Komunitas Greenty

3 0 0
                                    

AUTHOR'S POV

"..... Sudah tak bisa dipungkiri jumlah sampah yang ada di Indonesia ini. Mulai dari limbah rumah tangga, pabrik, maupun rumah sakit. Belum lagi sifat sebagian masyarakatnya yang acuh dan dengan mudahnya membuang sampah sembarangan. Isu mengenai sampah ini perlu ditangani secara serius oleh pemerintah sebelum terjadi masalah yang lebih rumit lagi. Akibat yang ditimbulkan dari membuang sampah sembarangan sudah dirasakan secara langsung oleh masyarakat yaitu lingkungan menjadi kotor sehingga muncul bibit penyakit dan satu lagi yang menjadi acara tahunan hampir di setiap daerah di Indonesia yaitu banjir. Walaupun demikian masyarakat masih belum sadar. Kalian para generasi muda mari bergabung dengan Greenty!! Thank the world by save it!"

Seluruh siswa bertepuk tangan setelah perwakilan dari komunitas Greenty selesai memberikan pidatonya. Entah tak ada yang tahu maksud dari tepuk tangan itu, apakah mendukung program – program Greenty? Atau bahagia karena akhirnya presentasi itu selesai? Karena bila dilihat dari raut wajah hampir seluruh siswa memasang muka datar atau bahkan mengantuk. Ya seperti ini lah generasi muda sekarang, tak banyak yang peka dengan isu lingkungan mereka cenderung lebih peka terhadap pacar mereka saja.

Namun, hal itu tak berlaku bagi cowo yang satu ini, ya namanya adalah Jovan. Di saat murid lain bosan mendengar presentasi yang disajikan Greenty cowok yang satu ini malah kebalikannya, Ia memberikan perhatian penuh pada tiap materi yang disajikan. Jovan memang memiliki rasa peka terhadap lingkungan yang sangat tinggi. Ia tak segan untuk memungut sampah yang berserakan walaupun sampah itu bukan miliknya. Ia pun tak segan menegur siapapun yang secara sengaja membuang sampah sembarangan. Jovan tentunya sangat tertarik untuk bergabung dengan komunitas tersebut.

Setelah sesi sosialisasi tersebut, Jovan kemudian mencari – cari lagi informasi yang lebih mendalam mengenai komunitas Greenty tersebut. Yak!! Dia berhasil menemukan bahwa hari Minggu, 30 April 2017 akan diadakan pertemuan perdana bagi member – member baru yang akan bergabung dengan Greenty tempatnya di daerah car free day di kawasan Jl. Sudirman – Jl. MH Thamrin pukul 06.00 – selesai.

***

Tepat pukul 05.00 Jovan sudah bersiap siap untuk mengendarai sepedanya ke daerah Thamrin. Setelah 30 menit meng-gowes sepedanya akhirnya Jovan pun sampai di kawasan Thamrin. Dari tempatnya sekarang dy melihat banner yang cukup besar bertulisan "GREENTY –Member Recruitment-", Jovan pun lanjut menggowes sepedanya ke titik tersebut.

"Hi, selamat pagi." Sapa seorang wanita pada Jovan. "Selamat pagi." balas Jovan sambil membuka helmnya. Ketika kedua mata itu bertemu, air muka mereka tiba – tiba berubah menjadi kaget dan cewek yang tadi pun pergi meninggalkan Jovan. Ternyata cewek itu adalah Tsania, mantan kekasih Jovan. Jovan sebenarnya masih menyimpan rasa untuk Tsania Bahasa kerennya Jovan belum move on dari Tsania. Walaupun sebenarnya mereka sudah putus cukup lama sekitar 5 bulan.

***

JOVAN'S POV

Hampir seperti petir di siang bolong kekagetan yang kurasakan. Cewek yang menyapaku tadi ternyata adalah mantah kekasihku. Hmmm..... bisa dibilang dia mantan terindah ya mungkin kata orang kalo indah ngapain dijadiin mantan tapi ya mau gimana lagi aku adalah korban diputus secara sepihak. Aku sampai saat ini pun masih belum ikhlas diputusin sama dia karena aku sudah terlajur merasa nyaman dengannya tapi mau bagaimana lagi kalian tahukan woman always right – cewek selalu benar bukan cewek selalu kanan ya wkwkwkwk

Setelah 30 menit menunggu akhirnya acara pun dimulai. Ketua Greenty, Ferdinand Wijaya, memberikan sambutan singkat. Ia pun mengarahkan bagi kami member baru boleh langsung mendaftarkan diri pada sekretaris Greenty yaitu Tsania Delia. Well. It means aku akan berurusan dengan mantanku. Nggak masalah sih sebenarnya cuman kalau sering deket gini ntar tingkat kebaperan gue semakin meningkat untuk ngajak balikan. HAHAHAH.

Aku menunggu antrian untuk mendaftarkan diri. Ternyata cukup banyak juga anak muda yang masih punya hati dan kepekaan terhadap lingkungannya. Aku cukup senang melihat fakta ini semoga mereka memang benar – benar dari dalam dirinya sendiri ingin merawat lingkungan dan bumi ini bukan hanya sekedar untuk hits dan pamer di media social.

Tiba juga giliranku untuk mendaftar, ya aku yakin bila tidak dalam keadaan terpaksa seperti ini kupastikan Tsania sudah pergi meninggalkanku. Aku sangat mengapresiasi sikapnya yang sangat profesional. "Bisa minta KTP anda?" tanyanya. Aku langsung saja memberikan KTPku. Setelah selesai menginput data yang ada di KTPku dia pun menanyakan nomor hp dan id lineku. "Terima kasih telah mendaftar semoga kita bisa bekerja sama dengan baik." Tsania memberikan penekanan khusus pada kata bekerja sama. Ya sudah aku tak bisa berkata apa – apa lagi lebih baik terima saja.

***

Malam harinya aku diinvite ke grup Greenty 2K17 oleh Tsania. Yak sebenarnya Tsania tidak perlu meminta id lineku karena tentunya kami sudah berteman satu sama lain. Dari pembicaraan malam ini di grup info yang kudapatkan adalah minggu depan kita akan memulai project pertama kita yaitu menanam pohon bakau di kawasan pantai untuk mencegah abrasi. Kegiatan ini akan dilaksanakan 2 minggu lagi. Yak ini berarti aku mendapatkan kesempatan lagi untuk bertemu dengan Tsania.

Jujur saja awalnya aku mengikuti kegiatan ini memang karena aku mencintai lingkungan. Namun karena ternyata ada yang kucintai juga di dalam organisasi ini jadi ya bahagia, sekali mendayung dua tiga pulau terlewati. Semoga melalui kegiatan ini hubunganku dengan Tsania juga bisa menjadi lebih baik.

Recycle CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang