05

8 1 0
                                    

udah siap baca?

'Sore pa budi, tumben ga nyetel dangdut pak?' tanya vano setelah sampai di rumah. nanad tertawa mendengar ucapan vano.
Tetangga nya ini memang suka banget nyetel dangdut, sampe sampe mereka berdua pusing dengernya karena volume yg besar.

pa budi menoleh ' eh mas vano, ndak dulu. wong spiker saya rusak toh, lagi dibetulkan'

'yah pak,padahal vano lagi pengen joged tuh' timpal nanad membuat vano menjulurkan tangannya untuk menjitak nanad.

'waduh maap toh mas vano, nanti yo, saya setelkan lagu dangdut yg baru. itu loh yg gini, emang lagi syantik tapi bukan-'

'ah lo si mancing , udah ayo masuk buruan. alergi telinga gue dengernya' ucap vano berbisik pada nanad lalu meninggalkan pa budi yg masih asik nyanyi.

'hahah! gangerti lagi gue sama pa budi itu gada bosen bosen nya sama dangdut' ucap nanad lalu duduk di pinggir vano.

'ah udah biarin aja urusan dia. gue mau mandi dulu bersih bersih. belum solat juga. Lo mending mandi sana bersih bersih, ntar lo ke kamar gue beres mandi kita solat bareng. Eh ajak bi yuni deh biar ga dosa, Kita solat bertiga dulu tar solat berdua nya kalo udah halal' ucap vano panjang lebar, lalu vano menaiki anak tangga meninggalkan nanad dengan senyuman hangat.

'Dasar cowo,kalo ngomong suka ga mikir dulu. gue baper tau!' ucap nanad lalu melangkah menuju kamarnya, mandi bersih bersih. lalu pergi ke kamar vano yg sudah ada bi yuni dg mukenanya.

'Nah itu non nanad datang, hayuk atuh sekarang aja kita mulai solatnya' ucap bi yuni.

nanad tersenyum 'nungguin ya' sahutnya lalu tatapan nya jatuh pada vano.

Vano terlihat tampan sekali memakai Baju koko putih,sarung dan peci saat mau sholat.

'ayo sholat' ucap vano
Nanad tersenyum lalu mengangguk.

Mereka bertiga sholat berjamaah empat rakaat. hingga salam, vano menyalami tangan bi yuni. nanad spontan menjulurkan tangannya pada vano. vano terdiam.

'Lo mau salim sama gue?' ucap vano membuat nanad tersadar langsung mengarahkan tangannya ke bi yuni.

'ih apaansi lo, org gue mau salim ke bi yuni wle' nanad menyalimi tangan bi yuni.

Bi yuni penyelamat ya wkwkwk.

***

'Nad pulang sekolah jangan lupa. jadwal kita ziarah ke makam.' ucap vano saat nanad datang dengan satu mangkuk baksonya.

'iya iya gue ga lupa ko. eh tapi makasi ya lo udah ngingetin gue. sekarang lo makan dulu biar ga kelaperan kaya kemarin' sahut nanad.

vano menatap mangkuk siomaynya. 'Kayanya makan bakso lebih enak deh drpada siomay'

nanad langsung menoleh.. gini nih salah satu kejelekan alvano adijaya , memesan makanan yg sebenernya vano tidak pengen pengen banget.

'yaudah sini tukeran' ucap nanad lalu menukar mangkuk baksonya dengan siomay.

vano senyum sumringah..
'you are the only one dah'

'halah, giliran gini ngomong you are the only one.'

'haha! tapi emg bener kok, lo satu satunya dihati gue, kalo gapercaya lo tunggu aja nnti lo pasti bakalan percaya.'

nanad berusaha menutupi senyumnya, sebetulnya dia sangat bahagia saat vano ngomong gitu ke dia wkwk.

'apaan sih lo gajelas banget'

vano tiba tiba menatap nanad. nanad yg ditatapnya jadi deg deg an, tapi nanad berusaha terlihat biasa saja.

'lo ngapain liatin gue gitu?'

'gue-gue sayang sama lo nad' ucap vano lalu tersenyum hangat.

nanad terdiam sebentar.

'ih lo mah becanda mulu ah' jawab nanad smbil mengambil teh kotak lalu meminumnya.

vano tertawa lalu kembali memakan baksonya.

Nanad yg melihat vano hanya tertawa, ternyata bener ya tadi ucapan vano itu becanda. harusnya gue gabaper gini.
Nanad kembali memakan siomaynya, vano diam diam memperhatikan nanad, dalam hati berharap kalo nanad bisa menangkap sinyal sinyal perasaannya.

pengecut memang vano ini, gaberani ngungkapin perasaan nya secara terang terangan.sekalinya jujur malah dikira bercanda sama nanadnya. tapi tak apa persahabatannya lebih penting dibanding perasaannya itu.

***

'assalamualaikum ma,pa.' ucap nanad, lalu menyimpan satu satu bunga mawar diatas pusar orang tuanya.

'assalamualaikum tante,om vano datang lagi' ucap vano

Nanad jadi teringat kejadian 12 taun yg lalu, dimana ia masih bingung kemana orangtua nya pergi meninggalkan dia? bagaimana bisa orang orang memasang wajah sedih dan menangis? bagaimana bisa ia dititipkan pada mama vani?

Tanpa sadar nanad meneteskan air matanya. vano yg melihat nanad menangis berusaha menenangkan nanad.

'kita berdoa ya' nanad mengangguk, lalu mereka berdua berdoa yg dipimpin oleh vano.

'aamiin' ucap mereka setelahnya.

'ayo kita ke makam om aryo' ajak nanad,lalu mengambil tangan vano untuk digenggamnya. hingga sampai di pusara om aryo.

'assalamualaikum pa' ucap vano dan nanad.

'nanad bawain bunga buat om' ucap nanad lalu menaruh bunganya diatas batu nisan om aryo.

'makasih nanad' ucap vano

mereka berdua berdoa untuk om aryo. lalu memutuskan untuk pulang setelah nya.

Diperjalanan vano hanya sedikit berbicara. nanad paham, vano memang begitu kalo habis berziarah. mungkin perasaan dia 12 taun yg lalu kembali lagi, makanya vano memilih untuk diam.


*Happy reading*

CINTA DALAM DIAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang