Sudah tiga hari terhitung Jeno telah dirawat di rumah sakit. Syukur, dirinya telah membaik dan juga pulih dengan keseluruhan. Sudah dibolehkan pulang oleh dokter hari ini juga."Mau pulang sekarang? Mama saranin sih kamu jenguk dulu Nilanya, Jeno." Yoona sedang mengatur pakaian kotor dan juga barang milik Jeno.
"Mau, Mah. Tapi malu.." itulah Jeno, ketika berada didekat orang tua ataupun Jaehyun Kakaknya, pastinya anak ini akan manja juga manis seperti anak kecil.
"Anak Mama udah gede tapi masih kayak bayi kamu. Sebentar Mama temenin sama Nana, Chan dan Njun, gimana?"
"Iyadeh. Jeno mau.."
Membereskan semuanya tentu dengan bantuan trio goblok kesayangan Mama Yoona. Sedangkan Jisung dan Chenle belum juga tiba.
"Aduh, kalian ini baik banget ya. Mau nggak tinggal sama Jeno aja di rumah? Biar rame gitu, Mama nggak kesepian." sejak tadi malam, mereka semua telah dipinta Yoona untuk memanggilnya memakai sebutan Mama saja.
Lebih nyaman katanya.
"Kesepian gimana, Mah?" Jaemin bertanya.
"Ya kesepian, sayang. Jeno kan selalu keluar ninggalin Mama buat nongkrong. Jahat banget emang. Padahal di rumah semuanya ada." Yoona tersenyum.
"Emang boleh ya, Mah?" Haechan menggaruk lehernya yang tidak gatal.
"Boleh dong sayang! Yang larang siapa coba? Ayo, nanti Mama yang minta izin sama orang tua kalian, gimana?" okelah, Yoona sepertinya sangat menyukai trio goblok tapi ganteng ini.
"Iyadeh, Mah. Boleh juga.." itu Renjun.
"Besok ya, Mama minta izin sama orang tua kalian." Yoona duduk di sofa.
"Makasih, Mah!"
•Sticky Notes•
"Dimakan makanannya, Dek. Ayo, makan nak. Astaghfirullahaladzim, tangannya bisa diem nggak? Mau Ayah tabok hah? Adek! Yaampun mimpi apa Ayah bisa punya anak kepala batu kayak gini YaAllah.." Ayah Nila sudah stres menghadapi Nila yang sejak tadi hanya melamun saja.
"Ayah Jeojoong yang ganteng. Adek bukan kepala batu, tapi otaknya yang beku. Aing cantik, manis, sopan, pin—"
"Makan nggak?! Dasar ya! Anak perawan!" Jessica duduk ditempat tidur anak perempuannya.
"Assalamualaikum!"
•Sticky Notes•
"Nggak apa-apa, say. Santuy aja sih, nih Nilanya juga enteng." kini, Yoona dan Donghae juga Jessica beserta Jaejoong sedang berbincang santai diluar. Membiarkan kedua anak mereka bertemu dan saling berbicara satu sama lain.
Sedangkan Jaemin, Renjun dan Haechan telah menjemput Jisung dan Chenle di bawah, lebay emang.
"Nil.. gue minta maaf."
Hening.
Canggung rasanya ketika Nila bertemu Jeno.
Padahal, ia sangat menyukai sosok Jeno yang saat ini telah berada dihadapannya. Namun, apa daya dirinya yang malu juga aneh berhadapan langsung dengan pria yang dirinya sukai.
"Nggak dijawab nih?"
Masih hening.
"Padahal gue bela-belain kesini loh, mau lihat tuan putri yang lagi sakit."
Belum ada suara.
"Yaudah, maafin gue ya. Gue mau keluar du—"
"Nggak!"
"Tuhkan, nggak bisa kamu sayang. Kakanda tahu itu." batin Jeno tertawa.
"Iya, Nila udah maafin."
"Ikhlas kan? Nggak terpaksa?"
"Hm."
"Nil!"
"Apa?"
"Kok cuek?"
"Emang kenapa? Salah?"
"Biasanya di sticky notes lo berkoar ko—"
"Diem nggak?!"
Jeno cengengesan.
"Mana nih, yang suka masakin gue makanan, kasihin gue susu pagi pagi dan pastinya nyemangatin gue. Kok hilang ya?"
"Nggak hilang. Ada kok."
"Dimana?"
"Disini."
"Kirain dihati gue."
"Ih! Apaan sih!"
"Udah nggak marah kan?"
"Marah?"
"Iya, maafin gue ya. Karena gue, lo jadi sakit dan juga gue udah nyaki—"
"Nggak apa-apa. Udah dilupain aja."
"Kok lu suka banget motong pembicaraan, sih?"
"Emang kenapa?"
"Nggak apa-apa, sih."
"Yaudah."
"Gue suka lo, ih."
"Sejak kapan? Kan kak Jeno nggak pernah suka sama Ni—"
"Kata siapa?"
"Itu, balasannya."
"Itu gue khilaf."
"Oh."
"Oh doang?"
"Maunya apa?"
"Nggak jadi."
"Gue beneran, Nil."
"Kak Jeno sukanya sama kak Siyeon, kan? Itulah mengapa Nila mau tekatin bakal ngejauh dari kak Jeno. Karena, saingan Nila berat banget tau. Dia cantik, putih, mukanya tirus, ting—"
"Tau nggak?"
"Kenapa?"
"Gue sukanya yang pipinya chubby, pendek, nggak putih banget dan imut."
"Terus?"
"Ya itu, lo."
"Hah?"
"Dan gue mohon, jangan ngejauh. Karena, gue nggak bisa kalau lo jauh. Cukup waktu itu lo pindah, jangan lagi lagi lo jauh dari gue. Sakit tau, Nil."
Bosen ya? Hehe, mian.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝚂𝚝𝚒𝚌𝚔𝚢 𝙽𝚘𝚝𝚎𝚜 ° 𝙻𝚎𝚎 𝙹𝚎𝚗𝚘
Roman pour AdolescentsMengetahui siapa dibalik yang selalu mengirimkan bekal, susu beserta sticky note di pagi hari, membuat Jeno menyukai orang tersebut dengan sepenuh hati. •20/04/02• ⓥⓝⓒⓥⓡⓧⓧ