🍁 LUKACITA 🍁

98 6 0
                                    



Happy poeple reading.... hiyak hiyak 😇😇






Sudah lebih dari 2 jam Vanya menunggu Rara dan Al tapi sayang mereka belum juga datang. Entah mereka kemana, hanya saja mereka menyuruh Vanya menunggu dan jadilah sampai sekarang Vanya menunggu mereka belum kembali. Apakah mereka benar benar menipu Vanya? Ah entahlah.

Saat Vanya menunggu dan menunggu,tapi mobil sport putih tiba tiba berhentu tepat dihadapan Vanya membuat Vanya mengerutkan dahinya bingung lelaki itu keluar dari mobilnya.

Ya lelaki itu adalah Rio yang sedang menatap Vanya dengan senyum manisnya,namun Vanya gadis itu hanya menatap Rio dengan muka datar.

"Yuk naik, gue anter lo ke pulang." Ucap Rio sambil meraih tangan Vanya dengan lembut.

"Gak, gue tunggu Al aja." Vanya menarik tangannya. Bukan nya dia tak mau,tapi disini dia juga harus menjaga hati seseorang, kalian tau bukan. Rara gadis itu sangat menyukai Rio  dan itu membuat Vanya berfikir beribu ribu kali jika pulanh diantar Rio.

"Ayolah, lo mau nungguin mereka berapa jam lagi? Ini usah jam 5 lho. Belom lagi ini tuh udah mendung mau hujan." Ucap Rio sambil menatap langit.

Mendengar ucapan itu membuat Vanya menimbang Ucapan Rio. Tapi disisi lain dia juga nggk mau ada yang tersakiti, dia tau rasanya sakit bahkan sangat sakit. Maka dari itu dia tidak mau orang yang dia sayangi juga ikut tersakiti karna dirinya.

"Lagian gue tadi liat Al udah pulang bareng Rara juga temen temennya, trus mereka pergi kemana gitu setelah pulang sekolah." Mendengar ucapan Rio membuat Vanya berfikir lagi jika mereka memang benar benar menipu dirinya.

"Yaudah gue ikut." Vanya masuk ke mobil Rio.

Didalam perjalan tak ada yang membuka pembicaraan, mereka hanya diam entah sedang memikirkan apa tapi yang pasti hanya suara musik di mobil Rio terdengar antaranya. Rio laki tampan itu sesekali menoleh ke arah Vanya. Cantik kata itu yang terlintas di benak Rio ketika melihat Vanya yang sedang menatap lurus tanpa menoleh kearahnya.

"Kita makan dulu ya, singgah ke cafe gue laper." Vanya mendengar ucapan Rio hanya menganggik singkat setelah itu kembali bersiam diam.

Rio membelokkan mobilnya disalah satu cafe yang tampah ramai dipenuhi anak muda yang sedang bercanda gurau, tapi ada juga yang sedang pacaran, banyak jenis yang mereka lakukan disini.

Setelah mereka turun dari mobil Rio langsung menggandeng tangan Vanya memasuki cafe dan dapat mereka liat, tidak ada meja yang kosong saat ini, dan itu membuat Rio menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Hai." Suara itu spontan membuat Vanyaauoun Rio menoleh ke sumber suara dan mendapatkam Lola salah satu sahabat Rara.

"Berdua aja?" Ucap Lola bebasa basi sebenarnya ia sedikit canggung dengan keadaan disini. Apalagi saat melihat Vanya yang hanta menatapnya datar tanpa senyum.

"Iyanih, mau makan tapi kayaknya nggk ada tempat ksong deh, yaudah kita duluan ya? Mau cari cafe lain." Ucap Rio.

"Eh gabung kita aja giman gpp kok, ayo ikut gue." Lola menarik lengan Rio dan spontan tangan Rio yang masih mengenggam tangan Vanya.

"Hai," sapaan yang keluar dari mulut Rio membuat semya menoleh.Rara tersenyum lebar saat melihat Rio namun senyumnya memudar saat Rio tak sendiri ada Vanya dibelakangnya.
Mengenggam tangan Vanya.

""Ayo silakan duduk," Vanya hanya mengangguk mendengar ucapan Rio mereka duduk dipojok dan itu membuat Vanya sedikit bernafas leg saat tidak dikerumini mereka. Setidaknya dia tidak tengah tengah mereka pasti membuat Vanya sangat terusik.

LUKACITA (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang