🍁 LUKACITA 🍁

103 7 0
                                    

Happy reading guys

Semua siswa berhamburan pergi keluar kelas karna bel jam istirahat sudah berbunyi, kecuali Vanya gadis masih setia duduk di bangku nya sambil menatap novel yang ia baca ia tak ingin kekantin apalagi harus berdesak dan panas panas akan keramaian suasana kantin.

"Lo nggk ke kantin?" Perntanyaan itu membuat Vanya menoleh kesampingnya dan mendapatkan Rio dengan senyum gaya sok coolnya, pasti semua cewek akan melihat senyum Rio akan histeris saat mendapat senyum Rio. Namun beda dengan Vanya tanpa tertarik menanggapinya,itu lah yang membuat Rio semakin tertarik dengan Vanya.

"Males" satu katu yang diucapan oleh Vanya itu punya sangat dingin.

" Ngak ah, lo ikut gue emang nya lo bawa bekal hhm? Enggk kan mangkanya gue ngajak lo makan biar lo nggk sakit." Vanya hanya diam saat tangan nya ditarik oleh Rio, percuma dia nolak ujung ujung nya di paksa.

Mereka berdua berjalan di koridor sekolah dengan tangan bergandengan. Dan membuat para siswa menjerit bagaimana tidak cowok yang populer di sekolah menggandeng tangan anak baru di sekolah nya dan mereka ingin sekali menjadi Vanya agar bisa digandeng oleh Rio.

Sampai di kanton yang tadinya ramai sekarang menjadi hening seketika melihat Rio dan Vanya bergandengan tangan semua sorot mata memandang mereka.

"Lo mau makan apa? Biar gue pesenin." Ucap Rio sedari duduk di pojok kantin tanpa medulikan tatapan fans Rio.

"Nggk, gue kenyang." Jawaban itu membuat Rio mengangguk dan gercep memesan makanan

"Ngapain diem." Ucapan yang dilontarkan salah satu siswa membuat suasana kembali menjadi riuh dan memulai untuk ketawa ketiwi juga bergosip ria. Sedangkan Vanya hanya diam tak perduli di sekelilingnya.

Sampai akhirnya Rio membawa napan berusi makanan dan minuman. Vanya hanya diam melihat Rio memberikan semangkok bakso padalan Vanya tidak meminta apapun tapi kenapa Rio memperhatikan nya? Dan juga sikap Rio sangat manis terhadapnya, entah mengapa hati Vanya merasa suka jika diperhatikan Rio.

"Kok nggk dimakan? Nanti sakit lo" Ucap Rio tak digubris oleh Vanya

"Yuk makan" Ucap Rio kali ini mencoba menyuapi Vanya, hal itu membuat Vanya berkerut dahi.

"Nggk gue bisa sendiri kali" Vanya berusaha mengambil sendok yang di pegang Rio.

" Nggk mau, gue suapin aja"  Vanya membuang nafas saat mendengar ucapan Rio dan memulai memakan makanannya dengan Rio menyuapinya.

Seketika semua kantin hening kembali melihat Vanya yang sedang disuapi oleh Rio. Mereka terus memperhatikan adegan romatis yang dilakukan Rio dan Vanya.

"Pinter udah abis" Rio mengacak rambut vanya dan gadis itu hanya membalas senyuman tipis membuat Rio terpaku melihat senyuman Vanya yah walaupun tipis tapi membuat kecantikan Vanya terlihat jelas saat dia tersenyum.

"Lo kalok senyum cantik banget, jadi makin suka gue" Blus membuat Vanya memanas dan membuat Rio gemas membuat kembali mengacak rambut Vanya.

Sontak semua mendengar ucapan Rio hanya melongo. Apalagi saat mendengar pernyataan Rio terhadap Vanya, memang gak romantis tapi itu adalah perlakuan langkah yang dilakukan Rio terhadap Vanya. Menurut mereka saat bersama dengan Rara, Rio tidak pernah selembut ini.

"Yaudah cantik yuk balik ke kelas" Vanya hanya mengangguk dan kembali membiarkan tangan na di genggam Rio.

Tanpa mereka sadari seorang gadis melihat semua yang dilakukan Rio kepada Vanya membuat gadis itu seakan sakit, apa boleh buat? Rara sudah dapat penjelasan dari Rio bahwa perhatiannya terhadapa dirinya hanya sebatas sahabat tidak lebih dan tidak kurang. Bahkan Rio mengatakan dia tertarik pada Vanya didepan Rara membuat gadis itu tersakiti. Cinta pertamanya haruskah tersakiti?

LUKACITA (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang