-Bag1-

111 14 3
                                    

Nama gue Aqilla havisha gw masih kelas 3 SMA, kata orang orang sih gue cewe paling cantik di sekolah ya gue mengakui juga sih emang gue ini cantik haha.
Banyak banget dah pokoknya cowo yang ngincer gue, ini nih salah satunya.

📖
"Oh vishaku... kau bagaikan terang dalam gelapku, bagai tisyu dalam tangisku.
Oh vishaku... Cintaku padamu sedalam sumur tetangga, seluas kebon mang randa, dan se'elok istri pak peda.
Oh vishaku... Kini kau tahu bagaimana perasaanku padamu, maukah kau menjadi pacarque?." Sebuah puisi dari seorang laki-laki yang memakai kacamata dan rambutnya botak udah kaya tuyul, oh iya namanya fardan prawijaya.
Gue yang mendengar itu hanya bisa melongo sambil sesekali begedik ngeri.

"Gimana vish Will you be mine?." Tanyanya lagi sambil hendak meraih tanganku.

"Duh gimana ya far, gue belum mau pacaran" tolak ku dengan sopan sambil menangkis tangan fardan.

Gue langsung pergi dari tempat gue diri tadi dan langsung menuju kelas, saat gue melangkahkan kaki gue taunya gue ngedenger suara isak tangis

"Hiks hiks huaaa Vishaa kamu tegaaa!." Teriak fardan sambil terisak dan berlari menjauh dari tempat kita berdiri tadi.
Samasekali ga gue hiraukan, langsung aja gue masuk ke kelas lagian bentar lagi bell masuk bunyi.
...

Bell pulang berbunyi.

"Eh lu pulang bareng siapa vish?" Tanya salah satu sahabat gue, Farsha Fauzia (zea).

" Gatau nih, kayanya gw mau pake ojek online aja dah"

"Gue dijemput nih sama bokap gue, lu mau bareng gak?."

"Hmmm yaudah ayoo lumaaayann irit ongkos haha."

Waktu gue mau masuk ke mobil bokapnya zea tiba tiba ada tangan yang narik tangan gue dan ternyata itu fardan.

"Vish pulang bareng aku yu?." Tanya dia sambil memberikan senyum termanis nya buat gue.

"Aku mau pulang sama zea far, yaudah aku duluan ya" jawab gue seadanya dan langsung melepas tangan fardan yang menarik tangan gue tadi.

Fardan menekuk wajahnya kesal.

...

"Eh makasih ya udah dianterin Zee, omm" ucap gue dengan sopan

"Sama sama nak visha..." Kata bokapnya zea sambil tersenyum

Gue menyalimi bokapnya zea sebelum gue turun dari mobil ini.

Tapi pas gue mau keluar zea nahan gue turun.

" Eh tunggu vish, gue boleh main ke rumah lu gak?."

"Boleh banget ze, mau kapan?"

"Besok siang ya vish, mumpung libur juga kan."

"Oke."
                                   ***

Gimana nih gais?, Lanjut atau engga??, Jangan lupa ya vote sama komen nya luv uuu🖤😆

Jomblo AbadiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang