pelan lalu terkekeh.

Naruto langsung mengusap air matanya dan tertawa pelan, "Maaf, aku terlalu terbawa perasaan sekarang."

"Aku titip putriku padamu. Jaga dia baik-baik." Hiashi berkata padanya lalu menyerahkan tangan putrinya.

BetrothalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang