Arasya putri D. perempuan yang sering di panggil Ara, gadis lugu berkaca mata. Yang suka di juluki sebagai kutu buku. Tidak memiliki teman atau sahabat. Hidup dalam kesendirian sudah biasa baginya. Dianggap tidak ada oleh sekeliling nya. Jangan kan di sekolah di keluarganya pun ia tidak pernah dianggap. Sungguh menyedihkan hidupnya. Hidup di temani buku-buku pelajaran atau semacamnya. Tidak ada yang menemaninya. Mengabaikan nya, mengacuhkanya, dianggap tidak ada itu semua ia terima dengan senyuman, mencoba menghadapinya dengan senyuman, Ara sungguh mensyukuri hidupnya. Cacian hinaan sering ia dengar. Tapi tak sedikit pun ia merasa dendam, tak sedikit pun ia mengambil pusing, ia terap semangat menjalani hidup. Itu pesan terakhir dari almarhum ibunya. Tak mau ia membuat ibunya sedih ia pun menjalan kan apa yang ibu nya perintahkan. Yaitu tetap semangat menjalani hidup. Lagi pula ia tak punya siapa-siapa. Kedapa siapa ia akan mengeluh? Tidak ada. Ia hanya mengeluh kepada bulan, berbicara sendiri kepada bulan, dianggap bulan adalah teman satu-satunya. Lihat betapa malang nasibnya? Terkadang Ara menertawakan hidupnya sendiri. Hidup dalam kesendirian. Cermin lah yang menjadi teman nya setelah bulan.
Cermin adalah teman terbaik ku, karena di saat ku menangis ia tidak pernah tertawa.
***
19/04/2020
Tertanda
Istri pisiway:"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story Arasya'Clarisa [REVISI]
Teen FictionMimpi itu kembali menghantui gadis yang tak mengerti apa-apa. Mimpi yang selau muncul di hari rabu tepat nya dini hari. Ia sangat tak mengerti dengan mimpinya tersebut. Siapa yang di maksud di dalam mimpinya? Gadis itu bangun dengan napas yang ter e...