ADENINA-NINO ARDASS

23 3 0
                                    

Assalamualaikum baybih....
Ini cerita pertama aku..
Jangan lupa tinggalkan jejak....
Happy reading......


     Adenino Zayn Kaffa, begitulah ayahnya memberikan nama kepada putra kecilnya yang telah tumbuh dewasa, bersamaan dengan Adenina Zaya Shaffa, iya mereka kembar, kembar tak identik .


"Zayn...... Zayn..... " Zaya berteriak dari kamarnya yang berada di depan kamar Zayn, bruk....
"Zayn... " dengan kasar Zaya mendobrak paksa pintu kamar Zayn yang tak dikuncinya.
"Kenapa Zaya? " tanya zayn yang sedang menatap layar ponsel didepannya.
"Ayah telepon, kata ayah barang-barang Zayn udah di pack belum? Ayah berisik tau teleponin Zaya terus, kata ayh telepon Zayn gakbpernah Zayn angkat!!! " gerutu Zaya, mukanya sudah memerah




"Lo tu berisik tau gak, udah keluar sana!!! " Zayn mendorong paksa Zaya keluar dari kamarnya.
"Zayn mulai deh, lo itu euh.... " gerutu Zaya , bukk.. Zaya menendang pintu kamar Zayn.
"Aduh.. Aduh... Sakit "Zaya terduduk didepan pintu kamar Zayn, bibirnya tak henti mengaduh, krek.. Zayn membuka pintu kamar nya dan tampaklah Zaya disana, Zayn dengan malas membopong tubuh Zaya.



"Lo tu jadi adek bisanya nyusahin hidup gw doang." tukasnya, Zayn masuk ke kamar Zaya lalu menjatuhkan tubuh Zaya di atas kasur, Zayn melirik ke arah meja belajar Zaya. Zayn melihat coklat berbentuk hati disana, Zayn mengambil coklat itu.



"Buat gw yah. " ujarnya. "Ihhhhh...... Zayn jangan " tapi bukan Zayn namanya bila tidak menjaili Zaya, Zayn membuat Zaya melompat -lompat seperti kelinci sirkus, dan karna tubuh Zayn lebih tinggi dari zaya, jadilah coklat itu tak berhasil didapatkannya, Zayn mendorong Zaya hingga tubuhnya telentang di atas kasur, kemudian Zayn mendekat, dan cup... Dia mencium pipi Zaya .
" ihhh..dasar abng gila ,begitu terus........!!!!!" Zayn tertawa terpingkal pingkal, "kenapa sayang?? "Dari bawah bunda mereka berteriak mendengar kegaduhan yang di buat anaknya. " its ok bun "ujar Zayn yang suaranya tak kalah dengan suara bundanya.

                              . . .

Aroma roti bakar buatan nyonya rea memang tidak akan pernah ada duanya, iya nyonya rea, the queen milik keluarga ardass.
"Zayn..... Zaya... Ayah.... " teriak rea dari lantai bawah, yang disambut suar riuh dan teriakan dari atas tangga "pokonya roti Zaya harus rasa coklat hari ini "ultimatum Zaya kepada Zayn, dn Zayn hanya menatap ny dengan tatapan mengejek.
Setelah turun dari tangga Zayn mengambil roti berasa coklat di atas meja "bun, roti Zayn yang ini ya? " tanya Zayn "ihh.... Zayn itu roti Zaya "teriak Zaya.
"Zaya gak baik panggil abang kamu pake sebutan nama. " ujar ayah
"Habisnya abang tu yah usilin Zaya terus... " ucap Zaya, bibirnya sudah sampai 5 centi tapi Zayn hnya mengerikan bahunya tak peduli.




Di tengah kehangatan suasana sarapan keluarga ardas, tiba-tiba terdengar suara pintu di ketuk, "iya sebentar " rea dengan cepat membuka kan pintu.
"Permisi bu apa benar ini kediaman bian furqonul ardass? " tampak seorang kurir membawakan paket untuk bian.
"Iya betul, ada apa ya? "
" ini ada paket untuk tuan bian, ibu tolong tanda tangan disini" tukasnya.
Rea menandatangani tanda terimanya.
"Terimakasih bu, saya permisi"
Rea mengangguk, kemuadian menutup pintu. "Yah, ayah pesan baju lagi? Tanya rea. "Gak bun" jawab ayah .
"Hahahhaha itu paket Zayn nda " Zayn lalu mengambil paket itu dari tangan bundanya dan memasukannya ke dalam tas. " maaf ya yah, Zayn sengaja pake nama ayah, biar bunda gak marah, eh... Akhirnya bunda tau juga. " zayn nyengir dengan tatapan has miliknya. Ayah menggelengkan kepalanya melihat tingkah Zayn anaknya yang satu itu benar-benar mirip dengan dirinya, bian yang sedang menatap anaknya itu termenung, Zayn benar benar mirip dengan dirinya, tetapi kenapa Zaya tidak mirip seperti rea, justru Zaya lebih mirip seperti.....




"Yah, dihabisin sarapannya, nanti ayah terlambat lagi berangkat ke kantor " Rea menyadarkan Bian dari lamunan nya. Bian hanya mengangguk meng iyakan, Bian bingung, sudah hampir 19 tahun ia mengarungi bahtera pernikahan dengan rea, tetapi mengapa hatinya masih melekat pada sosok itu, sosok yang 19 tahun ini pula tidak pernah di lihat oleh bian.




Kring... Suara ponsel Bian berdering dan "haloo, an assalamualaikum" terdengar suara jerry di seberang sana, Jerry adalah kaka tiri Bian yang sekarang mengurus pondok pesantren muhibulillah milik abinya,
" waalaikumsalam, kenapa bang? " tanya bian.
"Oh iya bang, nanti Bian pergi kesana " lanjutnya
"Iya iya, waalaikumsalam" dan telepon terputus.
"Kenapa yah? " tanya Zayn yang memiliki tingkat keingin tahuan yang tinggi.
"Mulai deh jiwa kepo nya berkoar " ujar Zaya, plukk... Zayn melempar apel yang ada di meja "Zayn kamu gak boleh seperti itu sayang" tegur Rea
"Tau nih abang ". Jawab Zayn tak kalah menggurui.



" tadi uwa kalian telepon, katanya uwa Almira sakit, dan Zayn sama Zaya. Disuruh kesana sama uwa "
"Ayah bohong yah"tukas Zayn
"Ayah gak bohong ko "
"Tapi Zayn gak bisa yah, Zayn harus latihan band "tolak zayn. Bian memberikan tatapan ultimatum keada zayn
"Iya.. Iya Zayn batal latihan, Zayn ikut ayah ketempat uwa "
Bian tersenyum "nah.. Ini baru anak ayah " Bian mengacak rambut Zayn asal.

Maaf masih amatir... 🙏😊

ReturnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang