Aznii Saralee
•
•
Present
•
🔪Sed Bellus Psycho🔪
•
•
DLDR
•
GS🌻
- Happy Reading -
📖
Note
👇
Yg nunggu MS sabar dulu yakk, lagi proses pengetikan mwehehe. Baru dapet setengah jg.Malam telah tiba, udara berhembus dengan sedikit kencang, mampu menerbangkan guguran daun yang terjatuh.
Diluar sana, awan gelap hampir menyerupai pekatnya kopi, dengan disinari oleh cahaya rembulan yang bersinar lembut.
Suara hewan malam seolah menambah suasana yang telah ada dan tercipta dengan begitu berbeda. Hawa itu terjalin layaknya pilinan benang.
Pria dengan rahang tegas itu duduk angkuh di sebuah sofa single yang menghadap langsung dengan balkon kamar, memperlihatkan keadaan awan yang gelap dengan adanya sinar bulan purnama. Seolah tidak memperdulikan udara yang berhembus nakal, ia tetap mempertahankan keadaan tubuhnya yang bertelanjang dada.
Cklek~
Matanya yang setajam elang sedikit bergerak ke arah samping, seolah tertarik dengan suara yang ditimbulkan oleh seseorang. Lalu tak lama kemudian, sudut bibirnya tertarik, memperlihatkan sebuah seringai yang menggoda namun juga rumit untuk di telaah maknanya.
"Kenapa lama sekali?" Sehun memejamkan matanya, menikmati semilir angin, merasakan betapa sejuknya ketika tubuhnya di terpa angin malam. Pertanyaannya belum mendapatkan jawaban, dan ia tetap menunggu.
Hingga suara halus itu mempu tertangkap oleh indra pendengaran, berhembus bersama udara yang melingkupi ruangan.
"Maaf, aku baru saja mengerjakan tugas membuat laporan untuk besok presentasi di kelas." Luhan berdiri dengan sedikit kaku, memperhatikan punggung sofa dengan tatapan campur aduk. Antara gugup, takut dan juga malu.
Luhan tidak menyangka jika ia harus kembali menerima hukuman dari kakak laki - lakinya.
"Lepas seluruh pakaianmu, tanpa ada yang tersisa. Lalu setelah itu kemarilah."
Luhan menelan ludahnya dengan susah payah. Pipinya besemu, dengan bola mata yang bergerak liar, tanda jika ia tengah resah.
"Aku tidak mau menunggu lagi, sayang. Cepat lakukan."
Luhan menghembuskan nafasnya dengan berat, lalu melakukan apa yang Pria itu perintahkan. Ia tidak mau membuat kakaknya marah jika ia terlalu lama dan membuang waktu.
Setelah semuanya tanggal, Luhan pun melangkahkan kakinya menuju tempat dimana Kakaknya berada. Ia merinding, merasakan hawa dingin yang membelai kulit polosnya. Ternyata Pria itu sengaja membuka pintu balkon, dengan gordennya yang berterbangan seolah merayu angin.
Sehun memperhatikan apa yang tersaji dihadapannya dengan mata berkilat penuh nafsu. Matanya menjelajahi setiap detail keindahan yang ada pada tubuh adiknya. Ia tidak akan menampik, tubuh Luhan memang mengagumkan, dan memikat dari aspek penglihatan.
"Duduk." Sehun menepuk pahanya, mengeluarkan perintah yang mutlak tanpa adanya penolakan.
Luhan tidak menjawab, namun ia menuruti apa yang kakaknya katakan. Duduk di pangkuan Pria itu dengan posisi menghadap langsung dengan dada telanjang yang membuatnya semakin merona.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sed Bellus Psycho [HunHan GS] • On Going
Mystère / ThrillerOh Luhan - Jangan tertipu oleh wajah nya yang bak Barbie hidup. Dia adalah Dewi kematian, dengan sebuah penyimpangan yang mengganggu kejiwaan nya. Jangan pernah bermain-main dengan nya atau kau akan merasakan sebuah penyesalan. Oh Sehun - Dia adalah...