Sed Bellus Psycho #5

981 108 36
                                    

Aznii Saralee


Present

🔪Sed Bellus Psycho🔪


DLDR

GS

🌻

- Happy Reading -

📖

Luhan menuruni anak tangga dengan penampilan nya yang sudah rapi. Sesekali ia akan bersenandung ria, membuat bibir ranumnya bergerak - gerak sesuai irama lagu yang ia lantunkan.

Pagi yang indah.

Senyuman Luhan terkembang, ia berlari kecil begitu langkah kakinya sudah menapak di dapur. Pemandangan yang selalu ia kagumi. Disana, kakak laki - lakinya tengah sibuk menyiapkan sarapan untuk mereka.

Dengan apron biru muda bergambar flora, lengan kemeja yang di gulung sebatas siku, itu adalah sesuatu yang menggiurkan dan tampak sexy dimata Luhan. Ia meletakkan tas punggugnya di kursi meja makan tanpa menimbulkan suara sedikitpun, sengaja, agar Pria itu tidak menyadari kehadirannya.

Grep

Pria tinggi yang tengah sibuk memasak itu tidak menunjukkan reaksi keterkejutan sama sekali, bahkan di saat lengan mungil adiknya sudah melingkar di pinggangnya. Ia cukup tahu kebiasaan Luhan dipagi hari, memeluknya secara tiba - tiba, dan ia sama sekali tidak keberatan.

"Oppa." Luhan mengeratkan pelukan nya ditubuh tegap Kakaknya, mencium aroma khas Pria itu dengan dalam, begitu meresapinya.

Sehun hanya bergumam sebagai jawaban. Jemarinya dengan terampil memotong-motong sayur kol untuk ia jadikan soup seperti kesukaan Luhan. Bisa di bilang ia sangat jago dalam hal memasak, karena kempuan sang Mommy yang menurun padanya.

Bagaimana tidak? Oh Yoorim adalah koki terkenal yang namanya sudah mendunia, bahkan di luar negeri sekalipun. Ia bahkan memiliki butik besar yang ada di kawasan Gwangju.

"Bolehkah aku memelihara satu buaya lagi?"

Sehun menghentikan gerakan nya begitu pertanyaan itu tertangkap oleh indera pendengarannya. Ia mengernyit tidak suka. Memelihara satu buaya lagi? Hei! Apa yang sebenarnya di pikirkan adiknya? Apa satu buaya dan harimau tidak cukup untuk menjadi peliharaan?

Bukannya apa, Sehun hanya merasa di repotkan jika harus menambah species yang seperti Jessica. Memberinya makan tidak cukup dengan daging manusia, tapi juga daging sapi mentah. Takut bangkrut? Oh tentu saja tidak, ia hanya merasa jika satu buaya dan harimau itu sudah cukup.

"Oppa."

Sehun berbalik, hingga pelukan adiknya terlepas. Kini tubuhnya yang menjulang sudah berhadapan langsung dengan tubuh adiknya yang kecil nan mungil.

"Apa boleh?" tanya Luhan dengan raut penuh harap. Dan jangan lupakan senyumnya yang terbentang begitu lebar, hingga menampilkan deretan gigi putihnya yang tersusun rapi. Ia berniat merayu Kakaknya agar keinginannya terpenuhi.

Alis tebal Sehun tertekuk, hampir menyatu menjadi satu. Percayalah, ekspresi adiknya saat ini benar - benar membuatnya gemas setengah mati. Ia berusaha menahan gejolak liar yang tiba - tiba singgah di pagi hari ini.

Shit!

Sehun mengumpat dalam hati, apalagi disaat adiknya dengan sengaja melakukan hal yang membuatnya semakin tidak tahan.

Sed Bellus Psycho [HunHan GS] • On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang