Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Song recommendation : Bolbbalgan4 - Tell Me You Love Me
***
Day 1.
Seorang gadis tengah berlari menuju halte bus yang dibilang cukup dekat dengan rumahnya. Hari ini ia bangun terlambat, karena begadang sampai jam 3 pagi untuk menonton drama.
Hana nama gadis itu.
Bus berwarna biru tua itu sudah berada di halte menunggu orang-orang yang akan turun maupun naik kedalam bus itu. Hana mempercepat larinya dan syukurlah ia berada tepat waktu. Sambil menunggu orang-orang keluar ia menghentak hentakan kaki tidak sabaran.
Setelah dirasa tidak ada lagi orang yang akan turun, baru ia memasuki bus tersebut. Hana bernapas lega ketika melihat dalam bus yang tidak terlalu ramai, hanya ada beberapa siswa saja.
Hana memilih duduk dikursi samping jendela. Di hadapannya ada seorang laki-laki yang tertidur sambil mengenakan headset. Melihat seragam laki-laki itu yang sama persis dengan dirinya, ia mengerutkan kening.
"Kok gue baru liat ada laki-laki kaya gini di sekolah?"
Tak mau berpikir lebih panjang Hana memutuskan untuk memejamkan matanya sebentar saja selagi menunggu bus sampai halte depan sekolahnya yang memakan waktu sekitar 15 menit.
***
"Na, katanya ada anak baru masa." Ucap Arin, teman Hana.
"Kata siapa? Seangkatan sama kita?"
Arin mengangguk. "Tadi pas gue ngumpulin tugas Ms. Diny di kantor gue gak sengaja nguping, terus katanya mau masuk kelas kita."
Obrolan singkat antara Hana dan Arin terpotong ketika Bu Puti selaku wali kelas mereka masuk diikuti oleh seorang siswa laki-laki.
Hana merasa tidak asing dengan wajah lelaki tersebut, ia merasa pernah melihatnya, tetapi tidak ingat dimana itu.
"Selamat pagi anak-anak, kelas kalian kedatangan murid baru, silahkan perkenalkan dirimu." Ucap Bu Puti.
"Nama saya Lee Jeno, pindahan dari SMA Harapan." Sungguh perkenalan sangat singkat dan tidak menerima pertanyaan dari laki-laki bernama Jeno itu.
"Oke Jeno sekarang kamu boleh duduk di samping Hana."
Ya Hana memang duduk sendiri semenjak dua minggu yang lalu, dikarenakan tablematenya itu pindah sekolah karena suatu masalah. Ketika Jeno berjalan kearahnya, gadis itu lalu teringat sesuatu.
