6. did it

1.7K 160 56
                                    

"Siapkan endotracheal intubation¹!" teriak Renjun pada perawat di counter bangsal VIP

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Siapkan endotracheal intubation¹!" teriak Renjun pada perawat di counter bangsal VIP.

Renjun kembali melanjutkan larinya menuju ruang rawat Jisung. Di sana sudah ada Shinhye dan juga perawat yang mencoba menjauhkan Yuna dari Jisung.

"Ryujin, kamu urusin adik kamu. Tapi tetap perhatiin apa yang aku sama Jaemin bakal lakuin," titah Renjun.

"Baik dok!"

Ryujin lalu beralih menuju sang adik dan menenangkan Yuna untuk tidak berteriak histeris. Karena teriakan Yuna bisa jadi mengganggu konsentrasi para dokter yang tengah berusaha menyelamatkan Jisung.

"Ini dok peralatannya," ucap seorang perawat yang dengan sigap datang mendorong rak besi beroda berisikan beberapa perlengkapan kesehatan.

Jaemin dan Renjun langsung mengambil hand antiseptic untuk dikenakan ke seluruh permukaan tangan, lalu mengenakan sarung tangan.

"Kasih saya laryngoscope² dok," pinta Jaemin pada Renjun.

Renjun dengan sigap memberi alat tersebut pada Jaemin. Sebenarnya Renjun bisa saja melakukannya, tapi kali ini ia memberi kesempatan untuk Jaemin melakukan pemasangan selang ke dalam tenggorokan pasien. Residen tahun terakhir harus bisa melakukannya kalau ingin Renjun luluskan sebagai dokter spesialis.

"Endotracheal tube³," pinta Jaemin setelah berhasil memasukan ujung laryngoscope ke dalam mulut Jisung.

Renjun lalu memberikan selang berukuran 8 milimeter pada Jaemin. Jaemin memasukkan selang tersebut melalui laryngoscope. Setelah ujung selang masuk ke dalam tenggorokan, dilihat dari kamera yang terpasang di laryngoscope, Renjun menarik tuas besi yang menutup ujung satunya. Jaemin sendiri melepas laryngoscope sembari menahan selang, lalu meminta Renjun untuk memberinya ambu bag⁴.

"Serius di intubation? Dia bisa jadi bertahan hidup selamanya hanya dengan mesin loh," ucap Shinhye sembari membantu memasangkan isolasi kertas pada selang dan pinggir bibir Jisung agar selang pernapasan tidak goyang kemana-mana.

Jaemin sendiri kini sibuk menekan ambu bag dengan ritme yang sesuai dengan interval manusia mengambil nafas dan mengeluarkan napas.

Renjun memperhatikan monitor dan bernapas lega karena saturasi oksigen⁵ Jisung kembali naik. Kini sudah berada di angka 94 persen.

"Kan bisa jadi, berarti ada kemungkinan dia bisa lepas kalau kita cari tahu apa yang dia derita kak. Lagipula kondisinya belum pasti terminal⁶, bisa diselamatkan kalau kita bergerak cepat," balas Renjun.

Semua pembicaraan mereka lakukan dengan suara kecil agar tidak terdengar oleh kekasih pasien. Tadi saja saat Jisung tiba-tiba kejang karena gagal bernapas, Yuna sudah berteriak histeris. Kalau dia tahu juga soal kemungkinan Jisung hanya akan bertahan hidup dengan bantuin mesin, mungkin Yuna akan bereaksi lebih parah.

verrückt | renryu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang