Dari tatapan mata mu terlihat banyak kesedihan yang kau pendam, tapi aku tak tahu apa itu. Aku ingin tahu banyak tentang mu. Tidak hanya ingin tahu aku juga ingin menjadi sahabat mu. Aku ingin memahamimu.
|•Carisa Andriyana•|
***
Matahari sudah terbit. Terdengar suara kicauan burung yang merdu, bagaikan melodi di pagi hari. Terlihat cuaca yang cerah, mendukung indah nya alam hari ini.
Seorang gadis tengah bersiap untuk bersekolah, ia sedang berlenggak-lenggok di hadapan cermin, merapikan dirinya. Dirasa sudah cukup ia pun bergegas turun dari kamar menyelusuri anak tangga satu persatu.
Semua keluarganya tengah berkumpul di meja makan.
"Pagi Bun pagi Yah pagi Dim," sapa Risa lalu duduk di salah satu kursi meja makan. Tunggu! Tidak ada sapaam untuk Seno? Yap seno memang sedang tidak ada di ruang makan.
"Dim ambilin selai kacang," perintah Risa kepada sang adik.
Dimas pun dengan segera mengambil apa yang kakak nya perintahkan.
"Hari ini kamu gak boleh berangkat sama Pak Maman," ucap Andri yang sudah selesai sarapan.
"Kok gitu Yah?" tanya Risa.
"Kamu juga gak dapet uang jajan dari Ayah, kamu pake tabungan kamu selama sebulan!" perintah Andri.
"Kamu masih nanya kok gitu? Ini hukuman buat kamu Risa," ucap Andri.
Risa menggangguk pasrah sambil memakan roti.
"Bun Ayah berangkat dulu," ucap Andri kepada Syana.
Seperti biasa Syana akan mencium tangan suaminya lalu mengantarkanya sampai depan rumah.
Risa menghampiri Syana yang sedang berdiri di depan Rumah.
"Bun terus Risa berangkat pake apa?" tanya Risa kepada Syana.
"Pake ojek online kan bisa sayang," jawab Syana.
Risa terdiam. "Ouh... Yaudah deh Risa berangkat yah Bun," pamit Risa lalu mencium tangan sang bunda. Tak mau ambil pusing ucapan Ayah-nya, lebih baik Risa menurutinya. Toh tabungan ia cukup kalau hanya sebulan. Asal jangan seumur hidup saja.
Risa berjalan, di tengah perjalanannya Risa kembali mundur kebelakang. "Eh Risa berangkat sama bang Sen aja lah Bun," ucap Risa.
"Abang kamu udah berangkat. Dia juga sama pake ojol," jawab Syana.
"pantesan tadi gak ada." batin Risa
"Hmmm yaudah Risa berangkat. Assalamualaikum," pamit Risa lagi.
***
Risa berjalan masih di sekitar komplek rumah nya.
"Duh ilah gue berangkat pake apaaan? Ojol kayaknya lama nih," ucap Risa berbicara sendiri.
"Bus umum aja kali yah."
Ia pun berjalan ke arah halte dimana biasanya orang-orang menunggu bus.
"Eh itu bus nya udah nyampe," ucap Risa lalu sedikit berlari ke arah bus.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story Arasya'Clarisa [REVISI]
Ficção AdolescenteMimpi itu kembali menghantui gadis yang tak mengerti apa-apa. Mimpi yang selau muncul di hari rabu tepat nya dini hari. Ia sangat tak mengerti dengan mimpinya tersebut. Siapa yang di maksud di dalam mimpinya? Gadis itu bangun dengan napas yang ter e...